Daerah Perda Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 24 Tahun 2005 Pasal 22 Ayat 1 dan Ayat 2 Tentang Retribusi Izin Tempat Berjualan Minuman Beralkohol.
Kasus tersebut diduga seorang masyarakat melanggar Perda tersebut, dimana berjualan minuman beralkohol pada acara hiburan keyboard tanpa izin. Kasus
tersebut terjadi tanggal 25 Mei 2009. Kasus-kasus yang terjadi sebagai akibat dampak negatif dari hiburan
keyboard memang sebahagian dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Tetapi saat ini kasus yang dilaporkan kepada pihak yang berwajib masih sangat sedikit
dari jumlah kasus yang terjadi, karena biasanya mereka menyelesaikannya secara kekeluargaan. Dengan kata lain kasus-kasus sosial yang terjadi sebenarnya lebih
sedikit dari dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat daerah penelitian, sehingga perlu perhatian dari semua pihak untuk bisa mengatasi hal ini.
4.3. Langkah-Langkah Yang Dilakukan Untuk Menanggulangi Dampak Negatif Dari Hiburan Keyboard
Dampak negatif dari hiburan keyboard memang sangat dirasakan oleh masyarakat daerah penelitian. Anak-anak dan remaja sebenarnya merupakan
pihak yang paling dirugikan dalam hal ini. Untuk itu semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah harus mencari cara untuk menanggulangi dampak
negatif dari hiburan keyboard tersebut. Dalam jangka pendek dampak tersebut tidak terlalu besar pengaruhnnya bagi masyarakat, akan tetapi dalam jangka waktu
yang panjang tentu akan merusak mental dari para generasi muda di daerah penelitian.
Pemerintah memegang peranan yang sangat penting dalam menanggulangi dampak negatif dari hiburan keyboard tersebut. Usaha yang dilakukan oleh
Universitas Sumatera Utara
pemerintah bisa tidak berhasil jika tidak didukung oleh masyarakat. Jadi dengan kata lain pemerintah dan masyarakat harus saling bekerja sama agar bisa
menanggulangi dampak negatif tersebut. 4.3.1.
Langkah-langkah Yang Dilakukan Masyarakat Untuk Mengurangi Dampak Negatif Dari Hiburan Keyboard
Masyarakat di daerah penelitian sebenarnya sudah melakukan upaya- upaya agar dampak negatif dari hiburan keyboard tidak terlalu berpengaruh bagi
masyarakat. Usaha dari sebahagian masyarakat tersebut ternyata tidak mendapatkan respon dari masyarakat lainnya. Hal ini terbukti dengan tumbuh
suburnya hiburan keyboard pada daerah penelitian. Banyak dari masyarakat daerah penelitian yang tetap menggunakan hiburan keyboard sebagai acara
hiburan pada saat ada acara pesta perkawinan, sunatan dan acara sosial kemasyarakatan lainnya.
Ust. Arfan 45 Tahun Seorang Tokoh Masyarakat yang juga merupakan seorang ustadz mengatakan bahwa :
” Pada waktu ada pesta perkawinan anak saya, saya lebih senang menggunakan hiburan keyboard yang bernuansa islami, karena lagu-
lagunya mengandung nasehat, enak didengar ditelinga, tetapi respon masyarakat tidak terlalu baik terutama para pemuda, mereka banyak
mencibir saya tetapi dibelakang saya, karena mereka menghormati saya sebagai ustadz ”.
Perangkat Desa yang ada di beberapa desa juga sebenarnya menaruh perhatian yang maksimal terhadap permasalahan ini. Beberapa upaya telah
dilakukan untuk mengurangi atau menanggulangi dampak negatif tersebut. Akan tetapi memang kendala yang paling besar yang dihadapi adalah masyarakatnya
sendiri. Hiburan keyboard yang memang sudah seperti tradisi memang sangat sulit ditinggalkan oleh masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan
Universitas Sumatera Utara
perangkat desa maka didapatkan beberapa upaya yang dilakukan oleh perangkat desa antara lain adalah :
a. Memberikan pengarahan kepada masyarakat pada setiap ada acara rapat desa
b. Meninjau Langsung acara hiburan keyboard dan mengawasi kegiatan tersebut
c. Memberikan sangsi kepada masyarakat yang melanggar aturan yang telah ada
pada izin penyelenggaraan hiburan keyboard. d.
Memberitahukan kepada orang tua agar senantiasa mengawasi anak-anaknya pada saat acara hiburan keyboard, jika memang terpaksa untuk melihat maka
harus ada pengawasan dari orang tua dari anak-anak tersebut. e.
Melakukan penyuluhan kepada anak-anak pada setiap sekolah yang ada diwilayah desanya.
f. Membuat perjanjian dengan pihak desa sebelum mengadakan acara hiburan
keyboard yang pada intinya tidak menampilkan hiburan keyboard yang bernuansa pornografi.
Hal-hal yang telah diupayakan diatas, memang tidak semuanya berhasil. Keberhasilannya memang hanya sebatas pada saat adanya pengawasan dari
perangkat desa. Ketika pengawasan yang dilakukan oleh perangkat desa tidak berjalan maksimal karena keterbatasan personil dan dana maka hiburan tersebut
berlangsung seperti biasa. Para tokoh masyarakat, pemuka agama dan ustadz berulangkali mengingatkan masyarakat agar tidak menampilkan goyangan dan
pakaian yang sangat seksi tersebut karena memiliki banyak dampak negatif yang ditimbulkan.
Peran serta masyarakat memang sangat diharapkan oleh perangkat desa untuk bisa mengurangi dan menanggulangi dampak negatif ini. Tanpa peran serta
Universitas Sumatera Utara
masyarakat mustahil dampak tersebut dapat diatasi dan pada akhirnya yang merasakan dampak tersebut adalah seluruh masyarakat yang ada didaerah
penelitian. 4.3.2.
Langkah-langkah Yang Dilakukan Pemerintah Untuk Mengurangi Dampak Negatif Dari Hiburan Keyboard
Pemerintah Kecamatan Teluk Mengkudu juga telah berupaya secara maksimal untuk mengurangi dampak negatif dari hiburan keyboard yang ada di
daerah penelitian. Pemerintah telah berusaha secara maksimal untuk mengurangi dan menanggulangi dampak tersebut. Pemerintah Kecamatan telah mengadakan
Rapat Bulanan setiap tanggal 17 setiap bulan dengan Unsur Muspika Plus yang terdiri dari Camat, Dan Ramil, Kapolsek untuk membicarakan hal yang terjadi
ditengah-tengah masyarakat. Pemerintah telah bersikap tegas terhadap masyarakat yang mengadakan
acara hiburan keyboard yang bernuansa “pornografi” dengan goyangan dan pakaian yang seksi tersebut, tetapi tetap saja ada masyarakat yang tetap
menggunakan hiburan ini. Pemerintah yang bertindak sebagai pengawas dan pembina masyarakat juga menyadari bahwa jika hal ini dipaksakan maka akan
menimbulkan gejolak ditengah-tengah masyarakat. Pemerintah dalam mengatasi hal ini tidak ingin menimbulkan gejolak di masyarakat yang bisa memperkeruh
suasana. Saat ini telah banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah kecamatan
untuk mengurangi dampak negatif tersebut. Tetapi hasil yang terlihat masih sangat kecil dampaknya bagi masyarakat. Banyak masyarakat yang belum menyadari
dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dari hiburan tersebut. Beberapa
Universitas Sumatera Utara
langkah yang telah diambil oleh pemerintah berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dalam mengurangi dampak negatif tersebut adalah :
a. Mengadakan Rapat Koordinasi dengan Muspika Plus setiap bulan untuk
membicarakan mengenai dampak-dampak negatif dari hiburan keyboard terhadap masyarakat
b. Mengeluarkan peraturan-peraturan dalam surat izin penyelenggaraan hiburan
keyboard yang melarang melakukan perbuatan yang melanggar hukum c.
Melakukan pengarahan kepada kepala desa yang ada dibawah Pemerintahan Kecamatan Teluk Mengkudu agar melakukan pengawasan dan pembinaan
kepada masyarakat yang melanggar aturan yang telah disepakati d.
Mengundang Pengusaha hiburan keyboard untuk membicarakan masalah dampak yang terjadi pada masyarakat
e. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten untuk bisa membuat
Peraturan Daerah yang menguntungkan semua pihak terkait dengan dampak yang ditimbulkan oleh hiburan keyboard
f. Memberikan rekomendasi kepada pejabat terkait yang mengeluarkan izin
usaha hiburan keyboard untuk tidak memperpanjang izin usahanya jika terdapat pelanggaran oleh pengusaha hiburan keyboard
g. Meningkatkan pendidikan agama pada anak-anak agar mereka menyadari
dampak negatif dari hiburan keyboard. Kesemua langkah diatas telah dilakukan untuk mengurangi dampak
negatif dari hiburan keyboard tersebut. Pemerintah sendiri juga menyadari bahwa hiburan keyboard juga telah memberikan sumbangan bagi pembangunan daerah
melalui pajak. Hiburan keyboard juga telah memberikan pekerjaan bagi
Universitas Sumatera Utara
sebahagian masyarakat, sehingga memang pemerintah kecamatan menyadari bahwa diperlukan upaya yang memang bisa menguntungkan pengusaha hiburan
keyboard tetapi dampaknya kecil bagi masyarakat. Semua upaya yang dilakukan baik oleh pemerintah kecamatan maupun
perangkat desa tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari masyarakat. Perkembangan zaman dan informasi telah membuat masyarakat mengikuti
perkembangan tersebut tanpa memperhitungkan untung dan rugi dari perkembangan zaman. Untuk itu semua pihak harus berperan serta dalam
menanggulangi permasalahan tersebut. Menurut Soerjono Soekanto 1990 : 440 mengatakan bahwa ada beberapa
metoda yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah sosial, metoda tersebut adalah metoda bersifat Preventif dan Represif. Metoda yang preventif sangat sulit
dilaksanakan, karena harus didasarkan pada penelitian-penelitian yang medalam terhadap sebab-sebab terjadinya masalah sosial. Metode Represif lebih banyak
digunakan, artinya setelah suatu gejala dapat dipastikan sebagai masalah sosial, baru diambil tindakan-tindakan untuk mengatasinya. Didalam mengatasi masalah
sosial tidak perlu semata-mata melihat aspek sosiologis, tetapi juga aspek-aspek lainnya, sehingga diperlukan suatu kerja sama antara ilmu pengetahuan
kemasyarakatan pada khususnya untuk memecahkan masalah sosial yang dihadapi.
Saat ini didaerah penelitian, pemerintah setempat belum mampu mengatasi masalah sosial mengenai dampak negatif dari hiburan keyboard. Menurut George
A. Lundberg 1960 : 397 – 406 dalam bukunya yang berjudul ‘Can Science Solve Problem’ yang diambil dari Buku Pengantar Sosiologi Soerjono Soekanto 1990 :
Universitas Sumatera Utara
440, mengatakan bahwa ketidak sanggupan untuk memecahkan masalah sosial disebabkan oleh :
Kurangnya pengertian terhadap sikap hakikat masyarakat dan kekuatan-
kekuatan yang membentuk hubungan antar manusia
Kepercayaan bahwa masalah sosial dapat diatasi dengan semata-mata mendasarkannya pada suatu keinginan untuk memecahkan persoalan, tanpa
mengadakan penelitian-penelitian yang mendalam dan objektif Menurut Lundberg, kesukaran utama terletak pada kepercayaan umum
bahwa hubungan-hubungan sosial tidak tunduk pada penelitian ilmiah. Masyarakat juga percaya bahwa pemecahan-pemecahan masalah sosial telah
diketahui dan tinggal diterapkan saja. Kepercayaan seperti itu keliru, karena setiap masalah sosial harus diteliti agar diketahui faktor-faktornya supaya ditemukan
cara-cara untuk mengatasinya. Perencanaan sosial bukanlah semata-mata merupakan tugas para ahli dan petugas-petugas negara, akan tetapi memerlukan
dukungan masyarakat. Suatu perencanaan sosial tidak akan berarti banyak, apabila individu-individu tidak belajar untuk menelaah gejala-gejala sosial secara objektif
sehingga dia dapat turut serta didalam pemecahannya. Dari semua penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk
mengatasi masalah dampak negatif dari hiburan keyboard bagi masyarakat daerah penelitian bukan menjadi tugas para peneliti, aparat pemerintah, tetapi juga
merupakan tugas dari masyarakat. Tanpa adanya peran serta dari masyarakat maka dapat dipastikan walaupun upaya yang dilakukan maksimal tetap saja tidak
akan berhasil tanpa dukungan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN