Pemakaian Kajian tentang Pembelajaran Bahasa Jawa di SD
37 Belajar aksara merupakan proses belajar yang berjenjang karena
kemampuan yang diperoleh pada tingkat permulaan akan menjadi dasar peningkatan dan pengembangan kemampuan siswa selanjutnya. Hal itu
menegaskan bahwa pemahaman siswa dalam mempelajari aksara Jawa pada tingkat permulaan menjadi prasyarat dalam kegiatan mempelajari aksara Jawa
pada tingkat selanjutnya. Oleh karena itu, kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan persoalan aksara Jawa harus segera diatasi agar tidak terjadi
penumpukan materi aksara Jawa yang harus dipelajari siswa. Menulis aksara Jawa merupakan salah satu keterampilan berbahasa
sehingga kesalahan dalam menulis aksara Jawa merupakan salah satu bentuk kesalahan berbahasa. Kesalahan dipahami sebagai penyimpangan atau kekeliruan
yang disengaja ataupun tidak disengaja terhadap suatu kaidah atau aturan bahasa yang telah ditentukan. Kesalahan berbahasa juga diartikan sebagai penggunaan
bahasa, baik secara lisan ataupun tertulis yang menyimpang dari faktor-faktor penentu berkomunikasi atau menyimpang dari norma kemasyarakatan dan
menyimpang dari kaidah tata bahasa Nanik Setyawati, 2010: 15. Kesalahan sering terjadi dalam proses mempelajari bahasa. Kesalahan
berbahasa merupakan bagian dari proses belajar mengajar, baik secara formal maupun tidak formal Nanik Setyawati, 2010: 16. Lebih lanjut, Nanik Setyawati
2010: 17 mengemukakan bahwa kesalahan berbahasa yang terjadi atau dilakukan oleh siswa dalam suatu proses belajar mengajar mengimplikasikan
tujuan pengajaran bahasa belum tercapai secara maksimal. Semakin tinggi kuantitas kesalahan berbahasa, semakin sedikit tujuan pengajaran bahasa yang
38 tercapai, sehingga diperlukan analisis kesalahan berbahasa. Analisis kesalahan
berbahasa penting dilakukan pada awal dan proses mempelajari bahasa karena berguna untuk mengatasi masalah keruwetan bidang bahasa yang dihadapi siswa.
Analisis kesalahan berbahasa merupakan sebuah proses yang didasarkan pada analisis kesalahan orang yang sedang belajar dengan objek yang jelas berupa
bahasa Sri Hastuti, 2003: 77. Analisis kesalahan bahasa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah analisis kesalahan siswa dalam keterampilan menulis suku
kata beraksara Jawa, yaitu kesalahan menulis suku kata dalam suatu kalimat ke dalam bentuk aksara Jawa.
Adapun bentuk-bentuk kesalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah kesalahan berupa penyimpangan atau kekeliruan yang disengaja ataupun
tidak disengaja terhadap suatu kaidah atau aturan penulisan aksara Jawa yang telah ditentukan. Aturan penulisan aksara Jawa sesuai dengan pedoman penulisan
aksara Jawa diuraikan sebagai berikut. 1.
Aksara Jawa ditulis dari kiri ke kanan di bawah garis. 2.
Aksara Jawa ditulis tanpa menggunakan spasi. 3.
Aksara
sigêgan hå
diganti
wignyan,
aksara
sigêgan rå
diganti
layar
, dan aksara
sigêgan ngå
diganti
cecak
. 4.
Hampir tidak ada kata yang berakhir
sigêgan cå, wå,
dhå, yå,
dan
thå
. 5.
Penulisan
sandhangan swårå
menurut pedoman penulisan aksara Jawa yang diterbitkan oleh Yayasan Pustaka Nusatama tahun 2003 yang bekerjasama
dengan pemerintah DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur diuraikan sebagai berikut.