2.4. Mata Pencaharian Utama
Masyarakat di Kecamatan Teluk Mengkudu rata-rata memiliki lahan pertanian sendiri, jadi dengan kata lain pertanian merupakan mata pencaharian
utama yang ada di daerah ini. Hampir rata-rata masyarakat menanam padi sebagai komoditi utamanya. Luas panen didaerah ini mencpai 5.232 ha dengan
produksinya 52 KwHa 24.477,8 Ton. Jadi pertanian memang sangat diandalkan untuk daerah ini dan menjadi salah satu penyumbang produksi hasil padi terbesar
di Kabupaten Serdang Bedagai. Tabel 17. Jumlah Luas Panen dan Produksi Gabah Kering Panen dirinci Tiap
Desa Tahun 2008
No Nama Desa
Luas Panen Ha
Produksi KwHa
Jumlah Produksi
Ton
1. Sungai Buluh
1.216 54
556,4 2.
Liberia -
- -
3. Pematang Setrak
564 55
3.120,0 4.
Mata Pao 120
54 648,0
5. Makmur
564 53
2.989,2 6.
Pasar Baru 396
52 2.059,2
7. Pekan Sialang Buah
396 55
2.178,0 8.
Sialang Buah 54
49 246,6
9. Pematang Guntung
1.040 51
2.304,0 10. Sentang
200 51
1.020,0 11. Bogak Besar
650 49
3.185,0 12. Pematang Kuala
32 48
153,6
Jumlah Total 5.232
52 24.477,8
Sumber : KUPTD Distanank Kecamatan Teluk Mengkudu Sumber mata pencaharian utama lainnya adalah nelayan. Letak daerah
Kecamatan Teluk Mengkudu yang memang berada di pesisir pantai membuat sebagian masyarakatnya menjadi nelayan. Untuk tingkat tangkapan nelayan pada
daerah ini juga cukup tinggi. Status kepemilikan perahu nelayan masih sangat minim. Rata-rata nelayan didaerah ini bekerja pada toke-toke yang menjadi
pemilik modal. Perahu yang nelayan miliki rata-rata berukuran kecil dan biasanya
Universitas Sumatera Utara
mereka juga mendapatkan hasil yang hanya cukup untuk kebutuhan hidupnya. Sehingga butuh perhatian dari pemerintah untuk membantu nelayan dalam bentuk
penyaluran dana, agar nelayan bisa membuat kapal dengan ukuran yang lebih besar dan bisa membeli alat tangkapan yang lebih modern.
2.5. Sistem Kesenian
Sistem kesenian yang ada di Kecamatan Teluk Mengkudu sangat lah beragam,
hal ini disebabkan karena banyaknya suku bangsa yang mendiami daerah ini. Kecamatan Teluk Mengkudu memiliki beberapa kesenian yang biasa
ditampilkan jika ada suatu acara sosial kemasyarakatan, kesenian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Khasidah
Qasidah berasal dari kata qasidah bahasa Arab, art inya laguatau nyanyian. Menurut http: wisata dan budaya. blogspot. com 2009
11kesenian-qasidah.html, lebih dijelaskan bahwa arti qasidah selanjutnya menunjuk kepada lagu dan musik dengan ciri tersendiri, yaitu lagu dengan syair-
syair bertemakan agama Islam atau dawah Islam.
Gambar 12. Salah Satu Jenis Kesenian yang ada di Kecamatan Teluk
Universitas Sumatera Utara
Qasidah juga menunjukkan grup kesenian dengan alat musiknya yang paling pokok adalah rebana, kecrek, dan lain-lain. Satu grup kesenian qasidah
terdiri atas lima hingga enam orang dengan memainkan rebana berbagai ukuran, dari yang paling kecil hingga rebana yang paling besar, dan ditambah dengan
alat kecrek. Pada perkembangan selanjutnya kesenian qasidah dapat dimainkan dengan alat kesenian lainnya sesuai keterampilan seniman itu
sendiri. Kesenian qasidah diadakan dengan maksud untuk memberikan hiburan
musik dan Seniman muslim berkreasi dengan maksud tertentu dan bersifat Rekreatif atau sebagai hiburan dan Menyemarakkan hari-hari besar Islam
serta sebagai hiburan pada saat acara pesta perkawinan dengan tujuan memberikan doa kepada pengantin agar perkawinannya diberkahi oleh Allah
SWT. 3. Jaran Kepang
Jaran kepang adalah suatu bentuk seni pertunjukan tradisional Jawa yang di dalam pertunjukannya ada unsur seni dan religi. Ciri khasnya menurut http:
repository.usu.ac.id bitstream 123456789 187301 his- jan 2007 -23 20 28 14 29. pdf lebih dijelaskan menggunakan kuda yang terbuat dari anyaman
bambu sebagai perlengkapan pertunjukan dan ada peristiwa kesurupan. Pertunjukan jaran kepang didukung oleh para anggota, terdiri dari pawang
sebagai pimpinan pertunjukan dan pengendali pertunjukan, pemain musik, penari, dan penonton. Peralatan yang digunakan berupa seperangkat alat musik,
terdiri dari: kendhang, saron, demung, gong dan ketuk kenong. Perlengkapan penari, terdiri dari seperangkat pakaian, kuda kepang, cambuk, dan topeng.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai perlengkapan pawang, terdiri dari sesaji berupa bunga, minuman, minyak wangi, dan kemenyan. Topeng digunakan penari dalam pertunjukan jaran kepang
untuk melakonkan karakter tertentu, seperti lucu dan seram. Rasers 1982:56 menjelaskan pertunjukan seperti lakon-lakon adalah
peninggalan seremoni lengkap yang sudah punah. Pertunjukan tersebut, dewasa ini dipakai dalam upacara sunat, perkawinan, dan simbolis berkaitan dengan
dualisme di dalam alam semesta yang masih muncul atau masih bisa dilihat di dalamnya. Soedarsono 1983: 143 menjelaskan pertunjukan jaran kepang pada
sebelum Islam berkembang abad XV dilaksanakan dalam upacara pemujaan ritual worship. Kuda secara metaforik dalam pertunjukan jaran kepang berfungsi
untuk melanjutkan hubungan antara masyarakat pendukung dengan roh orang yang sudah meninggal.
Perkembangan selanjutnya, jaran kepang ditampilkan dalam upacara bersih desa, yang berfungsi untuk menghalau roh-roh jahat penyebab penyakit dan
malapetaka lainnya. Dewasa ini pertunjukan jaran kepang masih ada unsur religinya yang ditandai masih adanya peristiwa kesurupan kemasukan roh halus
pada para pemain pertunjukan. Jaran kepang yang pada awalnya hidup pada masyarakat Jawa di Pulau Jawa, telah menyebar ke berbagai wilayah Nusantara.
Hal tersebut berlangsung bersamaan dengan kepindahan orang Jawa dari suatu daerah ke daerah lain. Salah satu daerah penyebaran budaya Jawa yaitu di daerah-
daerah pemukiman sektor perkebunan dan pertanian, seperti di pinggiran Kota Medan dan sekitarnya.
Universitas Sumatera Utara
4. Ludruk Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup
terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Menurut http:repository. usu.ac.idbitstream123456789187301his-jan2007-
2320281429.pdf, lebih dijelaskan saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski
keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi. Ludruk menurut merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan
oleh sebuah grup kesenian yang di gelarkan disebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain
sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik. Dialogmonolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat
penontonnya tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, meski terkadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan
logat yang berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan non intelek tukang becak, peronda, sopir angkotan,
etc. Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan seorang tokoh yang memerankan Pak Sakera, seorang
jagoan Madura. 5. Layar Tancap
Pemutaran film di layar tancap atau lebih di kenal dengan nama layar tancap merupakan film layar lebar yang dulu biasanya diadakan oleh produsen
rokok atau obat. Menurut Http:www.21cineplex.com lebih dijelaskan, di
Universitas Sumatera Utara
beberapa daerah layar tancap di sebut dengan istilah sorot
Layar tancap biasanya digelar pada saat adanya acara pasar malam, biasanya untuk menontonnya para penonton tidak dipungut biaya apa pun, Karena
biasanya yang menyediakan tontonan layar tancap adalah produsen produk. Pada saat ini perkembangan layar tancap sangat menyedihkan karena sudah di geser
oleh televisi. Saat ini sudah jarang sekali kita temukan tontonan layar tancap. karena ada sinar
cahaya yang di pancarkan melalui proyektor menampilkan gambar bergerak.
2.6. Sistem Religi