17.0. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengankriteria sebagai berikut:
Jika r alpha positif atau dari rtabel maka pertanyaan reliabel Jika
r alpha negative atau dari
r tabel maka pertanyaan tidak reliable
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.952 22
Sumber: Hasil Penelitian SPSS 2013
Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Dimana suatu konstruk atau variabel
dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s alpha ≥ 0,80
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa 22 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5, koefisien alpha sebesar 0,952 ini berarti Cronbach’s Alpha = 0,952
≥ 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat
disebarkan kepada responden serta dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian.
3.10 Teknis Analisis Data 1. Metode Analisis Deskriptif
Yaitu suatu metode analisis data dengan cara menyusun data,
mengelompokkannya, dan dianalisis sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan dan masalah yang sedang dihadapi.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dan dalam penelitian ini yang
digunakan adalah: a.
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah distribusi sebuah data
mengikuti dan mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan melalui analisis grafis dan analisis Kolmogrov Sminov. Hipotesisnya sebagai berikut;
H0 : data residual berdistribusi normal H1 : data residual tidak berdistribusi normal
Dengan menggunakan tingkat signifikansi α = 5. Jika nilai Asy-sig 2-failed .dari taraf kesalahan 0,05 maka H0 diterima, data residual berdistribusi normal,
sebaliknya jika Asy-sig 2-failed dari taraf kesalahan 0,05 maka H1 diterima, artinya data residual bersifat normal.
b. Pengujian Multikoliniaritas
Untuk melihat apakah model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas.Jika terjadi korelasi maka dinamakan terjadi masalah multikolinieritas.Cara
mendeteksinya adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF.Menurut Santoso 2002:750 pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5,
maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolineritasdengan variabel bebas lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3. Metode Regresi Berganda
Metode regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas Extraversion, aggreableness, conscientiouseness, emotional
Stability, Openness to Experience terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan. Model regresi berganda yang digunakan yaitu:
Y = a+b1.X1+b2.X2+b3.X3+b4.X4+b5.X5+e Dimana
Y = Kinerja karyawan a = Konstanta
b1,2,3,4,5 = Koefisien regresi berganda X1 = Extraversion
X2 = Agreeableness X3 = Conscientiousness
X4 = Emotional stability X5 = openness to experience
e = Standar error
4. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh kepribadian terhadap kinerja karyawan dilakukan pengujian dengan menggunakan:
1. Uji Signifikasi Parsial Uji t
Uji t merupakan pengujian dengan menggunakan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu kepribadian X terhadap variabel terikat
yaitu kinerja karyawan Y.] H0 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel bebas yaitu kepribadian X terhadap kinerja karyawan Y.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika thitung ttabel, α = 5
H0 ditolak jikathitung ttabel, α = 5 2.
Uji Secara Simultan Uji F Dilakukan uji F, yaitu secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal
tentang analisis pengaruh kepribadian sebagai variabel bebas terhadap kinerja karyawan sebagai bariabel terikat.
Kriteria pengujian: H0 : β1 = 0 tidak ada pengaruh signifikan antara kepribadian dan kinerja
karyawan H0 : β1 ≠ 0 ada pengaruh yang signifikan antara kepribadian terhadap kinerja
karyawan. 3.
Koefisien Determinan R2 Koefisien Determinan R2 digunakan unruk mengukur seberapa besar
kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar nilainya mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengauh variabel
bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang
diteliti terhadap variabel terikat. Koefisien Determinan R2 yang bernilai kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
X terhadap variabel terikat Y semakin kecil.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan