Penanda vokal Pembelajaran Aksara Jawa di SD
32
pesisir
pantai
3
Sandhangan cêcak. Sandhangan
cecak
adalah pengganti
sigêgan ngå
yaitu
sandhangan
yang dipakai untuk melambangkan konsonan
ng
sebagai penutup suku kata dan ditulis di atas bagian akhir aksara Tim
Penyusun, 2003: 25. Misalnya:
wayang wong
wayang orang Jika
sandhangan cêcak
digunakan bersamaan dengan
sandhangan wulu
dalam suku kata bersuara
i
maka
sandhangan wulu
digeser ke kiri Tim Penyusun, 2003: 25. Misalnya:
ing wingking
di belakang Jika
sandhangan cecak
digunakan bersamaan dengan
sandhangan pêpêt
, maka
sandhangan
cecak ditulis di dalam
sandhangan pepet
Tim Penyusun, 2003: 26. Misalnya:
sugêng rawuh
selamat datang
sêngkang
subang
4
Sandhangan pangkon.
Tim Penyusun 2003: 26-27 mengemukakan
bahwa
sandhangan pangkon
dalam aksara Jawa memiliki tiga fungsi,
sebagai berikut.
a
Sandhangan pangkon
dipakai untuk
menyatakan konsonan
matipenutup dalam suatu suku kata atau
penyigeging wanda
yang ditulis di belakang aksara yang dimatikan. Misalnya:
tangan
tangan
33 b
Sandhangan pangkon
sebagai batas bagian kalimat atau rincian yang belum selesai, senilai dengan
pada lingsa
atau tanda koma , pada ejaan Latin. Misalnya:
Bapak lagi macul, simbok masak, aku angon sapi.
‘Bapak sedang mencangkul, ibu memasak, saya menggembala sapi’.
Saka Kraton, aku terus menyang Samas.
‘Dari Keraton, aku langsung ke Samas’.
c
Sandhangan pangkon
dipakai untuk menghindari tulisan aksara Jawa bersusun lebih dari dua tingkat. Misalnya:
benik klambi
kancing baju