74
Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI Bahasa
Tugas
1. Bagaimana kebudayaan Hindu-Buddha berpengaruh dalam bidang kesenian? 2. Apakah bentuk akulturasi budaya yang dapat disaksikan dalam kehidupan sehari-hari?
3. Apakah bentuk peninggalan yang bercorak Hindu-Buddha di sekitar Anda?
Laporkan hasilnya dalam bentuk tulisan singkat
B. Perkembangan Kebudayaan dan Kesusastraan Zaman Kerajaan- Kerajaan Hindu-Buddha
1. Kehidupan budaya dan sastra zaman Kerajaan Mataram Kuno a. Kehidupan kebudayaan
Ketika wangsa Sanjaya menyingkir ke Pegunungan Dieng sejak masa Panangkaran hingga Rakai Pikatan, banyak didirikan candi yang kini dikenal sebagai kompleks candi
Dieng. Kompleks candi ini, antara lain, terdiri atas candi Bimo, Puntadewa, Arjuna, dan Nakula. Adapun di Jawa Tengah bagian selatan ditemukan candi Prambanan Roro
Jonggrang, Sambi Sari, Ratu Boko, dan Gedung Songo Ungaran sebagai hasil budaya Mataram Kuno.
b. Kehidupan sastra
Kitab yang berasal dari zaman Mataram Hindu adalah Ramayana dan Mahabharata. Ramayana berasal dari India, ditulis oleh Mpu Walmiki. Pada abad ke-9, kitab tersebut
disadur ke dalam bentuk kakawin yang sangat indah, terdiri dari tujuh kanda, yakni Bala Kanda, Ayodya Kanda, Aranya Kanda, Keskenda Kanda, Sudara Kanda, Uddha
Kanda, dan Uttara Kanda.
Kitab Mahabharata, juga berasal dari India, ditulis oleh Mpu Wiyasa. Kitab yang aslinya terdiri atas delapan belas parwa ini kemudian digubah ke dalam bahasa Jawa
Kuno dalam bentuk gancaran atau prosa ringkas. Penggubahannya dilakukan pada zaman Raja Dharmawangsa oleh Vyasa Kres Dwipayana. Kedelapan belas parwa
dalam kitab Mahabharata adalah Adi Parwa, Sbha Parwa, Wana Parwa, Wirata Parwa, Udyoga Parwa, Bisma Parwa, Drona Parwa, Kama Parwa, Salya Parwa,
Saptika Parwa, Stri Parwa, Santi Parwa, Anusa Parwa, Aswamedika Parwa, Asramawiseka Parwa, Mausala Parwa, Mahaprasanika Parwa, dan Swargarahana
Parwa.
Mahabharata mengisahkan kehidupan keluarga Raja Bharata dan keturunannya. Dua kelompok keturunannya, Pandawa dan Kurawa, memperebutkan takhta kerajaan
yang ditinggalkan Bharata. Pandawa terdiri atas Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa mewakili sisi protagonis. Adapun Kurawa yang berjumlah seratus
mewakili sifat antagonis. Pada pokoknya, isi Mahabharata ada tiga.
Perkembangan Kebudayaan Masa Hindu-Buddha ....
75
1 Perebutan takhta kerajaan antara Pandawa dan Kurawa.
2 Ajaran agama, kaum brahmana, dan adat istiadat.
3 Bermacam-macam saga. Adapun pengaruh Buddha dalam
bidang sastra tampak dalam kitab berjudul Sang Hyang Kamahayanikan
yang ditulis pada zaman Mpu Sindok. Kitab ini merupakan kitab suci agama
Buddha Mahayana yang berisi ajaran Buddha Tantrayana.
2. Kehidupan budaya dan sastra zaman Kerajaan Kediri a. Kehidupan kebudayaan
Kerajaan Kediri banyak meninggalkan hal yang berguna bagi kehidupan masyarakat. Misalnya, keadaan ekonomi yang stabil, terlihat dari tingkat kemakmuran raja-rajanya,
keadaan politik yang stabil agar tidak mengurangi kekuatan bangsa, dan kehidupan budaya diperluas untuk menambah kejayaan bangsa.
Seni yang menonjol pada masa Kerajaan Kediri adalah seni bangunan dan seni pahat. Peninggalan-peninggalan berupa patung ditemukan di gua Selomangleng dekat
kota Kediri dan desa Memenang. Selain itu, ditemukan candi-candi peninggalan Jayabaya.
b. Kehidupan sastra
Kesusastraan pada zaman Kerajaan Kediri berkembang maju dan pesat. Masa itu meninggalkan kitab-kitab sastra berikut.
1 Kresnayana, memuat riwayat Kresna semasa kecil. Kresna adalah seseorang yang nakal, tetapi senang menolong. Ia mempunyai kesaktian hebat sehingga dikasihi oleh
sesamanya. Ia jatuh cinta kepada Rukhmini dan menculiknya untuk dinikahi. Kitab ini ditulis oleh Mpu Triguna. Cerita lain yang mirip dengan Kresnayana adalah
cerita dalam kitab Hariwangsa karya Mpu Panuluh. Cerita itu digubah pada zaman Raja Jayabaya, berisi kisah perkawinan Kresna dengan Dewi Rukhmini.
2 Bharatayuda, dikarang oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh pada tahun 1157 masa pemerintahan Jayabaya. Kitab ini mengisahkan perang antara Pandawa dan
Kurawa selama delapan belas hari di Padang Kurusetra. 3 Arjunawiwaha, dikarang oleh Mpu Kanwa pada masa Raja Airlangga. Isinya
adalah kisah Arjuna bertapa untuk mencari senjata sebagai alat melawan Kurawa dalam Perang Bharatayuda. Dewa menyanggupi permohonan Arjuna dengan syarat
Arjuna dapat mengalahkan raja raksasa, Newatakanaca, yang menyerang kayangan. Arjuna berhasil mengalahkan Newatakanaca sehingga diberi hadiah kenikmatan
hidup di kayangan. Kisah itu kemungkinan besar dikarang berdasarkan riwayat Airlangga sendiri dalam kisah Mintaraga.
Inskripsi
Berikut beberapa episode penting dalam kisah Mahabharata.
1. Episode Nala dan Damayanti melukiskan
kesucian dan ketetapan hati seorang istri Damayanti, putri Bhisma terhadap
suaminya Nala, Raja Niskada. 2.
Episode Bhagawad Gita berisi percakapan antara Kresna dan Arjuna yang sedang
bimbang dan cemas dalam menghadapi Bhisma, guru, dan kakeknya. Episode ini
disebut drama jiwa manusia sebab apa yang dialami Arjuna dapat terjadi pada
setiap manusia.