Gambar 3 . Saat asma menyerang www.MayoClinic.com, 2006
Keadaan bronkus yang sangat peka dan hiperreaktif pada penderita asma menyebabkan saluran napas menjadi sempit, akibatnya pernapasan menjadi
terganggu. Hal ini menimbulkan gejala asma yang khas yaitu : batuk, sesak napas dan wheeling atau mengi. Manifestasi serangan asma tidak sama pada setiap
orang, bahkan pada satu penderita yang sama, berat dan lamanya serangan asma dapat berbeda dari waktu ke waktu. Beratnya serangan dapat bervariasi mulai dari
yang ringan sampai yang berat, demikian pula dengan lama serangan. Serangan bisa saja singkat, sebaliknya dapat pula berlangsung sampai berhari-hari Abidin
dan Ekasari,2002.
4. Faktor-Faktor Penyebab Asma
Asma dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan tiap penderita mungkin berlainan antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. faktor dasar
Faktor dasar atau kausa adalah faktor yang sudah ada pada diri manusia itu untuk timbulnya asma.
1. faktor genetik: berhubungan dengan keturunan dimana gen tunggal
sebagai pembawa sifat keturunan yang dominan. 2.
faktor hiperreaktivitas bronkus; bronkus bereaksi hebat terhadap rangsangan yang pada orang normal tidak ada reaksi.
3. faktor alergi.
b. faktor pencetus Faktor pencetus yang dapat menimbulkan serangan asma akut :
1. alergen merupakan faktor pencetus asma yang sering dijumpai pada
penderita seperti tepung sari, spora jamur, debu rumah, tungau, bulu binatang, bakteri, alergen makanan seperti coklat, tepung, telur atau
ikan. 2.
lingkungan kerja, terutama dalam pabrik-pabrik atau perusahaan seperti lingkungan pabrik roti, pabrik tenun, peternakan.
3. polusi udara seperti asap rokok, semprotan obat nyamuk, semprotan
rambut, asap industri dan asap kendaraan bermotor. 4.
iklim, terdiri dari hawa dingin dan kelembaban udara yang tinggi. 5.
infeksi saluran napas. 6.
olah raga atau kegiatan jasmani, seperti bersepeda, lari-lari, berenang, naik turun tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. emosi, seperti rasa takut, rasa senang berlebihan, sedih dan sebagainya
8. obat-obatan, seperti propanolol obat jantung, narkotik, reserpin,
aspirin Sutaryo,1985
5. Patogenesis
Berdasarkan macam
rangsangan atau
faktor pencetus
asma, patogenesisnya dapat dibedakan mejadi dua :
a. asma ekstrinsik Imunologik
Bentuk asma ekstrinsik biasanya terdapat pada anak-anak dengan riwayat keluarga alergi terhadap suatu zat. Asma imunologik ekstrinsik adalah
suatu hepersensitivitas tipe I yang diperantarai oleh imonoglobulin E yang selanjutnya disebut Ig E, yang dapat membentuk anti bodi Ig E bila
terkena alergen. Antibodi ini terikat pada sel mati dan basofil di dalam mukosa trakea bronkial, sel ini bila terkena alergen akan mengeluarkan
histamin. Histamin dengan simultan dapat merangsang pembentukan indikator-indikator prostaglandin PGD2 dan leukotrien LDT. Derivat-
derivat lain yang dihasilkan selain histamin adalah asam arakihidonat termasuk LTB4 suatu kemoantraktan yang paten dan tromboksanA
2
aktifator dan agresor dari platelet. Berdasarkan cara ini, sel mengi, segala bentuk sel darah putih dan platelet bereaksi di dalam bronkus. Sel-sel ini
akan merangsang terlepasnya lebih banyak mediator seperti serotonin dan juga kinin Robbinson dan Kumar, 1987.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. asma intrinsik non imunologik
Asma intrinsik dapat terjadi pada segala usia dan mempunyai kecenderungan lebih sering kambuh dan lebih tinggi tingkat keparahannya
dibandingkan asma ekstrinsik. Asma intrinsik dan imunologi di postulasikan sebagai hasil berbagai abnormalitas kontrol parasimpatik
fungsi saluran napas. Otot polos saluran udara, kelenjar submukosa dan kapilar diatur oleh sistem saraf otonom, rangsang kolinergik dan alfa
andrenergik menyebabkan bronkokontriksi dan sekresi mukosa, adanya rangsangan beta – alfa reseptor dari sel mukosa bronkial menyebabkan
banyaknya gejala asma. Kemungkinan beberapa intervensi yang menghambat
jalur beta
adrenergik dapat
juga menyebabkan
bronkokontriksi Robbins dan kumar,1987.
Menurut teori, pasien dapat mengalami bronkokontriksi pada suhu dingin, kenaikan ventilasi dengan olah raga, polusi udara dan rangsangan imunologik lain
seperti yang meminum aspirin. Faktor tersebut dapat menyebabkan vagal aferen kolinergik dan alfa adrenergik mengadakan perubahan karakteristik asma. Aspirin
dapat berbahaya bagi pasien asma karena aspirin adalah mediator melalui asam arakidonat dengan menghambat siklo oksigenase mediator leukotrien yang dapat
memacu timbulnya asma robinson dan Kumar,1987.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Pengobatan Asma a.