Interaksi Obat Drug Related Problems DRPs

Pada penelitian ini, pembahasan tentang DRP akan di titik beratkan pada Potensial DRP yang meliputi dosis terlalu rendah, dosis terlalu tinggi, interaksi obat dan ketidaktaatan pasien yang berkaiatan dengan sediaan obat yang diberikan.

1. Interaksi Obat

Intaraksi obat terjadi ketika efek suatu obat berubah dengan adanya obat, makanan, minuman atau beberapa agen kimia lainnya Stuckly, 1994, menurut Setiawati 1995, interaksi antara obat dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Interaksi yang menguntungkan, misalnya : a. penisilin dengan probenesid, probenesid menghambat sekresi penisilin di tubuli ginjal sehingga meningkatkan kadar penisilin di dalam plasma dengan demikian meningkatkan efektivitasnya dalam terapi gonore. b. kombinasi obat hipertensi dapat meningkatkan efektivitas dan mengurangi efek samping. c. kombinasi obat anti kanker dapat meningkatkan efektivitas dan mengurangi efek samping. d. kombinasi obat tuberkolosis dapat memperlambat timbulnya resistensi kuman terhadap obat. Antagonis efek toksik obat oleh antidotnya masing-masing, Stockly 1994 menambahkan adanya interaksi obat yang berakibat merugikan, misalnya : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. walfarin jika diberikan bersamaan dengan fenilbutason, fenilbutason menghambat metabolisme warfarin sehingga kadar warfarin dalam tubuh meningkat sehingga dapat mengakibatkan pendarahan. b. pasien mengkonsumsi monoamin oksidase inhibitor MOIO bersamaan dengan makanan kaya akan tiramin karena enzim monoamin oksidase MAO dihambat oleh MOIO. Jika tiramin tidak dimetabolisme, maka akan terjadi akumulasi tiramin ditubuh yang mampu membebaskan norepinefrien yang menyebabkan tekan darah naik dan mengakibatkan krisis hipertensi. Mekanisme interaksi obat secara garis besar terdiri dari 3 mekanisme, yaitu interaksi farmakosetik atau inkompatibilitas, interaksi farmakokinetik dan intaraksi farmakodinamik. a. Interaksi farmasetik atau inkompatibilitas Interaksi farmasetik atau inkompatibilitas terjadi di luar tubuh sebelum obat diberikan di mana antara obat satu dengan yang lain tidak dapat saling campur inkompatibel. Pencampuran obat menyebabkan terjadinya interaksi langsung secara fisika atau kimiawi, yang hasilnya sebagai pembentukan endapan, perubahan warna dan lain-lain. Interaksi ini berakibat inaktivasi obat, contoh : gentamin mengalami inaktivasi jika dicampur dengan karbenesin, demikian juga dengan penisilin G bila dicampur dengan vitamin C, sedangkan Ampoterisin B mengendap dalam larutan garam fisiologis atau larutan ringer. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Interaksi farmakokinetik. Interaksi farmakokinetik terjadi bila salah satu obat mempengaruhi absorpsi, distribusi, metabolisme, atau ekskresi obat kedua sehingga kadar plasma obat kedua meningkat atau menurun yang mengakibatkan peningkatan toksisitas atau penurunan efektivitas dari obat tersebut. Interaksi farmakokinetik tidak dapat diektrapolasikan ke obat lain yang segolongan dengan obat yang berinteraksi, meskipun strukturnya mirip, karena antara obat segolongan terdapat variasi sifat-sifat fisikokimia yang menyebabkan variasi sifat-sifat farmakokinetikanya. c. Interaksi farmakodinamik Stockley 1994 berpendapat bahwa interaksi farmakodinamik adalah interaksi obat yang terjadi karena hadirnya obat lain di tempat aksi obat. Pendapat ini selaras dengan pendapat yang dikemukakan oleh Setiawati 1995 yakni interaksi farmakodinamik merupakan interaksi antara obat yang bekerja pada sistem reseptor tempat kerja, atau sistem fisiologik yang sama sehingga terjadi efek aditif , sinergistik atau antagonistik. Interaksi farmakodinamik sering kali dapat diekstrapolasikan ke obat lain yang segolongan dengan obat yang berinteraksi, karena penggolongan obat memang berdasarkan atas persamaan efek farmakodinamiknya di samping itu, kebanyakan interaksi ini dapat diperkirakan kejadiannya sehingga bisa dihindari sedini mungkin apabila dokter yang bersangkutan mengetahui mekanisme kerja obat tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Cara pemberian dan bentuk sediaan obat