Peningkatan Dukungan Keahlian Peningkatan dukungan terhadap sosialisasi DPD RI

48 bilateral maupun multirateral serta kegiatan menghadiri sidang parlemen internasional lainnya. Dengan demikian pada tahun 2019, diharapkan masyarakat dan daerah termasuk dunia internasional mengenal dan memahami pelaksanaan tugas dan wewenang DPD RI .

e. Sarana dan Prasarana

1 Pembangunan gedung kantor di bu kota negara sesuai format standar Sampai saat ini gedung DPD RI belum memadai untuk mendukung tugas-tugas Pimpinan dan Anggota alat kelengkapan serta ruang kerja Setjen DPD RI yang semakin dinamis. Untuk itu selambat-lambatnya pada tahun 2019 telah terwujud gedung kantor DPD RI yang terdiri dari ruang Sidang Paripurna, ruang rapat alat kelengkapan DPD RI , ruang kerja Pimpinan alat kelengkapan DPD RI , ruang kerja Anggota, dan ruang kerja Setjen DPD RI sesuai format standar. 2 Pembangunan gedung kantor daerah di seluruh provinsi Pembangunan gedung kantor DPD RI di 33 tiga puluh tiga provinsi dilaksanakan secara bertahap dan akan selesai pada tahun 2019. Pada tahun 2014 telah dilakukan pembangunan gedung kantor DPD RI di Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan pada tahun 2015, telah dilakukan pembangunan di 2 dua provinsi yaitu: DI Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur.

3.3 KERANGKA REGULASI

Keberadaan Setjen DPD RI tidak terlepas dari kelembagaan DPD RI yang mempunyai tugas dan fungsi untuk memberikan dukungan teknis, administratif dan keahlian kepada DPD RI sesuai amanat ketentuan Pasal 49 413 ayat 1 UU MD3 yang selanjutnya pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen DPD RI diatur dalam Pasal 332 dan 333 Tata Tertib DPD RI . Sebagai bentuk tindaklanjut atas arah kebijakan dan strategi telah ditetapkan oleh Setjen DPD RI , kualitas kebijakan dan sinergitas antara kebijakan policy dengan regulasi menjadi sangat penting guna tercapainya tujuan lembaga. Untuk itu dibutuhkan perencanaan regulasi yang sinergis dengan kebijakan yang telah dirumuskan secara holistik sehingga dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan lembaga. Kondisi regulasi serta perubahan paradigma kelembagaan setelah adanya putusan MK menuntut dilakukannya reformasi regulasi guna perbaikan menyeluruh baik terhadap regulasi-regulasi yang telah ada maupun regulasi-regulasi yang baru akan dibentuk. Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya penguatan kelembagaan, baik dari aspek manajerial, administratif, maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta dukungan kelengkapan kerja yang ditata secara simultan. Selain itu, kebutuhan akan regulasi yang jelas untuk mendukung dan memberi arah bagi Sekretariat Jenderal dalam menjalankan tugas dan fungsinya juga sangat diperlukan. Kebutuhan regulasi akan diuraikan secara rinci dalam Revisi Matriks Kerangka Regulasi Setjen DPD RI Tahun 2015-2019 dalam Lampiran 2 .

3.4 KERANGKA KELEMBAGAAN

Beberapa hal yang dapat dicirikan sebagai penataan kelembagaan DPD RI menurut UU MD3, meliputi hal-hal : a. Pembentukan kantor DPD RI di Provinsi Pasal 252 ayat 4 ; b. Perubahan pola pembahasan legislasi yang menyatakan DPD RI secara aktif terlibat dalam pembahasan Prolegnas maupun pembahasan RUU di parlemen Pasal 248-249.