50
e. Aspek generic characteristic mobile application
Pengujian generic characteristic mobile application merupakan pengujian terhadap karakteristik yang umum ada pada aplikasi mobile. Pengujian ini
tidak terkait dengan pengujian fungsional aplikasi namun terkait dengan karakteristik perangkat dimana aplikasi diinstal, jaringan yang digunakan,
fungsional yang sering ada pada aplikasi mobile, antar muka aplikasi, dan juga karakteristik pasar aplikasi TMap Sogeti, 2012. Pemenuhan aspek ini
akan menambah kualitas dari aplikasi yang dikembangkan. Aspek yang diuji pada generic characteristic mobile application testing ini sebenarnya mirip
dengan gabungan aspek yang disarankan oleh Sogeti, Tushar Pradan, dan Mohan Kumar yaitu aspek network, comformance, low level resource,
operational, installation and provisioning. Pada penelitian ini, akan menggunakan empat karakteristik dari TMap
Sogeti, karena aplikasi tidak dipasarkan melalui pasar aplikasi resmi. Karakteristik yang diuji, yaitu:
1 Perangkat mobile. Aplikasi mobile dirancang untuk dapat berjalan di
perangkat mobile sehingga perancangan aplikasi mobile disesuaikan dengan karakteristik yang ada pada perangkat mobile. Karakteristik
yang perlu diperhatikan dalam perancangan aplikasi mobile agar dapat berjalan di spesifikasi perangkat mobile yang diinginkan adalah:
a Instalasi, uninstalasi, dan instal ulang. Aplikasi Android harus
dapat diinstal pada perangkat Android. Penginstalan aplikasi Android pada perangkat Android dapat dilakukan dengan
mengunduhnya di play store atau menyalin file .apk dan menginstalnya secara manual pada perangkat Android. Demikian
51 juga untuk menguninstal atau menghapus aplikasi android dapat
melalui play store ataupun melalui manajemen aplikasi pada perangkat Android. Sehingga sebelum aplikasi di publikasikan
sebaiknya diuji untuk dapat diinstal, diuninstal, dan diinstal ulang.
b Interupsi. Ada beberapa kondisi yang sewaktu-waktu menyela
jalannya aplikasi pada perangkat mobile. Hal ini karena kemampuan multi tasking pada perangkat mobile yang dapat
menjalankan aplikasi di background. Sehingga aplikasi yang dirancang harus mampu mengatasi interupsi dari aplikasi lain.
Beberapa interupsi yang ada pada perangkat mobile yaitu incoming call, incoming SMS, local message, push message,
peringatan low memory, peringatan low battery, charger connected, charger disconnected, airplane mode, home screen
jump, Intermittent connectivity, battery dead, no storage, sleep mode ISTQB, n.d..
c Tombol. Beberapa perangkat mobile ada yang masih memiliki
tombol fisik atau biasa disebut “true button” namun ada juga yang
sudah menggunakan tombol layar sentuh seluruhnya. Tombol tersebut
harus diuji
fungsinya terhadap
aplikasi yang
dikembangkan, apakah tombol tersebut menjalankan fungsinya dengan
benar, apakah
ditetapkan untuk
aplikasi yang
dikembangkan, dan jika ada tombol yang tidak ditetapkan untuk aplikasi harus dipastikan tidak menimbulkan perilaku yang tidak
inginkan. Tombol yang ada pada perangkat Android biasanya adalah tombol home, back, option, dan search.
52
2 Jaringan. Aplikasi dapat menggunakan berbagai macam koneksi
jaringan yang tersedia dalam perangkat mobile. Misalkan 3G, 2G, maupun Wifi. Penggunaan jenis jaringan dapat mempengaruhi kinerja
dari aplikasi. Misalkan kinerja aplikasi mobile akan lebih baik saat menggunakan jaringan 3G dibandingkan saat menggunakan jaringan
2G. Terkadang aplikasi memiliki performa yang sangat buruk jika berjalan pada jaringan 2G, sehingga aplikasi perlu diuji berkaitan
dengan jenis jaringan yang digunakan. Hasil pengujian dapat digunakan untuk meningkatkan kompatibilitas dan performansi
aplikasi terhadap jaringan yang digunakan.
3 Aplikasi. Kemampuan yang umum ada pada aplikasi mobile
diantaranya yaitu kompatibilitas aplikasi terhadap sistem operasi dan versinya, stabilitas aplikasi untuk melakukan fungsi scrolling dengan
kecepatan tinggi, integrasi aplikasi dengan aplikasi lain, pembatasan dan pembersihan data cache, sleep mode untuk penghematan
baterai, cara kontrol aplikasi yang umum, tidak terganggu oleh aplikasi yang berjalan di background, serta nama aplikasi harus jelas
sesuai dengan fungsinya.
4 Antar muka. Antar muka yang baik pada sebuah aplikasi dapat
meningkatkan aspek usabilitas aplikasi. Nielsen menyusun sebuah heuristik yang dapat membantu pengembang untuk merancang antar
muka aplikasi. Usability heuristics untuk desain user interface terdiri dari sepuluh prisnsip umum yaitu:
1. Visibility of system status. Aplikasi menginformasikan status