101 4. Pengujian Alfa
Pengujian aplikasi game Android “Visit Indonesia” dilakukan oleh
pengembang dibantu oleh 3 orang Dosen ahli perangkat lunak dari Program Studi Pendidikan Teknik Informatika UNY yaitu Ibu Umi Rochayati, M.T., Bapak
Pramudi Utomo, M.Si., dan Ibu Dessy Irmawati, M.T. dan 2 orang ahli dalam bidang pengembangan aplikasi mobile yaitu Imanaji Hary Sayekti, S.Pd., dan Adi
Setiawan, S.Pd., serta 3 orang ahli materi yaitu Bapak Drs. Cipto Budy Handoyo, M.Pd. dari Jurusan Seni Musik, Bapak Dr. Purwadi, M.Hum. dari jurusan Bahasa
Jawa, dan Ibu Y. Ch. Nany Sutarini, M.Si. dari jurusan Filsafat Sosiologi dan Pendidikan FSP.
Pengujian alfa ini dilakukan untuk mendapatkan hasil analisis kualitas dari perangkat lunak yang dikembangkan. Hasil pengujian ini berupa hasil observasi
oleh pengembang dari aspek performance dan compatibility dan angket penelitian oleh ahli dari aspek generic characteristic application mobile dan
functional, serta kelayakan materi oleh ahli materi.
a. Hasil pengujian performance
Pada pengujian performansi, aspek yang diamati adalah power, CPU, dan memori. Penggunaan jaringan oleh aplikasi ini tidak dianalisis karena
dari segi pemrograman, kode program aplikasi tidak memiliki pengaruh terhadap kecepatan load dan besarnya data yang dikonsumsi. Berikut adalah
hasil pengujian performance menggunakan software Little Eye, DDMS dan Perangkat Android Cross A25 dengan spesifikasi RAM 256 MB, CPU 1GHz,
dan versi OS Ginger Bread 2.3.6.
102
1 Power
Power yang dimaksud dalam pengujian ini adalah daya baterai yang dikonsumsi oleh aplikasi baik saat aplikasi dijalankan maupun saat
aplikasi berada di background. Yang mempengaruhi besarnya konsumsi power oleh aplikasi adalah display aplikasi, kinerja CPU, serta
penggunaan jaringan. Penggunaan power oleh apliaksi dapat diketahui menggunakan bantuan software Little Eye. Grafik penggunaan power
oleh aplikasi dapat dilihat pada Gambar 68 dan Gambar 69.
Gambar 68. Penggunaan Power di Background Little Eye Gambar 68 menunjukan perilaku aplikasi dalam mengkonsumsi power
saat berjalan di background. Pada grafik tersebut hampir tidak terlihat adanya perilaku aplikasi yang memicu penggunaan power baik untuk
CPU, jaringan, maupun display.
103 Gambar 69. Penggunaan Power oleh Aplikasi Little Eye
Statistik penggunaan power oleh aplikasi dapat dilihat pada Gambar 69. Statistik tersebut menunjukan bahwa konsumsi power oleh aplikasi
saat berjalan di background hanya 0.19 dan sangat jauh berbeda dibandingkan dengan kosumsi power saat aplikasi berjalan di foreground
yaitu 10.29 dari total penggunaan power pada device. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi sudah berjalan sesuai yang diharapkan dari
segi penggunaan power yaitu aplikasi tidak menyebabkan pemborosan pada baterai meskipun sedang berada di background.
2 CPU Berdasarkan analisis menggunakan software Little Eye terhadap
penggunaan CPU, didapat hasil bahwa konsumsi total rata-rata CPU oleh aplikasi sebesar 8.59 terbagi oleh 5.68 untuk user dan 2.91 untuk
kernel. Angka tersebut masih berada di bawah batas aman yang ditetapkan oleh Little Eye yaitu 15.
104 Gambar 70. Penggunaan CPU oleh Aplikasi Little Eye
Selain menggunakan
software Little Eye, pengujian juga menggunakan software DDMS untuk mengetahui konsumsi CPU oleh
aplikasi. Hasil yang didapatkan relevan dengan hasil pengujian menggunakan LittleEye yaitu 3 untuk kernel dan 7 untuk user
sehingga total rata-rata penggunaan CPU oleh aplikasi sekitar 10.
105 Gambar 71. Penggunaan CPU Mode User DDMS
Gambar 72. Penggunaan CPU Mode Kernel DDMS
106 3 Memori
Gambar 73. Penggunaan Memori oleh Aplikasi Little Eye Memori leak dapat dianalisis menggunakan software Little Eye yaitu
dengan melihat grafik penggunaan memori saat aplikasi pertama kali dijalankan. Grafik penggunaan memori dapat dilihat pada Gambar 73.
Jika garis yang mewakili memori dalvik garis merah cenderung mengalami kenaikan hingga menyentuh batas memori dalvik maka
aplikasi mengalami memori leak. Berdasarkan grafik di atas, aplikasi tidak memunculkan tanda-tanda memori leak. Karena garis merah yang
mewakili besarnya ukuran memori dalvik pada saat aplikasi mulai dijalankan tidak memperlihatkan kenaikan yang mendekati batas memori
dalvik. Analisis terhadap penggunaan memori oleh aplikasi juga dilakukan
menggunakan software DDMS. Dalam pengujian menggunakan DDMS, diperoleh data bahwa aplikasi mennggunakan memori heap sekitar
49,54 dari total memori yang disediakan. Penggunaan memori heap oleh aplikasi dapat dilihat pada Gambar 74.
107 Gambar 74. Penggunaan Memori Heap oleh Aplikasi DDMS
Memori heap adalah memori yang disediakan oleh DVM untuk menjalankan aplikasi. Jika aplikasi mengkonsumsi banyak memori heap
hingga memori heap habis, maka akan terjadi memori leak yang dapat mengakibatkan aplikasi berhenti.
Gambar 75. Analisis Penggunaan Memori oleh Aplikasi Little Eye Cara lain untuk melihat tanda-tanda memori leak yaitu terjadinya GC.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan software LitteEye aplikasi tidak melakukan Allocation GC, yaitu GC yang terjadi apabila aplikasi
mengalami kekurangan memori. Pada gambar 75, dapat dilihat number of allocation GC berjumlah 0 dan menyebabkan pause time yang juga 0.
108 Hasil dari uji performance aplikasi game
“Visit Indonesia” dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Analisis Performance Aplikasi No
Aspek Hasil yang diinginkan
Hasil Pengujian 1
Power Aplikasi
dapat tidur
dengan baik saat berada di background sehingga
menghemat power. Sesuai
2 CPU
Rata-rata penggunaan
CPU oleh aplikasi kurang dari 15.
Sesuai
3 Memori
Aplikasi tidak mengalami memory leak.
Sesuai
Berdasarkan pengujian performance, aplikasi telah memiliki performance yang sesuai dengan standar performance aplikasi mobile sehingga dapat
dikatakan aplikasi memiliki performance yang “BAIK”.
b. Hasil pengujian compatibility