serta menentukan sifat umum dan perbedaaan dalam perilaku seseorang Rivai, 2003:228.
2.1.2 Teori Kepribadian
Teori kepribadian memegang peranan khusus dalam perkembangan ilmu psikologi umum. Teori ini membahas peranan utuh whole person dalam suatu
total lingkungan dan teori ini sangat penting untuk teori organisasi dan praktek manajemen Kast, 2002:391.
Menurut Winardi 2007;221, ada tiga macam pendekatan teoritikal yang dapat dimanfaatkan guna memahami kepribadian yaitu:
1. Pendekatan Sifat The Trait Approach
Sifat-sifat didefenisikan sebagai predisposisi-predisposisi yang diinferensi, yang mengarahkan perilaku seseorang individu dengan cara-cara yang
bersifat konsisten dan khas.Disamping itu, sifat-sifat menyebabkan timbulnya ketidakkonsistenan dalam perilaku, karena mereka merupakan
atribut-atribut yang bertahan lama, dan mereka memiliki skope umum atau luas.
2. Pendekatan psikodinamik The Psychdynamic
Dalam pendekatan ini, terdapat pertempuran antara kepribadian yaitu antara apa yang dinamakan “the Id” dan “superego” yang dimoderasi
oleh ego. Id, adalah bagian kepribadian yang primitif, yang berada dibawah sadar.Id bekerja secara irasional, tanpa mempertimbangkan
apakah yang dikehendaki dapat di capai, ataupun secara moral dapat diterima. Yang kedua adalah superego yaitu merupakan gudang dari nilai-
Universitas Sumatera Utara
nilai seorang individu, di dalam hal mana termasuk sikap-sikap moral yang dibentuk oleh masyarakat. Superego sering berkonflik dengan Id,
dimana Id berkeinginan melakukan apa yang terasa baik, sedangkan superego melakukan tindakan apa yang dianggap benar.
3. Pendekatan Humanistik
Pendekatan-pendekatan ini guna memahami kepribadian dicirikan oleh adanya pemusatan perhatian pada pertumbuhan dan aktualisasi diri sang
individu. Teori ini menekankan pentingya fakta bagaimana manusia mempersepsikan dunia mereka dan semua kekeuatan yang
memperngaruhinya.Teori humanistik menitikberatkan person, dan pentingnya aktualisasi diri bagi kepribadian.
2.1.3 Karakteristik Kepribadian
Menurut Daft 2006:274 ada lima dimensi umum yang menggambarkan kepribadian. Juga sering di sebut “Lima Besar” faktor kepribadian, setiap faktor
dapat memiliki jangkauan yang luas dari karakteristik spesifik. Lima Besar Faktor kepribadian Big Five Personality Factors mendeskripsikan keterbukaan
ekstroversion, keramah-tamahan agreeableness, kehati-hatian
conscientiousness, kestabilan emosional emotional stability, dan keterbukaan pada pengalaman openness to experience:
1. Keterbukaan, suatu tingkat di mana seseorang mudal bergaul, suka
berbicara, tegas, dan merasa nyaman dengan hubungan antar personal.
Universitas Sumatera Utara
2. Keramah-tamahan. Suatu tingkat di mana seseorang dapat
berhubungan dengan baik dengan orang lain dengan kebaikan hati, bersikap koorperatif, memaafkan, memberi pengertian, dan
memberi kepercayaan. 3.
Kehati-hatian. Suatu tingkat dimana seseorang terfokus pada beberapa tujuan, dan dengan demikian berperilaku dalam cara-cara
yang bertanggung jawab, dapat di andalkan, gigih dan berorientasi pada pencapaian.
4. Kestabilan emosi. Suatu tingkat dimana seseorang bersikap tenang,
antusias, dan merasa aman, bukannya tegang, gelisah, tertekan, murung atau merasa tidak aman.
5. Keterbukaan pada pengalaman. Suatu tingkat dimana seseorang
memiliki ketertarikan yang luas dan imajinatif, kreatif, sensitive pada seni, dan bersedia untung mempertimbangkan ide-ide baru.
Seperti penjelasan diatas, faktor-faktor tersebut mewakili sebuah rangkaian kesatuan.Seorang individu dapat menunjukkan tingkat rendah, sedang, atau tinggi
untuk masing-masing kualitas.Seseorang yang tingkat keramah-tamahannya yang sangat tinggi berkemungkinan di gambarkan sebagai orang yang hangat, ramah,
dan baik hati, sedangkan seseorang yang secara ekstrem berkebalikan dengannya digambarkan sebagai orang yang dingin, kasar, atau sulit diajak bergaul.Secara
umum, lebih disukai untuk memiliki tingkat sedang sampai tinggi untuk masing- masing faktor kepribadian untuk karyawan pada umumnya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Faktor-Faktor Penentu Kepribadian