2. Cara pemberian dan bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat dibedakan untuk pemakaian luar dan untuk pemakaian dalam. Bentuk sediaan obat untuk pemakaian dalam adalah obat-obat
yang diberikan melalui mulut, tenggorokan, masuk ke perut. Penggunaan tersebut biasanya disebut pemberian oral Anief,1996.
Cara penggunaan lainnya dianggap sebagai penggunaan luar, antara lain pemakaian obat melalui kulit dengan jalan merobek atau menembus kulit, yaitu
perinjeksi atau parenteral, misalnya intra vena. Pemakaian obat melalui dubur rektal yaitu suppositoria, melalui lubang kemaluan genital yaitu ovulla,
melalui lubang kencing urogenital yaitu bacilla, dan melalui lavemen yaitu clysma. Selanjutnya pemakaian obat pada selaput lendir antara lain melalui mata
yaitu tetes mata, obat cuci mata; melalui rongga mulut misalnya obat kumur dan melalui telinga misalnya tetes telinga. Pemakaian pada kulit, misalnya salep,
pasta, lotion, krim disebut dengan pemakaian topikal Anief,1996. Berdasarkan konsistensinya, bentuk sediaan obat dapat dibagi menjadi 4
macam ; a.
bentuk sediaan padat seperti serbuk, tablet, kapsul, pil b.
bentuk sediaan semi padat seperti salep, krim, pasta c.
bentuk sediaan cair seperti suspensi, emulsi, solution, potio d.
bentuk sediaan gas seperti aerosol Fudholi, 1999. .
Beberapa definisi bentuk sediaan obat, antara lain serbuk, tablet, salep dan sirup. Serbuk adalah campuran dua atau lebih bahan obat yang diserbukkan.
Tablet adalah sediaan obat padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahan pengisi. Kapsul adalah sediaan padat terdiri dari obat dengan cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Sirup termasuk dalam sediaan larutan atau
sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia. Penggunaan istilah sirup juga digunakan untuk bentuk sediaan cair yang mengandung bahan pengental dan
pemanis, termasuk suspensi oral Anonim, 1979 dan Anonim, 1995.
C. Anatomi Saluran Pernapasan Manusia