Menulis Pembelajaran Bahasa Jawa di SD
21 diperoleh melalui latihan dan praktek secara teratur agar menghasilkan tulisan
yang baik dan serasi. Tulisan yang baik menurut Alton C. Morris, dkk Henry Guntur Tarigan,
1986: 7 merupakan komunikasi pikiran dan perasaan yang efektif atau tepat guna. Tulisan yang baik dalam arti menulis aksara Jawa berdasarkan penjelasan di
atas adalah tulisan yang menggunakan simbol-simbol atau lambang-lambang aksara Jawa yang tepat, cermat, dan dapat dipahami oleh pembacanya. Unsur
keterbacaan dalam tulisan aksara Jawa juga penting karena seseorang menuliskan sesuatu, pada prinsipnya menginginkan agar tulisannya dibaca oleh orang lain
Henry Guntur Tarigan, 1986: 4. Tanda-tanda atau ciri-ciri kemampuan menulis aksara Jawa yang baik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Siswa dapat memahami dan menuliskan kalimat dengan menggunakan simbol
atau lambang aksara Jawa dengan tepat, yaitu aksara Jawa
lêgênå, sandhangan swårå,
dan
sandhangan panyigêg wandå
. 2.
Siswa dapat menulis kalimat sederhana dengan menggunakan kaidah penulisan aksara Jawa yang benar sesuai dengan aturan penulisan aksara Jawa yang
terdapat dalam pedoman penulisan aksara Jawa yang diterbitkan oleh Yayasan Pustaka Nusatama tahun 2003 yang bekerjasama dengan pemerintah DIY,
Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Adapun Standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam kurikulum muatan
lokal bahasa Jawa di DIY pada aspek menulis aksara Jawa yang harus dikuasai siswa kelas IV SD, pada semester pertama dan kedua oleh Tim Penyusun 2010:
9-10 antara lain sebagai berikut.
22 Tabel 1. Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD materi aksara
Jawa kelas IV SD
Semester Aspek
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Gasal Menulis
4. Mengungkapkan gagasan wacana
tulis sastra dan nonsastra dalam
kerangka budaya Jawa.
4.2 Menulis kata
dan kalimat
beraksara Jawa
nglêgênå.
Genap Menulis
8. Mengungkapkan gagasan wacana
tulis sastra dan nonsastra dalam
kerangka budaya Jawa.
8.2 Menulis kata
dan kalimat
beraksara Jawa
yang menggunakan
sandhangan swårå
dan
panyigêg
.
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa kelas IV pada semester I harus sudah dapat menguasai materi aksara
lêgênå
beserta susunannya dalam suatu kata dan kalimat, sedangkan pada semester II siswa seharusnya sudah dapat
menggunakan
sandhangan swårå wulu, suku, taling, taling tarung,
dan
pêpêt
dan dapat menggunakan
sandhangan panyigêging wandå
wignyan, layar, cêcak
, dan
pangkon
pada suatu kata atau kalimat. Keterampilan menulis aksara Jawa diarahkan untuk mengubah tulisan latin ke tulisan Jawa dan diarahkan pada
bentuk tulisan, kecepatan, dan ketepatan menulis Sedya Santosa, 2011: 25-26 Materi aksara Jawa merupakan suatu materi yang berjenjang dan bertahap.
Siswa di kelas IV seharusnya sudah menguasai aksara
lêgênå
sebagai syarat utama untuk mempelajari simbol-simbol aksara Jawa lainnya seperti tanda baca
dan
pasangan
pada kelas V dan VI. Oleh karena itu, kemampuan siswa kelas IV dalam menguasai kompetensi aksara Jawa terutama dalam keterampilan menulis
menentukan kemampuannya dalam menulis aksara Jawa pada kelas V dan VI,