Pengujian Autokorelasi Hasil Pengujian Prasyarat Analisis
absolute residual . Apabila variabel independen signifikan secara
statistik memengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
Kriteria yang biasa digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak diantara data pengamatan dapat dijelaskan
dengan menggunakan koefisien signifikansi. Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan
sebelumnya α = 5. Apabila koefisien signifikansi nilai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat
disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011: 142-143. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 10. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig .
B Std. Error
Beta 1
Constant 109.411
15.218 7.189
.000 INFLASI
2783.982 2639.399
.191 1.055
.300 SBI
4217.460 4358.789
.171 .968
.341 KURS
-873.876 951.982
-.173 -.918
.366 SP
-.470 .333
-.270 -1.411
.169 a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber: lampiran 10, halaman 86 Berdasarkan uji Glejser yang telah dilakukan pada 4 empat
variabel yang digunakan dalam penelitian ini, Tabel 10 menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang
signifikan secara statistik memengaruhi variabel dependen nilai
absolute residual abs_res. Hal ini terlihat dari probabilitas
signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas, sehingga H diterima dan H
a
ditolak tidak ada heteroskedastisitas atau data bersifat homoskedastisitas.