Tabel VII. Distribusi pemberian cairan elektrolit pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali
tahun 2005
No Jenis cairan elektrolit
Jumlah kasus
Persentase
1 Dektrosa 5 D5
5 27,8
2 Dektrosa 5 D5 +
aminofilin 13
72,2 Jumlah
18 100
c. Mukolitik
Jenis obat golongan mukolitik yang diberikan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005
adalah ambroksol sebanyak 84,2 dan bromheksin sebanyak 15,8.
Tabel VIII. Distribusi golongan obat mukolitik yang diberikan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Bangli-Bali tahun 2005
No Jenis Obat
Golongan Mukolitik
Jumlah Obat
Persentase
1 Ambroksol
16 84,2
2 Bromheksin
3
15,8 Jumlah
19 100
Mukolitik ambroksol, bromheksin mengurangi kekentalan mucus dengan cara mengubah mukoproteinnya. Obat ini dapat meringgankan perasaan sesak
napas pada serangan asma yang terjadi sumbatan lendir kental sehingga tak dapat dikeluarkan. Ambroksol merupakan metabolit aktif dari bromheksin yang
dimetabolit di hati. Ambroksol lebih banyak digunakan karena ambroksol merupakan metabolit yang stabil sehingga dapat mengurangi efek samping yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditimbulkan oleh bromheksin Tjay dan Raharja, 2002. Mukolitik sering diresepkan untuk mempercepat ekspektorasi dengan mengurangi viskositas
sputum pada asma bronkitis Anonim, 2000.
d. Kortikosteroid
Jenis obat golongan kortikosteroid yang diberikan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun
2005 adalah deksametason sebanyak 55 , metil prednisolon sebanyak 40 dan deksametason kalium fosfat sebanyak 5.
Tabel IX. Distribusi golongan obat kortikosteroid yang diberikan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Bangli-Bali tahun 2005
No Jenis Obat Golongan
Kortikosteroid Jumlah
Obat Persentase
1 Deksametason
11
55
2 Metil Prednisolon
8 40
3 Deksametason Na Fosfat
1 5
Jumlah 20
100
Menurut Faisal Yunus, obat pengontrol asma yang paling efektif adalah kortikosteroid. Cara pemberian yang paling baik adalah dengan jalan inhalasi.
Pemakaian kortikosteroid inhalasi jangka panjang dapat menurunkan kebutuhan terhadap kortikosteroid sistemik.
Menurut Tjay dan Raharja 2002, zat-zat ini berdaya bronkodilatasi berdasarkan cara meningkatkan kepekaan reseptor
β
2
hingga efek β
2
simpatomimetika diperkuat dengan melawan efek-ekek mediator seperti radang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan gatal melalui blokade enzime fosfolipase-A
2
sehingga pelepasan asam arakidonat oleh sel mastosis dihalangi sehingga sintesis leukotrien dan
prostaglandin tidak terjadi.
e. Anti-mikroba