g. Analgesik Anti-piretik
Jumlah obat analgesik anti-piretik yang digunakan adalah 6. Keenam obat tersebut adalah parasetamol yang merupakan golongan analgesik anti-piretik non
opioid. Analgesik opioid dan anti migren tidak digunakan dalam pengobatan 18 kasus asma bronkial di RSUD Bangli-Bali tahun 2005.
Penggunaan analgesik bertujuan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri dan demam yang timbul akibat serangan asma. Parasetamol menjadi obat pilihan
karena merupakan obat yang relatif aman dan memiliki efek samping yang ringan jika digunakan sesuai ketentuan. Penggunaan parasetamol secara terus-menerus
dengan dosis yang berlebihan akan mengakibatkan kerusakan organ tubuh terutama organ ginjal dan hati.
Tabel XII. Distribusi golongan obat analgesik anti-piretik yang diberikan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005
No Jenis Obat Golongan Anti-
histamin Jumlah
Obat Persentase
1 Analgesik anti-piretik non
opioid parasetamol 6
100 Jumlah
6 100
h. Anti-hipoksemia
Terapi anti hipoksemia yang digunakan dalam penanganan kasus asma bronkial di Instalasi Rawat Inap RSUD Bangli-Bali pada tahun 2005 adalah
oksigen O
2
. Dalam IONI Informatorium Obat Nasional Indonesia ditekankan bahwa oksigen harus dipertimbangkan sebagai obat sehingga dapat diresepkan
dalam penanganan kasus hipoksemia. Penggunaan oksigen bertujuan untuk meningkatkan tekanan oksigen alveolar dan mengurangi kerja pernapasan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibutuhkan untuk mempertahankan tekanan oksigen arterial. Kadar pemberian tergantung pada kondisi pasien, dan kadar yang tidak sesuai dapat memberikan
efek serius sampai letal. Dalam penanganan asma tidak selalu diperlukan terapi anti hipoksemia
dengan menggunakan oksigen. Penggunaan terapi oksigen tergantung pada tingkat keparahan serangan asma. Dari data yang didapat 13 72,2 dari 18
kasus asma bronkial di Instalasi Rawat Inap RSUD Bangli-Bali menggunakan terapi oksigen.
Tabel XIII. Distribusi penggunaan oksigen pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun
2005
No Jenis obat
Jumlah kasus
Persentase
1 Oksigen
13
72,2
2 Tanpa oksigen
5
27,8 Jumlah
18 100
i. Obat Saluran Pencernaan