KERANGKA KELEMBAGAAN SAKIP Setjen DPD RI 2017 – PPID DPD RI
50
c. Peningkatan fungsi keterwakilan daerah dan fungsi pengawasan pelaksanaan Undang-Undang oleh Anggota DPD RI di daerah Pasal 248
ayat 2 dan 249 ayat 2. Perubahan tugas, fungsi dan wewenang DPD RI memberikan dampak
pada peningkatan aktivitas anggota DPD RI . Peningkatan aktivitas ini membawa konsekuensi pada peningkatan kegiatan teknis administratif dan
teknis substantif. Dengan demikian berpengaruh pula pada sistem dukungan yang tidak lain merupakan aktivitas kesekretariatan. Berdasarkan kondisi
objektif tersebut, maka terhadap kelembagaan pendukung Setjen DPD RI perlu dilakukan penataan tugas, fungsi dan revitalisasi organisasi agar Setjen
DPD RI dapat melaksanakan aktivitas sistem dukungan secara optimal baik secara kuantitas maupun kualitas sesuai dengan peran dan wewenangnya.
Oleh karenanya, Revisi Renstra Setjen DPD RI 2015-2019 memberikan prioritas
dalam penguatan
lembaga kesetjenan,
pembenahan ketatalaksanaan dan penataan Sumber Daya Manusia SDM dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam rencana strategis pengembangan, Setjen DPD didesain lebih
bersifat operasional dan substansi. Sekretaris Jenderal di pusat dibantu oleh 1 satu inspektorat dan 2 dua deputi, yaitu deputi Persidangan dan deputi
Administrasi. Revitalisasi organisasi Setjen DPD RI dan tata kelola fungsi-fungsi staff
staff functions harus dapat memberikan dukungan secara penuh terhadap fungsi-fungsi lini
line functions. Sehubungan dengan itu, maka harus dilakukan spesialisasi tugas dan fungsi staff dan tidak dibebankan pada satu
urusan. Perubahan organisasi Setjen DPD RI ditata ulang dengan pendekatan
sebagai berikut : a.
Penataan ulang fungsi dukungan keahlian. Pengaturan untuk fungsi dukungan keahlian yang salah satunya dilakukan melalui pelaksanaan
pengkajian penelitian mengalami perubahan dengan menata ulang Pusat
51
Kajian yang telah ada menjadi Pusat Kajian Perancangan dan Kebijakan Hukum serta Pusat Pengelolaan Asmas dan Pengkajian Anggaran.
b. Penataan ulang
fungsi dukungan
administratif dilakukan melalui
penambahan fungsi administrastif
dengan adanya Biro Organisasi
Keanggotaan dan kepegawaian, Biro perencanaan, Biro keuangan, Biro
komunikasi publik dan protokol, serta Biro sistem informasi dan perpustakaan.
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
itu maka
pengaturan organisasi Setjen DPD RI di tingkat pusat membutuhkan pengaturan secara
berjenjang dan sistematis sebagai berikut : a. Posisi puncak Sekretaris Jenderal dengan tingkatan setara eselon I a.
b. Posisi Koordinasi Core Fuction Legislasi Persidangan yang dibutuhkan
ialah setara Deputi dengan eselon I b. Kedeputian ini akan
membawahi 5 lima biro yaitu Biro Persidangan I , Biro Persidangan I I , Biro Sekretariat Pimpinan, Pusat Kajian Perancangan dan Kebijakan
Hukum, dan Pusat. c. Posisi fungsi sistem pendukung atau
service staff, yang dipimpin oleh seorang Deputi setara eselon I b, yaitu deputi administrasi akan
mencakup aspek-aspek perencanaan, keanggotaan dan kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, komunikasi publik dan protokol,
serta sistem informasi dan perpustakaan. d. Posisi fungsi pengawasan yang sudah harus semakin intensif didorong
dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi melalui agenda-agenda penciptaan aparatur yang bersih dan berwibawa.
Dengan skenario itu maka dapat digambarkan perubahan struktur organisasi Setjen DPD RI dari format yang ada sekarang menjadi berubah
dengan proyeksi Struktur Organisasi ke depan, meliputi 1 satu eselon I a, 2 dua eselon I b, dan 12 dua belas eselon I I a, yaitu :
1. Sekretaris Jenderal. 2. Deputi Persidangan yang meliputi :
52
1 Biro Persidangan I ; 2 Biro Persidangan I I ;
3 Biro Sekretariat Pimpinan; 4 Pusat Kajian Perancangan dan Kebijakan Hukum; dan
5 Pusat Pengelolaan Asmas dan Pengkajian Anggaran. 3. Deputi Administrasi yang meliputi:
1 Biro Organisasi, Keanggotaan dan Kepegawaian; 2 Biro Perencanaan;
3 Biro Keuangan; 4 Biro Umum;
5 Biro Komunikasi Publik dan Protokol; dan 6 Biro Sistem I nformasi dan Perpustakaan;
4. I nspektorat; Berdasarkan usulan organisasi baru Sekretariat Jenderal di tingkat
pusat, diproyeksikan perubahan komposisi Pejabat Eselon sebagaimana tertera pada Grafik berikut ini:
Grafik 3.1. Komposisi Pejabat Setjen DPD RI
Jumlah perubahan eselon pada Kantor DPD di I bukota Negara karena pengembangan struktur organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
•
Eselon I mengalami perubahan dari 2 menjadi 3
53 •
Eselon I I menghalami perubahan dari 8 menjadi 12
•
Eselon I I I mengalami perubahan dari 38 menjadi 44
•
Eselon I V mengalami perubahan dari 80 menjadi 148 Diharapkan bahwa pengembangan organisasi Set jen DPD RI dapat
memperbaiki kapasitas Setjen DPD RI dalam menyelenggarakan dukungan administratif dan keahlian kepada DPD RI .
54