= Perubahan Kurs =
Standard  Poor’s 500 = Koefisien Regresi
= konstanta = standar error
3. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial Uji Statistik t
Pengujian  hipotesis  yang  dilakukan  secara  parsial  bertujuan  untuk mengetahui  pengaruh  dan  signifikansi  dari  masing-masing  variabel
independen  terhadap  variabel  dependen.  Pengujian  ini  dilakukan dengan  uji-t  pada  tingkat  keyakinan  95  dengan  ketentuan  sebagai
berikut: H
: apabila p-value  0,05, maka  H diterima.
H
a
: apabila p-value  0,05, maka H
a
diterima Ghozali, 2011: 178. Untuk  mengetahui  kebenaran  hipotesis  digunakan  kriteria  bila  t
hitung    t  tabel  maka  menolak    H dan  menerima    H
a
.  Artinya  ada pengaruh  antara  variabel  dependen  terhadap  variabel  independen
dengan  derajat  keyakinan  yang  digunakan  5.  Atau  dengan  melihat nilai  dari  signifikansi  uji  t  masing-masing  variabel,  jika  nilai
signifikansi    0,05  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  menolak  H dan
menerima  H
a
.
b. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Uji  F  dihitung  dimaksudkan  untuk  menguji  model  regresi  atas pengaruh  seluruh  variabel  independen  yaitu
, ,
, secara
simultan terhadap variabel dependen. Uji  F  adalah  uji  kelayakan  model  goodness  of  fit  yang  harus
dilakukan  dalam  analisis  regresi  linier.  Uji  F  digunakan  untuk  menilai kelayakan  model  regresi  yang  telah  terbentuk.  Jika  nilai  signifikansi
kurang  dari  0,05  maka  variabel  independen  dapat  digunakan  untuk memprediksi  variabel  dependen.  Dalam  analisis  regresi  linear
sederhana,  signifikansi  pada  uji  F  sama  hasilnya  dengan  signifikansi pada uji t Ghozali, 2011: 177.
c. Koefisien Determinasi R
2
Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil  berarti  kemampuan  variabel-variabel  independen  dalam
menjelaskan  variasi  variabel  dependen  amat  terbatas.    Nilai  yang mendekati  1  berarti  variabel-variabel  independen  memberikan  hampir
semua  informasi  yang  dibutuhkan  untuk  memprediksi  variasi  variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang cross
section relatif  rendah  karena  adanya  variasi  yang  besar  antar  masing-
masing pengamatan.