Pengertian Pornografi Dan Porno Aksi menurut Masyarakat Terhadap Hiburan Keyboard

Polsek, biasanya perselisihan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. Hiburan keyboard akan segera dihentikan jika terjadi perkelahian. Biasanya jika hiburan keyboard ingin dihentikan karena adanya perkelahian maka muda-mudi meminta hiburan dilanjutkan dan yang berselisih faham harus saling memaafkan, jika pun tidak bisa diselesaikan maka diminta untuk berunding didalam rumah masyarakat yang memiliki hajatan untuk menyelesaikan masalah tersebut, intinya hiburan keyboard harus tetap berlangsung sampai batas waktu yang disepakati. Jadi berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui untuk pementasan hiburan keyboard yang bernuansa “pornografi” para biduan pada siang hari masih menampilkan pakaian dan goyangan yang masih wajar. Hal yang berbeda terlihat pada malam harinya, dimana pakaian dan goyangan mereka akan lebih seksi. Jika pun ada tambahan waktu untuk pementasan hiburan keyboard yang diminta, maka suasananya menjadi sangat meriah, bahkan tidak menutup kemungkinan biduan akan menunjukan bagian-bagian tubuh tertentu kepada para pengunjung.

3.6. Pengertian Pornografi Dan Porno Aksi menurut Masyarakat Terhadap Hiburan Keyboard

Hiburan Keyboard memang memiliki banyak pesona yang membuat hiburan keyboard sangat disukai di daerah penelitian. Keadaan masyarakat yang masih termasuk kedalam wilayah pedesaan tidak membuat hiburan keyboard yang mengandung unsur “pornografi” tidak diterima di masyarakat. Pada kenyataannya memang banyak terjadi pro dan kontra terhadap hiburan keyboard tersebut, tapi hiburan ini terus mendapat tempat pada setiap ada acara sosial kemasyarakatan. Soerjono Soekanto 1990 : 367 mengemukakan bahwa Keserasian atau harmoni dalam masyarakat merupakan keadaan yang diidam-idamkan setiap Universitas Sumatera Utara masyarakat. Dengan keserasian masyarakat dimaksudkan sebagai suatu keadaan dimana lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan saling mengisi. Dalam keadaan demikian, individu secara psikologis merasakan akan adanya ketentraman, karena tidak adanya pertentangan dalam norma-norma dan nilai-nilai. Setiap kali ada gangguan terhadap keadaan keserasian, maka masyarakat dapat menolaknya atau mengubah susunan lembaga-lembaga kemasyarakatannya dengan maksud menerima unsur-unsur yang baru. Akan tetapi, kadangkalanya unsur baru tersebut dipaksakan masuknya oleh sebuah kekuatan. Apabila masyarakat tidak dapat menolaknya karena unsur baru tersebut tidak menimbulkan kegoncangan, pengaruhnya tetap ada, akan tetapi sifatnya dangkal dan hanya terbatas pada bentuk luarnya. Norma-norma dan nilai-nilai sosial tidak akan terpengaruh olehnya dan dapat berfungsi secara wajar. Adakalanya unsur-unsur baru dan lama yang bertentangan secara bersamaan mempengaruhi norma-norma dan nilai-nilai yang kemudian berpengaruh pula pada warga masyarakat. Itu berarti adanya gangguan yang kontinu terhadap keserasian masyarakat. Keadaan tersebut berarti bahwa ketegangan-ketegangan serta kekecewaan diantara para warga tidak mempunyai saluran pemecahan. Apabila ketidak serasian dapat dipulihkan kembali setelah terjadi suatu perubahan, maka keadaan tersebut dinamakan penyesuaian adjustment. Bila sebaliknya yang terjadi maka dinamakan ketidak penyesuaian sosial malaadjusment yang mungkin mengakibatkan terjadinya ketidak harmonisasian Soerjono Soekanto, 1990 : 367. Secara keseluruhan hiburan keyboard di daerah penelitian mengandung unsur “pornografi”. Akan tetapi menurut hasil observasi dan wawancara dengan Universitas Sumatera Utara masyarakat daerah penelitian, maka ditemukan banyak perbedaan. Sebahagian besar menganggap bahwa hiburan tersebut mengandung unsur “pornografi”, tetapi sebahagian lainnya menganggap bahwa hiburan tersebut wajar berdasarkan perkembangan zaman saat ini. Menurut M. Hanafi 24 Tahun seorang Wiraswasta, mengatakan bahwa : ” Menurut saya Hiburan Keyboard yang ditampilkan di daerah ini mengandung unsur “pornografi”, karena sudah menampilkan pakaian dan goyangan yang sangat seksi yang sudah memancing gairah, apalagi kalo hiburannya itu keyboard bongkar, namanya juga sudah bongkar pasti dia menunjukan bagian tubuh tertentu. ”. Pada daerah penelitian hiburan keyboard yang bernuansa Islami kurang begitu diminati, penggunanya biasanya berasal dari para tokoh masyarakat, Ustadz, karena sesuai dengan status mereka di masyarakat Hal ini juga sesuai dengan yang dikatakan oleh Ustadz Arfan 45 tahun seorang Guru Swasta, yang mengatakan bahwa : ” Sebenarnya pertunjukan hiburan seperti itu tidak pantas dipertunjukan pada masyarakat daerah ini, karena daerah ini merupakan desa yang harusnya memegang teguh nilai-nilai agama. Saya sendiri secara ilmiah kurang mengetahui arti “pornografi” dan porno aksi, tapi menurut saya jika seseorang wanita membuka auratnya saja itu sudah porno, apalagi biduan-biduan tersebut, itu sudah menjurus ke maksiat. Padahal masih banyak hiburan lain yang bisa ditampilkan misalnya saja keyboard islam atau qasidah, herannya hiburan seperti itu malah kurang diminati oleh masyarakat ”. Secara ilmiah tentunya pertunjukan hiburan keyboard pada daerah penelitian sudah dapat dikategorikan kepada “pornografi”, karena menampilkan pakaian dan goyangan yang sangat seksi. Tetapi menurut Erwin 25 Tahun mengatakan Bahwa : ” Memang pertunjukan seperti itu sih porno, tapi itukan hanya hiburan yang sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan, pada dasarnya kami juga butuh hiburan, dan menurut saya juga dampaknya juga tidak terlalu besar, paling hanya anak-anak yang melihat saja, bagi kami Universitas Sumatera Utara yang sudah besar seperti ini pasti bisa membedakan mana hiburan dan perbuatan kriminal. Menurut kami hiburan ini biasa saja, pornonya hiburan ini kan hanya dinilai dari goyangan dan pakaian, padahal itu kan hanya sebagai daya tarik saja, intinya dengan adanya hiburan ini masyarakatkan bisa terhibur ”. Sebahagian besar menilai bahwa hiburan keyboard ini porno berdasarkan penilaian mereka terhadap pakaian dan goyangan. Sementara ada juga hiburan keyboard tapi tidak menjurus ke “pornografi”, yaitu hiburan keyboard yang bernuansa Islami. Menurut Misdar 43 tahun seorang Tokoh Masyarakat, mengatakan bahwa : ” Sebenarnya kalo hiburan keyboard itu tidak menampilkan pakaian dan goyangan yang seksi itu kan lebih baik. Sebenarnya yang dijual biduan itu kan hanya suara. Secara pribadi saya tidak menerima dengan adanya hiburan yang berbau pornografi, karena hiburan itu yang ada, mau tidak mau harus menerima, karena kalau tidak mau dibilang munafik. Jadi kalo mereka bernyanyi saja tanpa bergoyang dengan seksi itukan lebih baik, sayang anak-anak dari kecil mereka sudah melihat pertunjukan seperti itu, bagaimana kedepannya nanti ? bisa saja ini merusak moral mereka, tetapi itu kembali lagi kepada invidu seseorang ”. Memang dampak yang paling dikhawatirkan adalah dampak moral bagi anak-anak yang melihat pertunjukan hiburan keyboard ini. Jadi memang butuh pengawasan lebih dari orang tua jika anak-anak ingin melihat hiburan tersebut. Sebahagian masyarakat yang menganggap hiburan ini mengandung unsur “pornografi” adalah Tokoh masyarakat, Ustadz, Orang-orang yang dituakan dan juga perangkat desa. Untuk para pemuda menganggap bahwa hiburan seperti ini hanya merupakan perkembangan zaman yang memang harus di rasakan, tetapi juga membutuhkan penyaringan dan hanya menganggapnya sebatas hiburan saja, seperti yang dikatakan Dewa 29 Tahun seorang Pekerja swasta, mengatakan bahwa : Universitas Sumatera Utara ” Hiburan keyboard ini kan merupakan hasil dari perkembangan zaman. Memang hiburan seperti ini sebenarnya sudah biasa ditampilkan bahkan dari saya kecil. Tetapi menurut saya kita nikmati saja hiburan ini, toh pun ini bisa dijadikan sebagai hiburan di daerah kami yang memang sangat minim hiburan. Dengan adanya hiburan ini kita bisa berkumpul dengan teman-teman, porno atau tidak itu kembali kepada penilaian masing-masing, menurut saya ini sih biasa ja gak porno, bahkan di kota-kota besar banyak kok yang lebih porno dari pada hiburan ini ”. Dewa yang memang pernah bekerja di Pekan Baru menganggap bahwa apa yang ditampilkan di daerah penelitian biasa saja, karena ia telah melihat sesuatu yang lebih porno dari pertunjukan hiburan keyboard di Kecamatan Teluk Mengkudu. Jika peneliti mengaitkan pernyataan Dewa dengan pernyataan Misdar 43 tahun seorang tokoh Masyarakat maka memang di perkotaan hal tersebut wajar saja karena biasanya semua hal akan berawal dari perkotaan baru kemudian masuk ke daerah pedesaan, Misdar mengatakan bahwa : ” kalo di kota-kota besar kayak Medan hal ini tidak menjadi masalah karena memang daerah perkotaan sudah dipengaruhi oleh budaya luar, lagi pula dikota-kota besar, jika kita ingin melihat hiburan seperti itu pasti kita mengeluarkan biaya. Tapi kalo di pedesaan saya kira ini gak wajar, kalo di kota hancur gak-nya kita tergantung dari kita sendiri, tapi kalo di desa masyarakat bisanya peduli terhadap hal-hal baru yang masuk ke daerahnya. Biasanya cocok atau tidak tentunya tergantung oleh masyarakatnya sendiri, tapi saya yakin disini pasti rata-rata mereka tidak setuju dengan pertunjukan seperti itu, tapi karena dari dulu keyboard itu sudah ada, jadi mereka menganggap hal itu biasa, padahal hiburan itu lebih banyak dampaknya negatifnya untuk masyarakat apalagi untuk anak-anak yang melihatnya ”. Secara umum hiburan keyboard yang ada di daerah penelitian dapat dikategorikan mengandung unsur “pornografi” dan pronoaksi, sama halnya juga ditanggapi oleh para biduan, pemilik hiburan keyboard dan pemain keyboard. Menurut salah seorang pemilik hiburan keyboard Tarsidi 40 Tahun mengatakan bahwa : Universitas Sumatera Utara ” Porno atau tidaknya hiburan ini silahkan masyarakat yang menilainya, tetapi kami sebagai pemilik hiburan keyboard hanya berusaha agar para penonton senang dengan hiburan kami, saya sendiri menganggapnya hanya sekedar hiburan ”. Hal tersebut juga senada dengan yang dikatakan oleh Dedy 30 Tahun Seorang Pemain Keyboard, yang mengatakan bahwa : ” Sebenarnya menurut saya itu sih sudah porno, tapi harus bagaimana lagi, memang semua keyboard disini kayak gitu semua, kecuali keyboard jilbab, mau gak mau, suka gak suka ya kita buat juga untuk bisa bersaing dengan hiburan keyboard lainnya. ”. Sari Nama Samaran 20 Tahun seorang biduan mengatakan bahwa : ” Saya sih melakukannya biasa aja tu, memang sih kita seksi, tapi kan Cuma pakaian dan goyangannya aja. Kalo gak kek gitu mana da yang liat, tapi memang sih sedikit porno la, tapi gak parah-parah kali la ”. Berdasarkan beberapa pendapat masyarakat diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebenarnya sebahagian masyarakat di daerah penelitian tidak begitu menyukai hiburan jenis ini. Rata-rata para pemuda menyukai hiburan ini karena mereka hanya memandangnya sebagai hiburan semata dan menjadi pusat keramaian pada daerah tersebut. Pada kenyataannya setiap ada pertunjukan hiburan keyboard tersebut selalu ramai baik dari orang tua, muda-mudi dan anak- anak, bahkan setiap ada acara pesta perkawinan, sunatan dan acara sosial kemasyarakatan lainnya hiburan ini tetap ada walaupun ada pertentangan pendapat antara masyarakat apakah hiburan keyboard ini mengandung unsur “pornografi” atau tidak.

3.7. Pembagian Jenis-jenis Keyboard menurut Pendapat Masyarakat

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Fungsi Perlombaan Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

2 60 141

Nilai-Nilai Sosiologis Cerita Rakyat “Keramat Kuda” Pada Masyarakat Desa Matapao Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

9 158 76

Karakteristik dan Minat Masyarakat Menggunakan Pelayanan Kesehatan Puskesmas di Desa Pematang Guntung Kecamatan Teluk Mengkudu Serdang Bedagai

0 47 85

Dampak Pemekaran Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

5 59 92

Pengaruh Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kondisi Ekosistem Mangrove di Pantai Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

3 48 88

PENGARUH HIBURAN MASYARAKAT “KEYBOARD” TERHADAP PERILAKU REMAJA DI DESA LIDAH TANAH KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

7 39 28

Pengaruh Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kondisi Ekosistem Mangrove di Pantai Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 12

Pengaruh Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kondisi Ekosistem Mangrove di Pantai Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 2

Pengaruh Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kondisi Ekosistem Mangrove di Pantai Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 5

Analisis Pengaruh Fungsi Perlombaan Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 9