Parindra Partai Indonesia Raya

Pergerakan Kebangsaan 141 n. Gapi Gabungan Politik Kebangsaan Indonesia Gapi dibentuk atas prakarsa Parindra tahun 1939 dan yang menjadi anggota adalah Parindra, Pasundan, Persatuan Minahasa, PSJI, Gerindo, PNI. Pengurus hariannya adalah Abikusno Cokrosuyono, Amir Sjarifuddin, dan Husni Thamrin. Konsep dan Aktualita Faktor pendorong fusi beberapa partai menjadi satu dalam GAPI a. Bayangan timbulnya bahaya perang dunia sebagai akibat perkembangan fasisme, maka penting mengadakan pemusatan tenaga bangsa Indonesia. b. Kegagalan Petisi Sutarjo Sutarjo menuntut dalam Volksraad Self Government. c. Sikap Belanda yang tidak memerhatikan kepentingan bangsa Indonesia. Tuntutan GAPI adalah Indonesia Berparlemen, artinya dewan rakyat yang berdasar sendi-sendi demokrasi. Dasar Perjuangan GAPI a. Hak menentukan nasib sendiri. b. Persatuan nasional seluruh bangsa Indonesia berdasarkan kerakyatan. c. Persatuan aksi seluruh pergerakan Indonesia.

2. Organisasi Pergerakan Zaman Jepang

Selama masa pendudukan Jepang, bangsa Indonesia dilarang membentuk organisasi sendiri. Akan tetapi, Jepang sendiri membentuk organisasi-organisasi bagi rakyat Indonesia dengan maksud dipersiapkan untuk membantu Jepang. Organisasi-organisasi ini pada akhirnya berbalik melawan Jepang.

a. Gerakan Tiga A

Gerakan Tiga A merupakan organisasi propaganda untuk kepentingan perang Jepang. Organisasi ini berdiri pada bulan April 1942. Pimpinannya adalah Mr. Sjamsuddin. Tujuan berdirinya Gerakan Tiga A adalah agar rakyat dengan sukarela menyumbangkan tenaga bagi perang Jepang. Semboyannya adalah Nippon cahaya Asia, Nippon pemimpin Asia, Nippon pelindung Asia. Untuk menunjang gerakan ini, dibentuk Barisan Pemuda Asia Raya yang dipimpin Sukarjo Wiryopranoto. Adapun untuk menyebarluaskan propaganda, diterbitkan surat kabar Asia Raya. Setelah kedok organisasi ini diketahui, rakyat kehilangan simpati dan meninggalkan organisasi tersebut. Pada tanggal 20 November 1942, organisasi ini dibubarkan.

b. Putera Pusat Tenaga Rakyat

Pada tanggal 9 Maret 1943, diumumkan lahirnya gerakan baru yang disebut Pusat Tenaga Rakyat atau Putera. Pemimpinnya adalah empat serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan Mas Mansyur. Tujuan Putera menurut versi Ir. Soekarno adalah untuk membangun dan menghidupkan segala sesuatu yang telah dirobohkan oleh imperialisme Belanda. Adapun tujuan bagi Jepang adalah untuk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia dalam rangka membantu usaha