44
Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI Bahasa
Evaluasi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas
1. Apakah yang dimaksud hinduisme? 2. Deskripsikan sistem kepemilikan tanah pada masa kerajaan-kerajaan Hindu
3. Deskripsikan isi relief candi Borobudur 4. Apakah yang dimaksud upacara Vratyatoma di Kutai?
5. Jelaskan hubungan tertua antara Cina, India, dan Indonesia
Refleksi
Apakah Anda sudah memahami materi Perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu- Buddha di Indonseia dan sebab-sebab keruntuhannya? Apabila Anda belum
menguasai materi tersebut, silakan membaca buku referesi lain yang terkait kemudian buatlah ringkasannya sebagai tambahan materi.
Kehidupan Kerajaan- Kerajaan Islam
di Nusantara
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mendeskripsikan proses awal penyebaran Islam di Indonesia. 2. Siswa mampu mendeskripsikan pengaruh penyebaran Islam terhadap sistem kekuasaan
dan hukum, serta perkembangan kota.
Manfaat Pembelajaran
1. Siswa memperoleh pengetahuan ten- tang proses awal penyebaran Islam di
Indonesia. 2. Siswa memperoleh pengetahuan
tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
3. Siswa memperoleh pengetahuan tentang pengaruh penyebaran
Islam.
Sumber: Indonesian Heritage, Early Modern History
2
Kata Kunci: Perkembangan Islam
46
Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI Bahasa
Peta Konsep
Melalui pendidikan Melalui perkawinan
Islam masuk Melalui perdagangan
ke Indonesia Melalui seni budaya
Melalui ajaran tasawuf
Muncul kerajaan-kerajaan Ternate – Tidore
Islam Gowa – Tallo
Banten Mataram
Yogyakarta Tradisi Islam berkembang
di Indonesia Surakarta
Pajang Demak
Aceh Samudra Pasai
S
etelah perkembangan pengaruh Hindu-Buddha, di Indonesia berkembang pengaruh Islam. Perkembangan pengaruh Islam itu dapat kita rasakan sampai sekarang. Bagaimana
pengaruh Islam masuk dan berkembang di Indonesia? Mari ikuti uraian berikut.
Perkembangan pengaruh Islam
di Indonesia
Kehidupan Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusantara
47
A. Proses Awal Penyebaran Islam di Kepulauan Indonesia
1. Periode kedatangan Islam ke Indonesia
Agama Islam masuk dan berkembang di Nusantara secara damai. Ada tiga pendapat mengenai periode masuknya Islam ke Nusantara.
a. Abad ke-7 yang diberitakan dinasti Tang bahwa di Sriwijaya sudah ada perkampungan muslim yang mengadakan hubungan dagang dengan Cina. Berikut tokoh-tokoh yang
mendukung pendapat tersebut.
1 T.W. Arnold dalam bukunya The Preaching of Islam. Ia mendasarkan pendapatnya
pada dua hal. a Riwayat Cina yang menyebutkan bahwa pada tahun 647 telah ada imigran Arab
di Pantai Timur Sumatra. b Ramainya kegiatan pelayaran dan perdagangan. Jauh sebelum Islam disampaikan
oleh Nabi Muhammad, wilayah Nusantara sudah dikenal bangsa luar. Pada abad 1 – 2 Masehi orang-orang Yunani telah mengenal Nusantara dan pada abad
ke-3 orang Persia Sasa telah mengenal wilayah Nusantara. Bahkan Ptolomeus dalam petanya catatannya pernah menyebutkan nama Tabih, Argue, Posi Lam
Wuli, Rommi, dan Lameri. Termasuk juga pada pedagang dan pelayar dari wilayah Arab, India, dan juga kawasan Cina. Mereka telah terbiasa berdagang,
berlayar, dan lalu lalang di wilayah Nusantara. Pertemuan berbagai bangsa telah membawa pengaruh saling memengaruhi agama dan budaya.
2 D.G.E. Hall dalam bukunya The History of South East Asia mengatakan bahwa
pada abad VII para pedagang Arab Muslim banyak berdagang dengan kerajaan- kerajaan Nusantara.
3 H. Agus Salim berpendapat bahwa masuknya Islam ke Nusantara bersamaan
dengan masuknya Islam ke Tiongkok, sementara antara Cina dan Nusantara sudah ramai terjalin hubungan dagang.
4 Zainal Arifin Abbas berpendapat bahwa orang-orang Arab Muslim telah menjalin
hubungan dengan Nusantara pada abad ke-7.
5 Hamka berpendapat bahwa pada akhir abad ini orang-orang Arab telah memegang
peranan penting di Selat Malaka. Pendapatnya bersumber pada adanya catatan Cina tentang Ta-ChehTa-ChiTa-Jih yang menyebutkan pada tahun 674 ada utusan ke
Holing di Cho-Pho Jawa. Jarak Cho Pho ke Ta-Cheh adalah lima hari berlayar. Di kawasan Aceh ada wilayah bernama Ta Jihan, mungkin inilah yang dimaksud
dengan Ta-Cheh.
6 A. Hasjmy, berdasarkan keterangan Dr. Ilyas Ismail Imam Masjid Besar Filipina,
berpendapat bahwa Islam masuk Aceh pada masa Usman bin Affan Dr. Ilyas mendasarkan keterangan pada catatan pedagang Arab dalam naskah tua di Manila.
48
Cakrawala Sejarah SMAMA Kelas XI Bahasa
b. Abad ke-11 dengan adanya makam Fatimah binti Maimun Maemon yang berangka tahun 475 H atau 1028 M di Leran, Gresik, Jawa Timur.
c. Abad ke-13 berdasarkan catatan Marcopolo yang mengunjungi Kerajaan Samudra Pasai pada tahun 1292 dan cerita dari Ibnu Batutah yang mengunjungi Kerajaan
Samudra Pasai pada abad ke-14. Di samping itu, batu nisan kubur Malik al Saleh yang meninggal tahun 1297 juga memperkuat bukti-bukti bahwa pada saat itu telah terdapat
kerajaan Islam di Indonesia. Pendapat ini disampaikan oleh Snouck Hurgronje, Nj. Kroom, Van den Bergh, dan R. Soekmono.
2. Asal mula Islam datang ke Indonesia
Ada beberapa pendapat mengenai asal mula Islam masuk ke Nusantara. a. Islam berasal dari Arab. Hal ini sesuai berita dari dinasti Tang, yang menyebutkan
bahwa para pedagang Arab singgah di Sriwijaya untuk mengisi bahan bakar sebelum ke Cina. Tokoh-tokoh yang sependapat dengan ini sebagai berikut.
1 T.W. Arnold
Pendapatnya didasarkan pada catatan Cina bahwa pada abad VII sekelompok masyarakat Arab telah membentuk permukiman Arab di pantai pesisir Sumatra,
menikah dengan penduduk lokal, dan melakukan penyebaran Islam.
2 Keijzer
Pendapatnya didasarkan pada adanya mazhab Syafii yang merupakan mazhab umum masyarakat di Indonesia.
3 Naquib Al Alatas
Ia menentang teori Moquete. Menurutnya, nisan Malik al Saleh berasal dari Gujarat hanya karena faktor kedekatan. Pendapatnya diperkuat oleh:
a literatur keagamaan Islamhistoriografi lokal sebelum abad XVII tidak mencatat satu orang pun pengarang atau karya dari India, yang muncul justru nama-nama
Arab dan Persia; b historiografi lokal, Hikayat Raja-Raja Pasai, bahkan menyebut utusan Makkah,
Syaikh Ismail, sebagai orang yang berhasil membuat Marah SiluSultan Malik al Shaleh masuk Islam;
c riwayat Aceh bahwa Islam diperkenalkan oleh Syaikh Abdullah Arif orang Arab.
4 Hamka
Ia berpendapat bahwa gelar Sultan Pasai Malik al Shaleh dekat dengan Nama Malikush Shaleh Ayub, pendiri dinasti Mameluk Mesir. Raja-raja Mameluk
memakai gelar Al Malik. Pendapatnya diperkuat dengan adanya mazhab Syafii yang merupakan mazhab mayoritas muslim Nusantara. Mazhab ini adalah mazhab
umum masyarakat Mesir dan Syarif Mekkah. Ia juga mengemukakan bahwa Malabar berasal dari kata Mabar atau mutabar yang berarti tempatpantai yang
disediakan bagi para penyeberang, bukan nama suatu tempat khususwilayah.