Aspek usability Aspek functional

48 rendah. Karena kecepatan load data dapat mempengaruhi kepuasan pengguna Jamo Solution, 2013. Berdasarkan uraian di atas aspek yang menjadi indikator performance suatu aplikasi mobile yang baik adalah: 1 Saat aplikasi berada di background aplikasi tidak mengkonsumsi power, CPU, dan data seperti saat berada di foreground; 2 Penggunaan CPU tidak lebih dari 15 dari penggunaan total CPU pada device; 3 Tidak terjadi memori leak; dan 4 Aplikasi memiliki kecepatan load data yang masih dapat diterima oleh pengguna. Pada penelitian ini, tools yang digunakan untuk menganalisis performance aplikasi adalah software Little Eye dan DDMS. Penggunaan tools lebih dari satu agar sekaligus melakukan validasi terhadap tools yang digunakan. Karena hasil pengujian software dengan menggunakan tools dikatakan valid jika tools yang digunakan juga valid Yang, n.d..

c. Aspek usability

Usability adalah atribut kualitas yang digunakan untuk menilai seberapa mudah tampilan antar muka suatu produk untuk digunakan. Usability didefinisikan oleh lima kualitas komponen yaitu Learnability, Memorability, Efficiency, Errors, dan Satification. Aspek Usability dievaluasi dengan mengukur kemudahan pengguna dalam mempelajari tampilan antar muka atau learnability. Dalam hal ini faktor yang berpengaruh adalah familiar, konsisten, general, terprediksi, simpel. Pengguna juga dapat mengingat konteks kegunaan dari setiap komponen antar muka ketika kembali menggunakan sistem atau memorability. Pengguna dapat menyelesaikan tugasnya dengan cepat menggunakan sistem atau efficiency. Berikutnya, 49 sistem mampu terhindar dari kesalahan user interfaces dan dapat segera diperbaiki ketika terjadi kesalahan atau errors. Dan yang berhubungan dengan kepuasan pengguna terhadap tampilan antar muka atau satification. Konsep dasar dari kepuasan terletak pada program dapat bekerja sesuai dengan cara berpikir pengguna Nielsen, 2012.

d. Aspek functional

Functional testing merujuk pada aktivitas memverifikasi fungsi-fungsi dari komponen atau sistem yang menjadi kebutuhan spesifikasi atau kebutuhan fungsional. Uji fungsional cenderung untuk menjawab pertanyaan, “can the user do this ” atau “does the particular feature work” ISTQB Guide, n.d. Pengujian fungsional masuk dalam tipe pengujian black box. Pengujian black box adalah pengujian yang berusaha menemukan kesalahan dalam kategori fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja, serta inisialisasi atau kesalahan terminasi. Pengujian fungsional dapat dilakukan dengan menggunakan test case yang dirancang berdasarkan use case yang sudah didokumentasi. Test case merupakan prosedur yang memeriksa perangkat lunak dan memberikan hasil yang akan menentukan penerimaan, pemodifikasian, penolakan terhadap perangkat lunak. Dalam merancang test case harus mengetahui fungsi-fungsi yang diharapkan akan dilakukan produk tersebut dan menguji produk itu untuk melihat apakah ia menjalankan fungsi-fungsi tersebut secara benar Pressman, 2002. 50

e. Aspek generic characteristic mobile application