4.4. Analisis Multivariat
Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan konsep diri penderita kanker payudara terhadap kecemasan menghadapi kemoterapi secara bersamaan dilakukan
analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda multiple logistic regression melalui beberapa langkah yaitu:
1. Melakukan pemilihan variabel yang potensial dimasukkan dalam model. Variabel yang dipilih sebagai kandidat atau yang dianggap signifikan
berdasarkan hasil uji bivariat uji chi-square. Dalam penelitian ini yang dijadikan kandidat model adalah variabel pengetahuan dan konsep diri.
2. Kedua variabel pengetahuan dan konsep diri dimasukkan dalam uji kandidat model uji regresi logistik ganda multiple logistic regression karena
mempunyai nilai signifikan 0,05. 3. Selanjutnya dilakukan pengujian secara bersamaan dengan metode forward
stepwise conditional untuk mengidentifikasi faktor paling berpengaruh terhadap kecemasan menghadapi kemoterapi.
Uji multivariat dilakukan sebanyak 2 kali, yang pertama untuk menguji pengaruh sub variabel konsep diri gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran diri,
identitas diri terhadap kecemasan perempuan penderita kanker payudara menghadapi kemoterapi. Dari hasil uji regresi logistik ganda diperoleh hasil bahwa dari kelima
sub variabel konsep diri, yang berpengaruh signifikan terhadap kecemasan menghadapi kemoterapi adalah harga diri dengan koefisien regresi= 2,146,
sig.=0,006, seperti pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22. Hasil Uji Regresi Logistik Ganda Untuk Sub Variabel Konsep Diri terhadap Kecemasan Menghadapi Kemoterapi
Variabel B
S.E Wald
Sig.
Harga diri Constant
2.146 -0,811
0,783 0,601
7,503 1,821
0,006 0,177
Hasil analisis multivariat yang kedua dengan uji regresi logistik ganda untuk menguji pengaruh pengetahuan dan konsep diri terhadap kecemasan menghadapi
kemoterapi, diperoleh hasil bahwa kedua variabel yang diuji berpengaruh signifikan terhadap kecemasan menghadapi kemoterapi yaitu variabel pengetahuan dengan
koefisien regresi= 3,888, sig.=0,005, dan variabel konsep diri dengan koefisien regresi=3,021, sig.=0,021, dan nilai konstanta sebesar -2,744. Selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.23. Hasil Uji Regresi Logistik Ganda Variabel Pengetahuan dan Konsep Diri terhadap Kecemasan Menghadapi Kemoterapi
Variabel B
S.E Wald
Sig.
Pengetahuan Konsep diri
Constant 3,888
3,021 -2,744
1,391 1,309
1,095 7,809
5,327 6,283
0,005 0,021
Sehingga dapat dibuat model regresi logistik yaitu:
γ
i
= ln
− p
p 1
= -2,744 + 3,888
pengetahuan
+ 3,021
konsep diri
Sedangkan nilai probabilitas penderita kanker payudara mengalami kecemasan menghadapi kemoterapi yaitu:
p =
konsepdiri n
pengetahua
e
021 ,
3 888
, 3
744 ,
2
1 1
+ +
− −
+
Universitas Sumatera Utara
Dengan model persamaan regresi tersebut di atas, dapat dilakukan perhitungan prediktor variabel yang signifikan sebagai berikut :
Tabel 4.24. Perhitungan Prediktor Variabel yang Signifikan no
p kd
11+expw Probabilitas Individu
1 1
1 0,9847
98,47 2
1 0,7584
75,84 3
1 0,5688
56,88 4
0,0604 6,04
Keterangan : p = pengetahuan
kd = konsep diri
Berdasarkan tabel di atas bahwa jika penderita kanker payudara memiliki nilai variabel prediktor, sebagai berikut :
1. Jika pengetahuan penderita kanker payudara kurang baik, konsep diri negatif 1, maka nilai probabilitas penderita kanker payudara mengalami kecemasan berat
menghadapi kemoterapi sebesar 98,47. 2. Jika pengetahuan penderita kanker payudara kurang baik 1, konsep diri
positif0, maka nilai probabilitas penderita kanker payudara mengalami kecemasan berat menghadapi kemoterapi sebesar 75,84.
3. Jika pengetahuan penderita kanker payudara baik 0, konsep diri negatif1, maka nilai probabilitas penderita kanker payudara mengalami kecemasan berat
menghadapi kemoterapi sebesar 56,88. 4. Jika pengetahuan penderita kanker payudara baik, konsep diri positif 0, maka
nilai probabilitas penderita kanker payudara mengalami kecemasan berat menghadapi kemoterapi hanya sebesar 6,04.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Kecemasan Penderita Kanker Payudara Menghadapi Kemoterapi
Berdasarkan hasil penelitian tentang kecemasan penderita kanker payudara menghadapi kemoterapi menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami
kecemasan berat yaitu 23 orang 62,2, selebihnya kecemasan responden dalam kategori ringan 37,8.
Hasil penelitian yang dilakukan Lutfa dan Maliya 2008 yang meneliti faktor-faktor yang memengaruhi kecemasan pasien dalam tindakan kemoterapi di
rumah sakit dr. Moewardi Surakarta mendapatkan hasil bahwa tingkat kecemasan pasien kemoterapi di RSUD Dr. Moewardi rata-rata adalah sedang, yaitu sebanyak
50 dari total responden. Kecemasan merupakan respon yang umum terjadi setelah penyakit kanker
terdiagnosis. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh Utami Hasanat 1998 yang dikutip oleh Lubis dan Hasnida 2009 menunjukkan ketika mengetahui bahwa
mereka menderita kanker, pasien kanker akan mengalami kondisi psikologis yang tidak menyenangkan, misalnya merasa kaget, cemas, takut, bingung, sedih, panik,
gelisah atau merasa sendiri, dan dibayangi oleh kematian. Kecemasan meningkat ketika individu membayangkan terjadinya perubahan dalam hidupnya di masa depan
akibat dari penyakit yang diderita ataupun akibat dari proses penanganan suatu penyakit. Kadangkala proses penanganan kanker sangat membebani pasien
dibandingkan penyakitnya sendiri, misalnya proses radiasi dan obat-obatan yang
Universitas Sumatera Utara