E. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk yang sudah jadi dan
dipublikasikan untuk umum. Menurut Sekaran 2006 data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah
ada baik data internal maupun eksternal organisasi dan data yang diakses melalui internet, penelusuran dokumen atau publikasi informasi.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari situs website resmi yang telah terpercaya.
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Pengujian Linearitas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan
dalam suatu studi empiris sebaiknya linear, kuadrat, atau kubik Ghozali, 2011: 28. Salah satu cara untuk menguji linearitas adalah
dengan menggunakan Test for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Uji lain yang dapat dilakukan salah satunya uji yang dikembangkan
oleh Ramsey tahun 1969. Uji ini bertujuan untuk menghasilkan F-
hitung, dengan bantuan Program SPSS. Hasil perhitungan F hitung, kemudian dibandingkan dengan F tabel. Apabila F hitung pada F
tabel maka hubungannya linear, sedangkan jika F hitung F tabel maka hubungannya tidak linear.
b. Pengujian Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual terdistribusi normal
Ghozali, 2010: 147. Untuk menguji normalitas, penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria penilaian uji ini
adalah: jika signifikan hasil perhitungan data Sig 5, maka data berdistribusi normal, sedangkan jika signifikansi hasil perhitungan data
Sig 5, maka data tidak berdistribusi normal.
c. Pengujian Autokorelasi
Autokorelasi sering dikenal dengan nama korelasi serial dan sering ditemukan pada data serial waktu time series. Uji autokorelasi
bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Alat ukur yang digunakan untuk
mendeteksi adanya autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan tes Durbin-Watson
D-W. Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah:
ada autokorelasi, r = 0 dan tidak adanya autokorelasi, r 0.
Tabel 1. Tabel Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Nilai statistik Hasil
d dl Ada autokorelasi
dl d du Tidak ada keputusan
du d 4-du Tidak ada autokorelsi
4-du d 4-dl Tidak ada keputusan
4-dl d 4 Ada autokorelasi
d. Pengujian Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen Ghozali,
2011: 150. Jika ada korelasi yang tinggi antara variabel independen tersebut, maka hubungan antara variabel dependen dan independen
menjadi terganggu. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinieritas. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan
VIF Variance Inflation Factor. Untuk bebas dari masalah multikolinieritas. Nilai tolerance harus
≥ 0,10 Ghozali, 2011: 105- 106.
e. Pengujian Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan ketidaksamaan variasi variabel pada semua pengamatan dan kesalahan yang terjadi yang memperlihatkan
hubungan sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas sehingga kesalahan tersebut tidak random. Kriteria yang
digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak diantara data pengamatan dapat dijelaskan menggunakan
koefisien signifikansi. Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditetapkan sebelumnya biasanya 5.
Apabila koefisien signifikansi nilai probabilitas lebih dari alpha yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini, menggunakan Uji Glejser yaitu
meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5.
Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas Ghozali, 2011: 143.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel-
variabel yang lain. Menurut Ghozali 2011 persamaan regresi linear berganda dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Keterangan: = Indeks Harga Saham Gabungan
= Inflasi = Suku Bunga BI