Analisis kesalahan penulisan aksara

79 Pada soal nomor 10 gambar 4 penulisan dengan aksara Jawa yang benar “narni gawé thiwul”. Pada gambar tersebut tampak bahwa aksara nå pada kata “narni” dituliskan dengan aksara wå. Aksara nå mengalami proses melingkar, sedangkan aksara wå tidak mengalami proses melingkar tetapi mengalami proses meruncing. Ada dua siswa yang menuliskan aksara nå dengan aksara wå. Hal itu menunjukkan bahwa siswa sudah mengenal bentuk-bentuk aksara Jawa tetapi belum hafal bentuk aksara nå . Gambar 5. Kesalahan Penulisan Aksara n å Ditulis dengan Pada soal nomor 10 gambar 5 penulisan dengan aksara Jawa yang benar “narni gawé thiwul”. Pada gambar tersebut aksara nå dituliskan dengan bentuk seperti aksara då yang memiliki dua kaki di bagian belakang aksara . Berdasarkan pedoman penulisan aksara Jawa Tim Penyusun, 2003: 6 penulisan aksara nå hanya memiliki satu kaki di bagian belakang aksara, dan aksara nå mengalami proses melingkar di bagian tengah aksara, sedangkan pada kesalahan ini aksara nå dituliskan dengan proses melingkar di bagian bawah aksara dan dengan dua kaki di bagian belakang aksara. Satu siswa melakukan kesalahan dalam penulisan aksara nå . Siswa belum dapat menggunakan aksara nå dengan benar, karena pada kata dan kalimat dalam soal tes yang lain, siswa menuliskan aksara nå dengan aksara då , begitu juga pada 80 buku catatan dan latihan harian, siswa menuliskan aksara nå dengan aksara då . Selain bentuk-bentuk kesalahan tersebut, ada juga siswa yang belum hafal bentuk aksara nå , sehingga tidak mengerjakan soal yang memuat aksara nå. Kesalahan- kesalahan penulisan aksara nå menunjukkan bahwa siswa sudah mengetahui bentuk-bentuk aksara Jawa, tetapi salah dalam mengidentifikasi nama aksara, bunyi aksara dan bentuk aksara nå. Berdasarkan temuan hasil penelitian, aksara n å sering ditulis dengan aksara d å, s å, wå dan . Seharusnya penulisan aksara n å ditulis dengan proses melingkar di tengah bagian belakang aksara seperti pada contoh nå . Pada proses pembelajaran perlu ditekankan perbedaan bentuk antara aksara n å dan aksara d å, s å, wå dan .

c. Analisis kesalahan penulisan aksara

cå Data hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 13 siswa melakukan kesalahan dalam keterampilan menulis aksara cå. Kesalahan penulisan aksara cå dapat dilihat pada data berikut. Gambar 6. Kesalahan Penulisan Aksara cå Ditulis dengan Aksara så Pada soal nomor 3 gambar 6 kalimat seharusnya berbunyi “ cahyå ånå sawah ”. Pada kata tersebut aksara cå pada kata “cahyå” dituliskan dengan aksara så . Aksara cå dan aksara så memiliki bentuk yang hampir sama, yang membedakan aksara cå mengalami proses meruncing sedangkan aksara så tidak mengalami proses meruncing. Hal itu 81 membuat siswa bingung dan terjadi kesalahan penulisan aksara cå . Pada buku catatan dan latihan harian, dari beberapa soal latihan tidak ada satupun kata ataupun kalimat yang memuat aksara cå sehingga tidak dapat digunakan sebagai pembanding. Pada penelitian ini ditemukan ada tiga siswa yang melakukan kesalahan penulisan aksara cå menjadi aksara så. Variasi kesalahan aksara cå juga dilakukan oleh siswa lain, yaitu aksara cå ditulis dengan aksara wå, dan beberapa bentuk menyimpang lain yang tidak sesuai dengan pedoman penulisan aksara Jawa seperti: , , . Kesalahan tersebut dapat dilihat pada data berikut. Gambar 7. Kesalahan Penulisan Aksara cå Ditulis dengan Aksara wå Pada soal nomor 3 gambar 7 penulisan dengan aksara Jawa yang benar “cahyå ånå sawah”. Pada gambar tersebut tampak bahwa aksara c å pada kata “cahy å ” ditulis dengan aksara w å . Ada 3 siswa menuliskan semua aksara c å ditulis dengan aksara w å . Aksara c å dan aksara w å sama-sama memiliki bentuk meruncing, yang membedakan aksara c å memiliki bentuk melingkar di depan bagian bawah aksara, sedangkan aksara w å tidak memiliki bentuk melingkar. Bentuk aksara c å dan aksara w å hampir sama sehingga memungkinkan siswa salah dalam mengidentifikasi kedua bentuk aksara tersebut. Variasi kesalahan penulisan aksara c å yang lain dapat dilihat pada gambar hasil pekerjaan siswa berikut.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN POLA KALIMAT BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SD NEGERI BANDASARI KABUPATEN TEGAL

1 20 196

Peningkatan Keterampilan Menulis Kata Berhuruf Jawa yang menggunakan Sandhangan Swara dengan Model Anom pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Srobyong Jepara

0 34 157

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT BERAKSARA JAWA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA FLASHCARD SISWA KELAS VA SDN BENDAN NGISOR SEMARANG

2 58 310

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM POKOK BAHASAN BIDANG DATAR PADA SISWA KELAS IV Analisis Kesalahan Siswa Dalam Pokok Bahasan Bidang Datar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Purwantoro.

0 0 11

PENGGUNAAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BERBAHASA PERANCIS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 BANDUNG.

1 11 48

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA INGGRIS KELAS 5 SD SONO PARANGTRITIS KRETEK BANTUL.

3 19 206

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BAKALAN SEWON BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 156

ANALISIS KESALAHAN FONOLOGIS PADA KARANGAN BERBAHASA JAWA SISWA KELAS III SD NEGERI KOTAGEDE 5 YOGYAKARTA.

0 5 174

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA KATA BERAKSARA JAWA MENGGUNAKAN METODE SCRAMBLE DI KELAS VA SD N PAYUNGAN, PANDAK, BANTUL.

0 19 178

ANALISIS KESALAHAN BENTUK KATA BERAWALAN MEPADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SD NEGERI 05 BOJONGBATA KABUPATEN PEMALANG

0 0 107