Golongan Obat Gambaran Umum Peresepan

2. Golongan Obat

Data rekam medik menunjukan selain obat asma, pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali pada tahun 2005 juga mendapat obat-obat lain, seperti analgesik, anti infeksi anti-mikroba, obat saluran pencernaan, vitamin dan mineral. Tabel V. Distribusi golongan obat yang diberikan pada pasien asma bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali tahun 2005 No Golongan Obat Jumlah Obat n=148 Persentase =100 1 Bronkodilator 34 22,7 2 Mukolitik 19 12,8 3 Kortikosteroid 20 13,5 4 Penganti cairan tubuh 17 11,5 5 Anti-mikroba 22 14,9 6 Anti-hipoksemia 13 8,8 7 Analgesik 6 4,1 8 Anti-histamin 5 3,4 9 Obat saluran pencernaan 5 3,4 10 Anti-diabetik 1 0,7 11 Anti-serotonin 1 0,7 12 Anti-epilepsi 1 0,7 13 Anti-hipertensi 1 0,7 14 Anti-angina 1 0,7 15 Anti-koagulan 1 0,7 16 Vitamin 1 0,7 Jumlah 148 100 Obat-obat selain obat asma digunakan untuk mengurangi gejala yang menyertai serangan asma, seperti analgesik antipiretik digunakan untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh penyempitan bronkus pada saluran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pernapasan dan menurunkan panas, anti-mikroba digunakan untuk mengatasi infeksi mikroba yang dapat memperparah asma bronkial, pengganti kalori tubuh digunakan untuk mencegah terjadinya malnutrisi pada pasien-pasien yang dalam keadaan tidak sadar atau kesulitan dalam mengkonsumsi makanan, vitamin dan mineral diberikan untuk memulihkan kondisi tubuh setelah sakit dan mengatasi defisiensi unsur tertentu dalam tubuh, obat saluran pencernaan diberikan untuk mengatasi gangguan pencernaan yang disebabkan oleh sekresi asam lambung yang berlebihan atau proses pencernaan makanan yang kurang baik tidak normal, oksigen diberikan untuk menghindari terjadinya hipoksemia pada pasien karena kekurangan udara O 2 karena kesulitan bernapas akibat menyempitnya bronkus. Dalam IONI Informatorium Obat Nasional Indonesia tahun 2000 dijelaskan bahwa oksigen harus dipertimbangkan sebagai obat, oksigen diresepkan pada pasien yang mengalami atau mencegah hipoksemia, hal ini diberikan untuk meningkatkan tekanan oksigen di alveolar dan mengurangi kerja pernapasan yang dibutuhkan untuk mempertahankan tekanan oksigen di arterial, kadar yang diberikan tergantung kondisi pasien. Menurut Sundaru 1995 pemberian terapi oksigen bertujuan untuk mengatasi kesulitan dalam menghembuskan napas yang berakibat udara terjebak dalam alveoli dan menyebabkan rongga dada menjadi besar dan pertukaran oksigen dan karbondioksida CO 2 terganggu, sehingga kadar karbondioksida meningkat di atas normal dan menyebabkan kapiler-kapiler pembuluh darah menyempit sehingga dapat meningkatkan kerja jantung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Jenis Obat