Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

4.2.2 Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Gambar 4.1 Uji Normalitas Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov pada tingkat signifikan 5 0,05. Universitas Sumatera Utara Hasil uji kolmogrov-Sminov dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut. Tabel 4.11 Uji Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 89 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.81208497 Most Extreme Differences Absolute .101 Positive .101 Negative -.091 Kolmogorov-Smirnov Z .953 Asymp. Sig. 2-tailed .324 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai asympy- sig 2-tailed sebesar 0, 324 diatas tingkat signifikansi 0,05 atau 5 atau asymy- sig 2-tailed 0,05. Uji multikolinearitas Tabel 4.12 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 26.579 2.544 10.449 .000 Universitas Sumatera Utara Keterbukaan .343 .169 .333 2.028 .046 .384 2.605 Ramah .072 .196 .064 .368 .714 .340 2.941 Teliti -.136 .150 -.173 -.906 .367 .282 3.546 Emosi -.112 .209 -.073 -.535 .594 .552 1.811 Terbuka Terhadap Hal-hal Baru .211 .196 .201 1.076 .285 .297 3.365 a. Dependent Variable: Kinerja Dari hasil di atas dapat diketahui nilai variance inflation factor VIF kelima variabel yaitu keterbukaaan adalah 2,605 lebih kecil dari 5, ramah adalah 2,941 lebih kecil dari 5, teliti adalah 3,546 yang lebih kecil dari 5, emosi adalah 1,811 lebih kecil dari 5 dan terbuka terhadap hal-hal baru adalah 3,365 lebih kecil dari 5, sehingga bisa diduga bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas. Uji t Tabel 4.13 Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 26.579 2.544 10.449 .000 Keterbukaan .343 .169 .333 2.028 .046 Ramah .072 .196 .064 .368 .714 Teliti -.136 .150 -.173 -.906 .367 Emosi -.112 .209 -.073 -.535 .594 Terbuka Terhadap Hal-hal Baru .211 .196 .201 1.076 .285 Universitas Sumatera Utara Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 26.579 2.544 10.449 .000 Keterbukaan .343 .169 .333 2.028 .046 Ramah .072 .196 .064 .368 .714 Teliti -.136 .150 -.173 -.906 .367 Emosi -.112 .209 -.073 -.535 .594 Terbuka Terhadap Hal-hal Baru .211 .196 .201 1.076 .285 a. Dependent Variable: Kinerja Pada Tabel diatas diketahui bahwa: 1. Y= 26,579 + 0,343X 1 +0,72X 2 -0,136X 3 -0,112X 4 +0,211X 5 + e Pada output terlihat nilai constanta sebesar 26,579 artinya jika ditingkatkan kepripadian maka akan meningkatkan kinerja karyawan pada PT. PLNPERSERO UIP Jaringan Sumatera I. 2. Hubungan antara keterbukaandan kinerja karyawan dari hasil pengolahan data diperoleh angka thitung sebesar 2,028 ttabel sebesar 1,987 dan angka signifikansi sebesar 0,046 0,05 hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak, artinya bahwa secara parsial berpengaruh antara keterbukaan terhadap kinerja karyawan pada PT.PLN PERSERO UIP Jaringan Sumatera I. Hal ini dikarenakan pada dasarnya karyawan senang bergaul dan bersosialisasi, namun dikarenakan intensitas pertemuan di kantor yang sedikit maka Universitas Sumatera Utara terjadinya komunikasi yang kurang lancar. Jadi semakin tinggi keterbukaan maka akan meningkatkan kinerja karyawan. 3. Hubungan antara ramahdengan kinerja karyawan dari hasil pengolahan data diperoleh angka thitung sebesar 0,368 ttabel 1,987 dan angka signifikansi sebesar 0,714 hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima, artinya bahwa secara parsial tidak berpengaruh antara ramah terhadap kinerja karyawan pada PT.PLN PERSERO UIP Jaringan Sumatera I. Hal ini dikarenakan perusahaan bergerak dibidang pembangunan jaringan yang tidak berhubungan langsung dengan pelanggan, maka semakin tinggi keramahan karyawan tidak akan meningkatkan kinerja karyawan. 4. Hubungan antara telitidengan kinerja karyawan dari hasil pengolahan data diperoleh angka thitung sebesar -0,906 ttabel 1,987 dan angka signifikansi sebesar 0,367 hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima, artinya bahwa secara parsial tidak berpengaruh antara teliti terhadap kinerja karyawan pada PT.PLN PERSERO UIP Jaringan Sumatera I. Hal ini dikarenakan apabila tingkat ketelitian karyawan semakin tinggi maka akan menyebabkan karyawan menghabiskan waktu yang lebih lama dalam mengerjakan satu pekerjaan. Maka semakin tinggi tingkat ketelitian tidak akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 5. Hubungan antara stabilitas emosi dengan kinerja karyawan dari hasil pengolahan data diperoleh angka thitung sebesar -0,535 ttabel 1,987 dan angka signifikansi sebesar 0,594 hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima, artinya bahwa secara parsial tidak berpengaruh antara stabilitas emosi Universitas Sumatera Utara terhadap kinerja karyawan pada PT.PLN PERSERO UIP Jaringan Sumatera I. Hal ini dikarenakan karyawan hanya mengerjakan pekerjaan yang bersifat rutin dan biasa dikerjakan sehari-hari sehingga faktor-faktor untuk memicu timbulnya emosi rendah. Jadi semakin tinggi tingkat stabilitas emosi tidak meningkatkan kinerja karyawan. 6. Hubungan antara keterbukaan terhadap hal-hal barudengan kinerja karyawan dari hasil pengolahan data diperoleh angka thitung sebesar 1,076 ttabel 1,987 dan angka signifikansi sebesar 0,285 hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima, artinya bahwa secara parsial tidak berpengaruh antara keterbukaan terhadap hal-hal baru terhadap kinerja karyawan pada PT.PLN PERSERO UIP Jaringan Sumatera I.Jadi semakin tinggi tingkat keterbukaan terhadap hal-hal baru tidak akan meningkatkan kinerja karyawan, hal ini disebakan apapun peraturan baru yang diterapkan diperusahaan karyawan tetap melakukan pekerjaan mereka seperti biasa. Uji F Tabel 4.15 Uji f ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 116.471 5 23.294 2.778 .023 a Residual 695.888 83 8.384 Total 812.360 88 a. Predictors: Constant, Terbuka Terhadap Hal-hal Baru, Emosi, Keterbukaan, Ramah, Teliti b. Dependent Variable: Kinerja Universitas Sumatera Utara Pada Tabel di atas dapat dilihat fhitung adalah sebesar 2,778 ftabel sebesar 2.32 hal ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel keterbukaan, ramah, teliti, emosi, dan keterbukaan pada hal-hal baru berpengaruh terhadap kinerja. Hal ini juga dilihat dari tingkat signifikasi sebesar 0,023 0,05. Uji Koefisien Determinan R 2 Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi dalam output SPSS terletak pada Model Sumarry b dan tertulis R square berkisar nol sampai satu. Tabel 4.15 Koefisien Determinan Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .379 a .143 .092 2.89555 a. Predictors: Constant, Terbuka Terhadap Hal-hal Baru, Emosi, Keterbukaan, Ramah, Teliti 1. pada model terlihat R = 0,379 berarti hubungan antara kepribadian dengan kinerja karyawan sebesar 37,90. Arti nya hubungan tidak erat. 2. R square 0,143 berarti 14,30 variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh kepribadian, sedangkan sisanya 85,7 dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti seperti: a. Variabel individual yaitu kemampuan keterampilan karyawan, latar belakang karyawan, dan kondisi demografis. Universitas Sumatera Utara b. Variabel organisasional yaitu sumber daya, kepemimpinan, kebijakan kompensasi, kebijakan jenjang karir, struktur individu dalam organisasi, dan desain pekerjaan. 3. Std. Error of the Estimate merupakan kesalahan standar dari penaksiran yang bernilai 2,89555.

4.3 Pembahasan