Analisis Post Optimal Skenario II

Value Surplus Value Bound Bound Kedelai 747,1572 9.187,5 8.440,343 Infinity Asam Tahu 10.536,43 6.937,5 7.535,69 3 Jam Kerja TK 9.174,212 22.570,875 13.396,67 Infinity Jam Kerja Mesin Giling 283,0379 300 16,9621 Infinity Modal 31.401.29 77.270.210 45.868.92 Infinity Sumber: Data Hasil Survei Tahun 2012, diolah

5.3.2 Analisis Post Optimal Skenario II

Analisis post optimal pada skenario II dilakukan apabila terjadi peningkatan sumberdaya asam tahu sebesar 48,61 persen. Jumlah peningkatan sumberdaya asam tahu tersebut didapatkan dari selisih ketersediaan maksimal asam tahu dengan ketersediaan rata-rata asam tahu pada agroindustri tahu per bulannya. Hasil olahan dari analisis post optimal skenario II dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Perbandingan Solusi Optimal Awal dengan Solusi Optimal Skenario II pada Usaha Agroindustri Tahu di Kota Pekanbaru Jenis Tahu Variabel Hasil Olahan QM for WINDOWS Selisih Optimal Awal Optimal Skenario II Tahu Besar X1 339.242,1 369.272,5 30.030,4 Tahu Kecil X2 Fungsi Tujuan Z 77.971.390 84.873.600 6.902.210 Sumber: Data Hasil Survei Tahun 2012, diolah Dari Tabel 17 apabila dibandingkan dengan jumlah kondisi optimal awalnya, adanya peningkatan jumlah asam tahu 48,61 persen akan mengakibatkan produksi tahu besar meningkat sebanyak 30.030,4 unit. Hal ini berpengaruh terhadap peningkatan keuntungan yang diperoleh pelaku usaha dari Rp 77.971.390 menjadi Rp 84.873.600 atau meningkat sebesar 8,13 persen. Pada Tabel 18 terlihat bahwa sumberdaya yang menjadi sumberdaya aktif pada kondisi optimal skenario II adalah sumberdaya kedelai. Sumberdaya kedelai memiliki nilai dual value sebesar 9.237,942. Hal ini berarti bahwa jika sumberdaya kedelai ditambah sebesar satu-satuan kg maka keuntungan akan meningkat sebesar Rp 9.237,942. Tabel 18. Sumberdaya Optimal Skenario II pada Usaha Agroindustri Tahu di Kota Pekanbaru Sumberdaya Dual Value Slack Surplus Original Value Lower Bound Upper Bound Kedelai 9.237,942 9.187,5 14.218,4 9 Asam Tahu 5.948,377 13.500 7.551,623 Infinity Jam Kerja TK 7.988.309 22.570,88 14.582,57 Infinity Jam Kerja Mesin Giling 281,5364 300 18,4636 Infinity Modal 27.340.87 77.270.210 49.929.34 Infinity Sumber: Data Hasil Survei Tahun 2012, diolah Sumberdaya lainnya yaitu sumberdaya asam tahu, jam kerja tenaga kerja, jam kerja mesin giling, dan sumberdaya modal merupakan sumberdaya pasif. Sumberdaya-sumberdaya tersebut memiliki nilai dual value nol dan nilai slacksurplus masing-masing adalah 5.948,377 untuk sumberdaya asam tahu, 7.988.309 untuk sumberdaya jam kerja tenaga kerja, 281,5364 untuk sumberdaya jam kerja mesin giling, dan Rp 27.340.870 untuk sumberdaya modal. Hal ini berarti bahwa jika nilai RHS dinaikkan sebesar apa pun maka keuntungan yang akan diperoleh tidak akan berubah karena sumberdaya-sumberdaya tersebut memiliki batas atas tak terhingga.

5.3.3 Analisis Post Optimal Skenario III