digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak diantara data pengamatan dapat dijelaskan menggunakan
koefisien signifikansi. Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditetapkan sebelumnya biasanya 5.
Apabila koefisien signifikansi nilai probabilitas lebih dari alpha yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini, menggunakan Uji Glejser yaitu
meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5.
Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas Ghozali, 2011: 143.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel-
variabel yang lain. Menurut Ghozali 2011 persamaan regresi linear berganda dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Keterangan: = Indeks Harga Saham Gabungan
= Inflasi = Suku Bunga BI
= Perubahan Kurs =
Standard Poor’s 500 = Koefisien Regresi
= konstanta = standar error
3. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial Uji Statistik t
Pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan signifikansi dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan uji-t pada tingkat keyakinan 95 dengan ketentuan sebagai
berikut: H
: apabila p-value 0,05, maka H diterima.
H
a
: apabila p-value 0,05, maka H
a
diterima Ghozali, 2011: 178. Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria bila t
hitung t tabel maka menolak H dan menerima H
a
. Artinya ada pengaruh antara variabel dependen terhadap variabel independen
dengan derajat keyakinan yang digunakan 5. Atau dengan melihat nilai dari signifikansi uji t masing-masing variabel, jika nilai
signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa menolak H dan
menerima H
a
.