Alasan Masyarakat Datang Untuk Melihat Pertunjukan Hiburan Keyboard

b. Keyboard Bongkar hiburan keyboard yang menampilkan goyangan seksi dari para biduannya dan masyarakat menyebut keyboard ini dengan Keyboard Neraka. c. Keyboard Rambut Putih hiburan keyboard yang berpakaian seksi tetapi tidak menampilkan goyangan yang seksi serta kebanyakan lagu yang dinyanyikan adalah lagu india Hampir rata-rata masyarakat daerah penelitian biasanya menyukai hiburan keyboard yang termasuk kedalam jenis hiburan keyboard yang bernuansa “pornografi”. Hiburan keyboard ini sudah menjadi seperti tradisi dari tahun ke tahun. Lagu-lagu yang dibawakan juga beragam, biasanya lagu yang sedang menjadi trend seperti Keong Racun, Cinta Satu malam dan banyak lagu lain yang sedang jadi Hits pada saat itu. Lagu-lagu tersebut biasanya disesuaikan dengan jenis musik yang memiliki tempo lagu tinggi sehingga membuat para penonton akan bergoyang mengikuti irama lagu, menurut hasil penelitian di lapangan, hal ini hampir sama seperti keadaan di diskotik atau pub pada daerah perkotaan. Pembagian jenis hiburan keyboard tersebut telah berlangsung lama dan tidak menutup kemungkinan akan muncul jenis hiburan keyboard lainnya yang didasarkan pada ciri khas hiburan keyboard tersebut.

3.8. Alasan Masyarakat Datang Untuk Melihat Pertunjukan Hiburan Keyboard

Alasan masyarakat daerah penelitian untuk melihat pertunjukan hiburan keyboard ini bermacam-macam. Dari berbagai hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti, didapat berbagai macam alasan masyarakat datang untuk melihat hiburan keyboard. Salah satu alasan masyarakat datang melihat hiburan Universitas Sumatera Utara keyboard adalah sebagai tempat berkumpul dengan teman-teman, hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Mahyaruddin 25 tahun seorang Mahasiswa, yang mengatakan bahwa : ” Saya Senang melihat hiburan keyboard karena dengan adanya hiburan keyboard biasanya kita dapat berkumpul dengan kawan- kawan, kalo gak da keyboard biasanya sih kita di rumah aja, jadi sulit ketemuan. Dengan adanya hiburan keyboard ini kita bisa ngumpul ma kawan-kawan, bahkan kita kadang-kadang juga bisa ketemuan dengan kawan lama yang udah lama gak ketemu ”. Dengan adanya keramaian-keramaian pada saat adanya hiburan keyboard tentu juga ada yang diuntungkan secara ekonomi. Pada saat adanya acara hiburan keyboard banyak masyarakat yang berjualan disekitar acara. Jadi secara ekonomi hiburan keyboard ini juga membawa keuntungan bagi masyarakat yang berjualan, seperti yang dikatakan oleh Rubiah 47 tahun seorang Pedagang Martabak yang berjualan disekitar hiburan keyboard, bahwa : ” Ibu sering berjualan di acara keyboad karena ramai. Jadi kalo ada keyboard biasanya ibu pasti ada, informasi kadang selalu ibu dapat dari tetangga ataupun para pemuda. Ibu sudah berjualan lebih kurang 15 tahun di acara hiburan keyboard. Biasanya kalo gak ada keyboard Gambar 16. Hiburan Keyboard Sebagai Tempat Berkumpulnya Para Pemuda Universitas Sumatera Utara ibu jualan di pekan mingguan, Hasil yang didapat juga lumayan, biasanya dagangan ibu selalu habis ”. Dengan adanya hiburan keyboard biasanya masyarakat akan berkumpul pada acara tersebut, sehingga dengan kata lain hiburan keyboard dapat dikatakan sebagai pemancing keramaian. Rata-rata menurut observasi yang dilakukan oleh peneliti, setiap ada hiburan keyboard pasti suasana selalu saja ramai. Dengan adanya keramaian tersebut dimanfaatkan masyarakat untuk berjualan, seperti yang dikatakan Usman 50 Tahun Penjual Makanan, Minuman serta Rokok, bahwa : ” Terus Terang hiburan keybord ini membawa keuntungan tersendiri buat saya, dengan adanya hiburan ini saya bisa mencari rejeki dengan berjualan, hasilnya lumayan dari pada saya harus berkeliling. Dengan berjualan pada hiburan ini kita tinggal menunggu saja para pembeli, biasanya dagangan saja selalu laris. Biasanya karena saya sudah lama berjualan seperti ini, saya sudah hafal seluruh daerah pada Kecamatan ini. Jadi saya tinggal menanyakan saja pada masyarakat dimana ada acara hiburan keyboard, langsung saya kesana untuk berjualan ”. Masyarakat yang berjualan pada acara hiburan keyboard, tidak hanya menjual barang-barang seperti makanan, minuman dan lain-lain tetapi ada juga yang menjual minuman-minuman beralkohol. Menurut pengamatan peneliti mereka menjualnya secara terang-terangan dan ada juga yang secara tersembunyi karena takut di razia oleh pihak kepolisian. Adakalanya pihak kepolisian Gambar 17. Para Pedagang Yang Sedang Berjualan Di Acara Hiburan Keyboard Universitas Sumatera Utara mengadakan razia dadakan terhadap masyarakat yang menjual minuman beralkohol dan kegiatan-kegiatan lain yang melanggar hukum seperti judi dadu. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Abdul Nama Samaran 40 Tahun seorang Pedagang, bahwa : ” Saya memiliki usaha berjualan dirumah, akan tetapi jika ada acara hiburan keyboard saya juga berjualan di acara tersebut. Yang saya jual berupa makanan dan minuman ringan juga rokok, sebenarnya saya juga menjual minuman cuma agak tertutup, jika ada yang bertanya saya lihat dulu apakah saya kenal dengan pembelinya atau tidak. Jika saya kenal biasanya saya akan menjualnya, tetapi jika saya tidak kenal saya masih agak takut menjualnya, karena takut kalo orang itu dari pihak kepolisian. Karena memang saya pernah mendengar ada yang ditangkap karena menjual minuman beralkohol pada acara hiburan keyboard ”. Hiburan keyboard juga bisa menjadi sebagai hiburan masyarakat pada daerah penelitian. Seperti penjelasan sebelumnya bahwa pada daerah penelitian hiburan yang paling sering adalah hiburan keyboard. Masyarakat memanfaatkan hiburan keyboard sebagai hiburan untuk melepas lelah setelah satu harian bekerja, seperti yang dikatakan Halim 35 tahun seorang Nelayan, mengatakan bahwa : ” Hiburan keyboard ini memang sudah sering ada di daerah ini, saya sendiri menganggapnya sebagai hiburan yang mengasyikan. Suasana yang ramai membuat saya senang melihat keyboard apa lagi saya juga bisa melepas kepenatan saya setelah bekerja satu harian, walau badan saya sakit setelah bekerja, tapi entah kenapa kalo sudah liat keyboard rasa sakit itu hilang ”. Hiburan keyboard juga bisa menjadi pusat keramaian. Dengan adanya hiburan keyboard biasanya masyarakat berkumpul pada acara tersebut. Jadi jika ingin mencari keramaian pada daerah penelitian, maka kita cukup mendatangi acara hiburan keyboard, pasti kita akan menemukan kerumunan-kerumunan orang yang sedang melihat hiburan keyboard tersebut, seperti yang dikatakan oleh Fauzi 23 tahun seorang Tukang Bangunan, yang mengatakan bahwa : Universitas Sumatera Utara ” kalo kita ingin buang suntuk ya tinggal cari keyboard aja, disitu pasti rame. Jadi dengan liat keyboard pasti suntuk kita hilang, karena banyak yang dilihat, apalagi banyak cewek-cewek jadi suasana hati kita jadi senang ”. Sebahagian para pemuda juga menggunakan kesempatan pada saat acara hiburan keyboard untuk menunjukan barang-barang baru yang dimilikinya kepada masyarakat. Tanpa disadari masyarakat, sebenarnya hiburan keyboard ini bisa dijadikan sebagai ajang promosi. Banyak sekali pakaian-pakaian baru yang dipakai oleh masyarakat kota sering ditiru oleh masyarakat daerah penelitian. Walaupun daerah penelitian masih dikategorikan sebagai daerah pedesaan, tapi untuk mode busana, masyarakat daerah penelitian sudah cukup bagus. Jadi berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan, bahwa rata-rata alasan masyarakat datang untuk melihat hiburan keyboard adalah sebagai berikut : 1. Sebagai Tempat Berkumpul Dengan Teman-Teman 2. Sebagai Tempat Berjualan 3. Sebagai Hiburan 4. Sebagai Pusat Keramaian Masyarakat 5. Sebagai Pusat Informasi Masyarakat 3.9. Penyedia Jasa Layanan Hiburan Keyboard Serta Pandangan Masyarakat terhadap para Pelaku Hiburan Keyboard Hiburan keyboard yang berkembang pesat saat ini pada daerah penelitian tentunya membawa keuntungan bagi para pelaku yang mengambil bagian dalam hiburan ini. Keuntungan tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang menggunakan jasa hiburan keyboard, tetapi juga bagi penyedia jasa Pemilik hiburan keyboard ini. Hiburan Keyboard ini banyak memberikan manfaat bagi Universitas Sumatera Utara pihak-pihak yang berada disekitar hiburan ini. Pihak-pihak yang dimaksud adalah Pemilik Hiburan Keyboard, Pemain Keyboard dan Penyanyi Keyboard Biduan. Manfaat yang dirasakan cukup besar bagi pihak-pihak tersebut, walaupun tidak bisa dijadikan sebagai mata pencaharian tetap Bagi Biduan dan Pemain Keyboard, tetapi minimal hiburan keyboard ini bisa menjadi mata pencaharian tambahan bagi mereka untuk menambah penghasilan demi kelangsungan kehidupan mereka. 3.9.1. Pemilik Hiburan Keyboard Pemilik hiburan keyboard biasanya merupakan pihak yang paling diuntungkan. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan berbagai masyarakat yang mengadakan hajatan, untuk menyewa hiburan keyboard biasanya masyarakat mengeluarkan biaya antara Rp. 700.000 sd 2.000.000 untuk sekali pementasan hiburan keyboard yang dimulai mulai pukul 12.00 sd 23.00 Wib. Biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat yang menggunakan jasa hiburan ini bervariasi tergantung permintaan dari masyarakat sendiri. Jika masyarakat ingin menampilkan pertunjukan sandiwara, maka secara otomatis biaya yang dikeluarkan makin besar, tetapi jika yang ingin ditampilkan hanya hiburan keyboardnya saja maka biaya makin murah. Dari jumlah biaya diatas, biasanya pemilik hiburan keyboard mendapat bagian paling besar. Biaya untuk pemilik hiburan keyboard berkisar antara Rp. 500.000 sd Rp. 1.500.000 untuk sekali pementasan. Biaya tersebut sudah dikurangi biaya transportasi dan biaya untuk membayar para penyanyi Biduan dan Pemain Keyboard. Seorang pemilik hiburan keyboard juga biasanya menjadi pemain keyboard, tetapi ada juga yang hanya menjadi pemilik hiburan keyboard Universitas Sumatera Utara saja, seperti yang dikatakan Tarsidi 40 tahun seorang pemilik keyboard yang sudah menjalankan usahanya selama lebih kurang 5 Tahun, mengatakan bahwa : ” Memang biasanya sebahagian besar, seorang pemilik hiburan keyboard juga menjadi pemain keyboard, tetapi ada juga yang hanya menjadi pemilik saja, sementara untuknya pemain keyboardnya dipercayakan kepada orang lain yang berpengalaman. Sebagai pemilik tentunya saya mendapat bagian yang paling besar, wajar karena saya yang memilki usaha ini, biasanya pengeluaran yang saya lakukan hanya untuk membayar biduan berkisar antara Rp. 75.000 sd Rp. 100.000, tergantung dari pengalamannya, biasanya kalo baru bayarannya hanya Rp. 75.000 saja. Untuk pemain keyboardnya sendiri berkisar antara Rp. 100.000 sd Rp. 150.000 sekali pementasan. Untuk biaya transportasi hiburan saya menggunakan mobil sendiri, paling mengeluarkan biaya sekitar Rp. 150.000 sudah termasuk pemasangan keyboard-nya. Kalo kita yang jadi pemain keyboardnya, maka biaya untuk pemain keyboard jadi milik kita sendiri”. Rata-rata pemilik hiburan keyboard biasanya adalah seorang pemain keyboard yang telah berpengalaman, yang sebelumnya pernah bekerja sebagai pemain keyboard. Ada juga orang yang memang memiliki banyak uang, membuat jasa hiburan keyboard sebagai usahanya. Seperti yang dikatakan Nazar 50 tahun seorang pemilik hiburan keyboard yang sudah menjalankan usahanya selama 3 Tahun, mengatakan bahwa : ” Sebenarnya saya memiliki usaha lain, tetapi karena melihat hiburan ini memiliki daya tarik dan masa depan yang jelas, akhirnya saja mencoba membuka usaha jasa hiburan keyboard. Awalnya cukup sulit karena harus mencari pemain keyboard karena saya tidak bisa memainkan keyboard, tetapi dengan usaha yang saya lakukan usaha saya akhirnya banyak menerima order untuk pementasan, Biasanya saya mengambil bagian sekitar 50 sd 60 dari bayaran yang kami terima, selebihnya digunakan untuk pembayaran para biduan dan pemain serta biaya transportasi hiburan keyboard ”. Untuk menjadi pengusaha hiburan keyboard diperlukan keseriusan dari para pemiliknya. Hal ini dikarenakan banyak sekali permasalahan yang harus diselesaikan ditambah lagi masalah persaingan sesama pengusaha hiburan Universitas Sumatera Utara keyboard. Untuk menjadi pengusaha keyboard, awalnya mereka harus terlebih dahulu membuat izin usaha hiburan keyboard tersebut. Izin hiburan tersebut dapat diperoleh di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Serdang Bedagai berdasarkan Peraturan Daerah Perda Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 36 Tahun 2005. Untuk pengurusan izin hiburan tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik hiburan keyboard tidak terlalu susah, seperti yang dikatakan Hartono 50 Tahun seorang pemilik hiburan keyboard, mengatakan bahwa : ” Awalnya merasa takut karena saya fikir urusannya sangat ribet, tetapi setelah saya datang dan meminta penjelasan ternyata petugasnya sangat ramah. Akhirnya saya mendapatkan penjelasan yang lebih rinci mengenai izin hiburan keyboard tersebut, walaupun banyak surat rekomendasi yang harus saya buat baik dari kepala desa sampai dengan camat dan yang surat lainnya. Untuk mengurus izin hiburan keyboard sebenarnya tidak terlalu sulit jika kita mengetahui caranya, terkadang para pengusaha mengganggap bahwa setiap pengurusan di pemerintahan sulit, padahal yang saya alami, untuk pengurusan izinnya sangat mudah sekali, bahkan para petugasnya sendiri cukup ramah, karena mereka menyadari ini merupakan sebuah pemasukan kepada daerah untuk pembangunan. Saya juga heran ternyata tidak banyak pengusaha keyboard lain yang memiliki izin padahal biaya sangat murah, padahal setahu saya banyak sekali hiburan keyboard yang ada di daerah Sergai, mungkin mereka takut rugi, padahal tujuannya baik untuk legalitas usaha kita, mana tau ada masalah yang tidak terduga dikemudian hari ”. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Serdang Bedagai, tidak banyak pengusaha hiburan keyboard yang memiliki izin hiburan keyboard. Banyak hal yang mempengaruhi sehingga banyak pengusaha hiburan keyboard belum membuat izin usahanya atau belum dikeluarkan surat izin walaupun sudah diajukan permohonannya. Beberapa faktor menurut Pak Herlan P. Seorang Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Serdang Bedagai adalah : Universitas Sumatera Utara ” Ada beberapa pengusaha keyboard yang ingin membuat izin, tetapi karena berkas mereka tidak lengkap, kami tidak berani mengeluarkannya, karena takutnya jika dikeluarkan, maka jika kedepannya ada masalah maka kami akan dituntut karena telah mengeluarkan izin hiburan tersebut yang tidak sesuai dengan Perda No. 36 Tahun 2005. faktor penghambat lainnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat, padahal kami telah memberikan pembinaan kepada masyarakat tentang pentingnya surat izin tersebut. Faktor lainnya karena para pengusaha sering berpindah-pindah tempat usahanya, sehingga menyulitkan kami untuk mendata mereka ”. Walaupun masalah izin hiburan mempunyai aturan yang tegas, tetapi dalam penerapannya masih menemui kendala-kendala. Jika hal ini dipaksakan maka di khawatirkan akan terjadi konflik, sehingga dibutuhkan usaha yang lebih serius dari pemerintah untuk mensosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat. Lebih lanjut pak Herlan P. Seorang Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Serdang Bedagai mengatakan bahwa : ” Masih banyak pengusaha yang belum mengurus izin usaha keyboardnya, walaupun sudah ada sangsinya menurut Perda No. 36 Tahun 2005, tetap saja itu tidak membuat para pengusaha takut. Mungkin karena Kabupaten Sedang Bedagai baru saja berdiri. Kita akan mengupayakan kedepannya agar seluruh usaha hiburan keyboard memiliki izin, tetapi hal ini membutuhkan upaya sosialisasi dan penegakkan hukum yang tegas, sehingga nantinya jika ada pengusaha yang membandel, kita akan langsung memberikan sangsi kepada pengusaha tersebut. Tetapi secara keseluruhan untuk saat ini kesadaran masyarakat memang masih kurang untuk mengurus izin usaha hiburan keyboard tersebut ”. Tindakan yang kurang tegas dari pemerintah dan kurangnya kesadaran masyarakat, menyebabkan banyaknya hiburan keyboard yang belum memiliki izin resmi dari pemerintah, tetapi menurut pengamatan dan hasil wawancara peneliti, hiburan keyboard yang belum memiliki izin ini banyak sekali jumlahnya dan mereka rata-rata tetap menjalankan usahanya. Rata-rata mereka belum mengetahui secara pasti bagaimana cara mengurus izin usaha keyboard, seperti Universitas Sumatera Utara yang dikatakan oleh Budi 43 Tahun seorang pengusaha hiburan keyboard, bahwa : ” Sebenarnya usaha keyboard saya belum memiliki izin resmi dari pemerintah. Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi yang kami dapatkan dari pemerintah, baik dari segi masalah dana maupun prosedurnya. Kami sebenarnya juga takut kalo suatu hari ada pemeriksaan dari pemerintah. Tapi mau gimana lagi, kami kurang informasi, tapi kedepannya saya akan coba tanya informasinya dari teman-teman bagaimana cara pengurusan izin usaha keyboard ini, terutama masalah biaya, karena saya takut biayanya terlalu besar, takut gak mampu aja bayarnya ”. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pengusaha hiburan keyboard yang bernama Fadil Nama Samaran, mengatakan bahwa : ” Sebenarnya saya sudah tahu cara pembuatan izinnya. Tapi saya gak mau ribet ngurus sana sini. Sampai saat ini saya belum mendapatkan teguran dari pemerintah, tapi saya takut juga kalau ada razia dari pemerintah. Kalau bisa saya memberikan saran buat izinnya jangan ribet sana sini, kalau bisa dipermudah agar semua pengusaha keyboard lebih sadar terutama saya sendiri, karena bagaimanapun usaha keyboard ini sudah memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain ”. Setelah para pengusaha hiburan keyboard memiliki izin dari pemerintah, maka para pengusaha sudah bisa melakukan pekerjaannya. Pada awal terbentuk, sebuah pengusaha hiburan memang sulit sekali mendapatkan order pesanan. Beberapa hal pun dilakukan termasuk menurunkan harga. Biasanya pengusaha hiburan keyboard berani memberikan diskon harga kepada para pengguna agar hiburan mereka digunakan oleh masyarakat yang mengadakan hajatan. Hal ini dilakukan agar jasa hiburan mereka bisa ditampilkan dan dilihat orang banyak. Jika penampilan mereka disukai oleh masyarakat biasanya pesanan berikutnya akan menyusul, tetapi jika penampilan perdana mereka gagal, maka mereka harus berusaha lebih keras lagi agar usaha hiburan keyboard mereka dikenal Universitas Sumatera Utara masyarakat, seperti yang dikatakan oleh Tarsidi 40 Tahun seorang pengusaha hiburan keyboard, mengatakan bahwa : ” Hal yang paling sulit dalam usaha ini adalah cara mencari pelanggan untuk pertama kali, karena hiburan kita belum terkenal, maka biasanya masyarakat enggan memakai jasa kita, karena mereka fikir keyboard kita baru, jadi masyarakat menganggap gak enak musiknya, gak banyak menguasai lagu, tetapi jika pertama kali kita sukses pada saat manggung, maka pesanan berikutnya akan segera datang dan juga jika keyboard kita banyak disukai masyarakat dan sudah mempunyai nama di mata masyarakat, maka biaya sewanya akan jadi semakin mahal, karena masyarakat sendiri yang menilai keyboard kita bagus atau tidak ”. Dalam menjalankan usaha hiburan keyboard pasti terdapat persaingan diantara sesama pengusaha hiburan keyboard. Untuk itu pengusaha hiburan keyboard harus jeli dalam pemilihan pemain keyboard dan biduan. Dalam melakukan pemilihan biduan biasanya para pengusaha mencari sendiri para biduannya dengan mendatangi kampung-kampung yang ada didaerah mereka. Biasanya mereka akan menanyakan kepada masyarakat setempat, siapa yang bisa bernyanyi dengan baik dan mempunyai wajah cantik dan manis. Para pengusaha keyboard juga biasanya meminta biduan yang sudah berpengalaman untuk bernyanyi di keyboard mereka, tetapi mereka dapat bekerja di keyboard lainnya, biasanya biduan seperti ini dikenal dengan “biduan cabutan”. Setelah mendapatkan orangnya, tentunya para pengusaha akan mencoba mendengarkan suara para calon biduannya. Jika dirasa cocok dengan keinginan pengusaha, maka calon biduan tersebut akan dipekerjakan pada usaha hiburan keyboardnya. Para pengusaha hiburan juga akan menanyakan persetujuan dari para calon biduannya, jika mereka setuju, maka biasanya para biduan tersebut akan dilatih oleh biduan yang sudah berpengalaman untuk menyanyikan lagu-lagu yang akan dibawa pada saat pementasan. Universitas Sumatera Utara Cara lain yang dapat ditempuh untuk mendapatkan biduan adalah dengan cara meminta biduan yang tidak bekerja lagi pada hiburan keyboard. Jika cara ini dilakukan tentu tidak sulit menyesuaikan lagi dengan pemain keyboard, karena biduan tersebut telah sering tampil di panggung. Selain suara, pengusaha keyboard juga menginginkan para biduannya dapat bergoyang dengan baik di panggung. Semakin seksi goyangan yang dimiliki oleh para biduan, tentunya akan membuat hiburan keyboard tesebut terkenal. Untuk biduan yang baru pertama sekali tampil, tentu ini bukan hal yang mudah, tetapi seiring dengan perjalanan waktu, maka hal tersebut sudah menjadi biasa untuk para biduan. Para pengusaha hiburan keyboard harus pandai-pandai menjaga para biduan dan pemain keyboardnya. Semakin terkenal para biduan tentunya semakin sulit menjaganya. Bisanya jika hal tersebut terjadi, maka biasanya para pengusaha hiburan keyboard akan memberikan bayaran yang cukup besar, berkisar antara Rp. 100.000 sd Rp. 150.000 sekali pementasan. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar para biduannya tidak pindah ke hiburan keyboard lainnya. Semakin terkenal hiburan keyboard, maka frekuensi tampilnya hiburan keyboard tersebut akan semakin sering. Seperti yang dikatakan Fadil Nama Samaran 40 Tahun seorang pengusaha keyboard bahwa : ” Alhamdulillah usaha hiburan keyboard saya berjalan dengan lancar, dalam satu minggu jika banyak pesta perkawinan, maka kami bisa tampil lebih kurang 5 kali dalam 1 bulan, jika sepi pesanan maka biasanya kami manggung sekali dalam sebulan, jika hiburan keyboard kami dikatakan terkenal tidak juga, kami dikenal karena sering manggung tadi, jadi masyarakat sudah tahu nama keyboard kami dan saya dengar dari masyarakat keyboard saya enak musiknya. saya juga mengatakan kepada para biduan agar mereka ramah dengan para penonton, agar pesanan selalu datang, denga demikian kita sama-sama diuntungkan ”. Universitas Sumatera Utara Untuk masalah pakaian dari para biduan, tidak jarang para pengusaha hiburan langsung turun tangan. Biasanya pakaian seksi menjadi pilihan para pengusaha untuk bisa menarik perhatian para penonton. Semakin seksi penampilan seorang biduan tentu akan membuat usaha hiburan keyboardnya terkenal dan akan sering menerima panggilan dari masyarakat. Walaupun terkesan mengandung unsur “pornografi”, para pengusaha berdalih hal tersebut dilakukan untuk dapat bersaing dengan pengusaha hiburan keyboard lainnya, seperti yang dikatakan oleh Tarsidi 40 Tahun mengatakan bahwa : ” Pakaian seksi dari para biduan sebenarnya itu sudah biasa, hal itu kadang merupakan keinginan dari para penonton. Jadi sebenarnya kita hanya mengikuti selera pasar saja untuk bisa bersaing dengan usaha keyboard lainnya. Selain itu Suara dan goyangan para biduan kita juga harus bagus, agar kita bisa dipanggil lagi ketika ada acara pesta perkawinan atau acara lainnya ”. Saat ini di daerah penelitian persaingan antara pengusaha hiburan keyboard sangat ketat sekali. Jadi banyak sekali usaha yang harus dilakukan oleh para pengusaha hiburan keyboard untuk dapat bersaing. Lagu, Suara, Goyangan dan pakaian dari biduan harus selalu mengikuti perkembangan zaman. Jia tidak mengikuti perkembangan zaman, maka bisa dipastikan usaha hiburan keyboard tersebut akan ditinggalkan oleh masyarakat daerah penelitian. 3.9.2. Pemain Keyboard Pemain keyboard dalam sebuah pertunjukan hiburan juga memiliki arti yang sangat penting. Seorang pemain keyboard harus bisa memainkan semua lagu dan harus menempatkan posisi kunci alat musik keyboard sesuai dengan tinggi rendahnya suara para penyanyi Biduan. Jika para pemain keyboard tidak terlalu mahir, maka bisa dipastikan musik dan suara penyanyi Biduan akan berbeda dan tidak menarik untuk didengarkan. Universitas Sumatera Utara Dewasa ini, alat musik keyboard sudah cukup canggih, karena sudah memiliki tempat penyimpanan data-data lagu. Semua lagu pasti sudah disimpan pada memory card sehingga memudahkan para pemain keyboard untuk memainkannya. Walau demikian setiap pemain keyboard harus memiliki dasar mengenai alat musik keyboard, seperti yang dikatakan Dedy 30 Tahun seorang pemain keyboard mengatakan bahwa : ” Alat musik keboard sekarang sudah cukup canggih, bahkan ada beberapa pemain yang tidak mempunyai dasar yang cukup baik dengan alat musik keyboard dapat memainkannya. Walau demikian perbedaannya akan tetap terasa, karena biasanya pemain keyboard juga harus menyesuaikan nada musik dengan suara biduan. Jika salah menempatkan kunci, maka suaranya akan beda ”. Pemain keyboard untuk sekali pementasan mendapatkan bayaran yang cukup lumayan, berkisar antara Rp. 100.000 sd Rp. 150.000. Semakin ahli seorang pemain keyboard tentunya bayaran yang diterima juga makin mahal. Seorang pemain keyboard sebenarnya adalah orang yang memegang peranan yang sangat penting. Saat ini para pemain keyboard harus cukup aktif mencari kunci untuk lagu-lagu terkenal saat ini, ada kalanya mereka harus melakukan kreasi-kreasi untuk membuat lagu tersebut disukai penonton. Dewasa ini musik yang disukai pada daerah penelitian adalah musik yang berirama house musik atau nada-nada bertempo cepat. Musik seperti ini sangat digemari karena bisa membuat para penonton bergoyang mengikuti alunan musik tersebut. Jika kita sesuaikan dengan daerah perkotaan, maka pemain keyboard ini hampir sama seperti DJ Disk Jockey yang ada di klub-klub malam yang ada di perkotaan. Jadi bisa dibayangkan, keadaan hiburan keyboard pada malam hari di daerah penelitian, hampir sama dengan keadaan klub-klub malam yang ada di Universitas Sumatera Utara perkotaan, dimana para penonton begoyang-goyang mengikuti irama lagu house musik atau nada-nada yang mempunyai tempo cepat yang diperdengarkan. Seperti dijelaskan sebelumnya, seorang pemain keyboard bisa merupakan pemilik keyboard. Tetapi ada juga yang memang merupakan pemain keyboard. Para pemain keyboard masuk menjadi bagian dalam pementasan biasanya sebagai pekerjaan sampingantambahan. Dengan demikian banyak pemain keyboard yang memiliki pekerjaan utama, seperti Pekerja Swasta, Petani, Wiraswasta dan lain- lain. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Dedy 30 Tahun seorang pemain keyboard mengatakan bahwa : ” Sebenarnya pekerjaan saya sebagai pemain keyboard itu hanya sebagai pekerjaan sampingan saja, sekalian meneruskan hobi memainkan alat musik. Awalnya hanya iseng-iseng saja, tapi karena penghasilannya lumayan, jadi keterusan sampai sekarang. Lumayan nambah-nambah penghasilan ”. Pemilihan pemain keyboard juga tidak terlalu sulit, biasanya para pemilik keyboard cukup menanyakan kepada para pemain keyboard yang sudah lama menjalani profesinya, karena biasanya ada anak buah dari pemain keyboard yang dididik untuk nantinya dapat menjadi pemain keyboard. Untuk pemain keyboard tingkat persaingannya tidak begitu ketat, karena tidak semua bisa menguasai alat musik keyboard. 3.9.3. Penyanyi Biduan Hiburan Keyboard Penyanyi atau Biduan memiliki peranan yang sangat penting dalam pementasan sebuah hiburan keyboard. Biduan biasanya dijadikan sebagai magnet untuk menarik penonton. Tidak jarang masyarakat memberikan sebuah penilaian terhadap sebuah hiburan keyboard berdasarkan penampilan para biduannya. Universitas Sumatera Utara Biduan pada hiburan keyboard ini sangat menarik untuk dibahas, karena biduan adalah aktor utama dalam sebuah pementasan. Menarik atau tidaknya sebuah hiburan keyboard tergantung dari biduannya sendiri. Biasanya biduan berpenampilan sangat seksi, bahkan cenderung memancing nafsu para penonton pria. Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan pada daerah penelitian, pada awalnya mereka hanya coba-coba dan iseng untuk menjadi seorang biduan. Biasanya banyak dari para biduan mengatakan mereka hanya ingin tahu bagaimana rasanya tampil didepan keramaian. Lama-kelamaan karena bayaran yang mereka terima cukup lumayan untuk sekali pementasan, akhirnya mereka menekuni profesi ini. Rata-rata biduan yang ada didaerah penelitian masih sangat muda. Usia mereka berkisar antara 17 sd 30 Tahun. Alasan-alasan mereka memilih pekerjaan sebagai biduan yang didapat peneliti melalui wawancara dengan beberapa biduan berbeda-beda. Ada yang mengatakan awalnya mereka hanya iseng-iseng saja, ada juga yang mengatakan karena tuntutan ekonomi dan ada juga yang memang ingin menjadi biduan terkenal di mata masyarakat. Fitri 20 Tahun seorang biduan, mengatakan bahwa : ” Saya menjadi biduan awalnya karena nyoba-nyoba, akhirnya setelah saya jalani ternyata asyik apalagi bayarannya cukup lumayan, ya bisalah untuk beli barang-barang sekalian bantuin orang tua, bayaran yang saya terima untuk sekali show adalah Rp. 80.000, untuk berapa kali manggung dalam 1 bulan saya tidak pernah menghitungnya, karena tergantung orang pesta, jadi gak bisa kita pastikan ”. Ayu 25 Tahun yang sudah menjadi biduan selama 8 tahun, mengatakan bahwa : Universitas Sumatera Utara ” Karena keluarga saya kurang mampu untuk menyekolahkan saya pada waktu itu, maka saya menjadi biduan. Tujuan awal untuk membantu ekonomi keluarga, tapi lama-kelamaan jadi keenakan, bahkan sampai saya menikah saya pun tetap menjadi biduan, suami saya tidak keberatan kok, sekalian nambah-nambah penghasilan suami ”. Alasan lain dikemukan oleh Susan 20 Tahun seorang biduan yang sudah 4 Tahun menekuni profesi ini, mengatakan bahwa : ” Dengan menjadi biduan saya dapat di kenal dimasyarakat terutama para pria, selain mencari pasangan pekerjaan ini juga menjanjikan sehingga dapat memenuhi kebutuhan saya”. Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada beberapa alasan yang membuat masyarakat menjadi seorang biduan, yaitu : 1. Karena Iseng-Iseng Dan Mencoba-Coba 2. Karena Tuntutan Ekonomi 3. Karena Ingin dikenal di mata masyarakat 4. Karena Ingin Menarik Perhatian Para Pria Para biduan rata-rata tidak memiliki pekerjaan utama lainnya. Biduan hanya hanya memiliki profesi sebagai biduan saja. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap para biduan, diketahui bahwa bayaran yang diterima untuk sekali pementasan berkisar antara Rp. 75.000 sd Rp. 100.000. Besarnya bayaran tersebut didasarkan berdasarkan lama para biduan mentas dan juga berdasarkan pengalamannya. Jumlah pementasan selama 1 bulan tidak bisa diprediksikan, dikarena tergantung dari pesta perkawinan atau acara sosial kemasyarakatan yang ada. Untuk menarik perhatian para penonton, biasanya para biduan bersikap ramah terhadap para penonton. Pakaian dan goyangan mereka juga merupakan Universitas Sumatera Utara faktor yang sangat penting untuk menarik perhatian penonton. Semakin seksi pakaian dan goyangannya maka penonton akan semakin suka. Hampir rata-rata para biduan mengatakan bahwa pada awalnya mereka risih karena harus berpakaian dan bergoyang seksi, tapi lama-kelamaan mereka terbiasa dengan hal tersebut. Dalam urusan pemilihan busana, biasanya mereka memiliki inisiatif sendiri mengikuti perkembangan busana atau trend yang ada, juga mereka mendapat masukan dari pemilik hiburan keyboard. Mereka sadar bahwa persaingan saat ini sangat ketat sekali, sehingga mereka harus pandai-pandai menjaga para pelanggannya. Pada saat pementasan, biduan juga harus pandai menarik perhatian para penonton, biasanya mereka akan memancing respon para penonton dengan bergoyang dengan brutal, bahkan ada yang bergoyang seperti hendak melakukan hubungan intim. Semua itu mereka lakukan agar para penonton senang sehingga penonton mau memberikan uang lebih kepada mereka atau dikenal dengan Saweran. Untuk saweran para penonton bisa meletakkan pada bagian-bagian tubuh tertentu dari biduan. Jumlah uangnya juga tergantung dari kemampaun para penonton tersebut. Universitas Sumatera Utara Para biduan hiburan keyboard bongkar juga terkadang sering menunjukan bagian-bagian tubuh tertentu kepada para penonton. Para biduan tersebut biasanya melakukannya pada saat mereka berada pada posisi pengaruh minuman keras tetapi ada juga yang pada keadaan sadar, mereka melakukan ini semua karena tuntutan ekonomi karena rata-rata mereka tidak memiliki pekerjaan lain selain biduan. Berdasarkan hasil wawancara, peneliti mendapatkan informasi mengenai ajakan kencan kepada para biduan dari beberapa informan lain, walaupun pada awalnya mereka tertutup tapi pada akhirnya mereka memberikan informasi tersebut kepada peneliti. Berdasarkan hasil wawancara tidak semua biduan menerima ajakan kencan dari para penonton, tetapi ada sebahagian kecil dari para biduan yang menerima ajakan kencan dari para penonton untuk menambah penghasilan biduan tersebut. Biasanya mereka menetapkan harga berkisar antara Rp. 150.000 sd 200.000 untuk waktu tertentu, hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Ady Nama Samaran 25 Tahun yang mengatakan bahwa : ” Ada sebahagian biduan yang bisa di “Booking” setelah mentas, biayanya antara Rp. 150.000 sd 200.000. Tapi ngak semua juga kek gitu hanya orang-orang tertentu saja dan untuk hal ini banyak para pemuda yang tahu, saya sendiri juga tahu dari teman saya ”. Sebahagian kecil dari biduan melakukan hal tersebut karena tuntutan ekonomi dan rasa putus asa. Rata-rata dari biduan tersebut telah mempunyai anak dan telah bercerai dengan suaminya. Ada juga sebahagian yang memang mencari tambahan dikarenakan hasil dari pementasan masih dirasa kurang oleh biduan, hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Ira Nama Samaran 23 Tahun, bahwa : Gambar 18. Para Biduan Pada Saat Pementasan Universitas Sumatera Utara ” Secara pribadi saya malu dengan diri saya sendiri, saya diajak kencan juga terpaksa untuk menghidupi anak saya karena penghasilan saya sebagai biduan masih kurang apalagi kalau gak ada pesta perkawinan jarang sekali saya mentas. Tidak semua biduan seperti itu, saya melakukannya juga karena kecewa dengan mantan suami saya karena dia meninggalkan saya dan anak-anak demi perempuan lain ”. Biduan lainnya yang bernama Sari Nama Samaran 20 Tahun, juga mengatakan bahwa : ” Jujur saya malu bilangnya, tetapi hal itu memang ada. Tapi tidak semua biduan kayak gitu. Jika saya mentas di daerah saya, saya tidak mau diajak kencan karena saya kenal dengan orang-orang sekitar, tetapi kalau saya manggung diluar daerah, saya mau diajak kencan asal harganya cocok ”. Biasanya para biduan berkreasi sendiri terhadap pakaian dan goyangannya. Pada saat pementasan terkadang terdapat para biduan waria, yang fungsinya sebagai penyemarak dan penghibur untuk meramaikan suasana pada saat pementasan. Biduan waria ini biasanya mereka hanya ikut-ikut saja dan terkadang menerima bayaran dari pemilik hiburan keyboard yang jumlahnya sedikit berkisar antara Rp. 25.000 sd Rp. 50.000. Menurut pengamatan peneliti, jika pada saat pementasan terdapat biduan waria, maka suasananya akan meriah karena biduan waria banyak melakukan hal-hal yang konyol dan lucu pada saat pementasan. Berdasarkan hasil pengamatan selain bernyanyi para biduan waria juga sering mencari pelanggan atau yang sering disebut masyarakat “ mencari mangsa”. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Yanto 19 Tahun seorang Karyawan Panglong, bahwa : ” Para biduan waria selain bisa membuat suasana jadi meriah, jika mereka tidak manggung mereka hanya jalan-jalan untuk mencari mangsa. Secara pribadi saya pernah digoda biduan waria, kalau mereka suka kepada kita, mereka yang bayar kita, tapi saya kan laki- laki normal ya geli aja, tapi untuk goda-godain saya sering ya untuk ngilangin suntuk aja, cuma ada teman saya yang memang iseng mau Universitas Sumatera Utara menerima ajakan bahkan mengajak biduan waria juga mau. Harganya berkisar antara Rp. 30.000 ”. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa ada beberapa alasan mengapa para biduan menekuni profesi ini, sebahagian besar diakibatkan karena tuntutan ekonomi. Ada juga sebahagian kecil dari biduan yang menerima ajakan kencan dari para penonton, hal tersebut disebabkan karena hasil dari pementasan tidak cukup untuk membiayai kehidupan para biduan. Biduan waria juga memiliki peranan yang penting untuk dapat menambah kemeriahan suasana pada saat pementasan dengan tingkah lakunya yang lucu dan konyol. 3.9.4. Respon Masyarakat Terhadap Pelaku Hiburan Keyboard Sebahagian masyarakat daerah penelitian menyukai hiburan keyboard tersebut, Akan tetapi banyak pihak tidak setuju terhadap hiburan keyboard tersebut. Banyak respon atau pun pendapat negatif yang masyarakat berikan terhadap para pelaku hiburan keyboard yang mengandung unsur “pornografi”. Respon negatif yang paling besar tentunya diberikan kepada biduan, masyarakat banyak menilai biduan hiburan keyboard adalah wanita yang tidak benar. 3.9.4.1. Respon Masyarakat Terhadap Pemilik Hiburan Keyboard Masyarakat pada daerah penelitian tidak terlalu memandang negatif para pemilik hiburan keyboard. Malah sebahagian masyarakat menilai bahwa memiliki usaha hiburan keyboard sangat memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Masyarakat cenderung menempatkan pemilik hiburan keyboard sebagai orang yang harus dihormati. Pemilik hiburan keyboard tidak terlalu dipandang sebelah mata, bahkan sebahagian dari mereka banyak dihormati masyarakat sebagai seorang pengusaha. Padahal jika kita lihat lebih jauh, sebenarnya pemilik hiburan keyboard yang Universitas Sumatera Utara memiliki tanggung jawab paling besar terhadap penampilan para biduannya, tetapi masyarakat malah menilai sebaliknya. 3.9.4.2. Respon Masyarakat Terhadap Pemain Hiburan Keyboard Respon yang masyarakat berikan terhadap pemain hiburan keyboard juga hampir sama dengan pemilik hiburan keyboard, bedanya masyarakat menilai pekerjaan sebagai pemain hiburan keyboard hanya sebagai pekerjaan biasa yang tidak memiliki masalah. Secara keseluruhan pendapat atau respon masyarakat terhadap pemain hiburan keyboard merupakan hal yang wajar. 3.9.4.3. Respon Masyarakat Terhadap Biduan Hiburan Keyboard Biduan hiburan keyboard yang mangandung unsur “pornografi” adalah pihak yang paling banyak mendapatkan penilaian negatif dari masyarakat. Bahkan banyak masyarakat yang menilai bahwa biduan adalah pekerjaan yang tidak baik. Banyak dari para biduan yang mendapatkan perlakukan yang tidak sopan baik pada saat di panggung maupun pada kehidupan sehari-hari walapun tidak secara langsung kepada biduan. Masyarakat menilai bahwa pekerjaan sebagai biduan adalah pekerjaan yang tidak baik, bahkan mereka menilai banyak dari para biduan memiliki sifat yang tidak baik. Masyarakat menilai bahwa biduan adalah wanita yang tidak baik, karena telah menjual tubuh mereka secara tidak langsung. Pada intinya masyarakat tidak menginginkan anaknya menjadi seorang biduan. Bahkan ada masyarakat yang tidak menginginkan anaknya menikah dengan biduan, karena akan di “cap” oleh masyarakat sebagai keluarga yang kurang baik. Para biduan menyadari bahwa pekerjaan mereka akan mendapatkan penilaian negatif dari masyarakat, tetapi mereka menjalani pekerjaan ini karena Universitas Sumatera Utara tidak memiliki pilihan lain. Kehidupan ekonomi yang sulit telah membuat mereka memilih bekerja sebagai biduan untuk bisa menopang kehidupan ekonomi mereka. Biasanya para biduan sudah cukup kebal dengan penilaian negatif yang diberikan masyarakat kepada mereka. Bagi biduan yang baru saja menekuni pekerjaan ini, terkadang mereka juga tidak tahan dengan penilaian ini. Para biduan juga tidak semuanya bermoral bejat, tetapi hal ini mereka lakukan karena desakan ekonomi. Seperti yang dikatakan Fitri 20 Tahun seorang biduan, mengatakan bahwa : ” Terkadang saya risih juga dengan penilaian masyarakat, tetapi mau gimana lagi, semua ini saya lakukan karena desakan ekonomi, pada saat saya baru menjadi biduan saya sangat marah dengan penilaian masyarakat yang seperti itu, tapi terkadang masyarakat tidak mengerti kenapa kita melakukan ini, mereka hanya menilai dari luar aja, padahal gak semua biduan bermoral bejat ”. Seperti penjelasan sebelumnya, bahwa banyak alasan mereka menekuni pekerjaan sebagai biduan. Rata-rata mereka mengatakan bahwa mereka bekerja karena tuntutan ekonomi yang begitu berat, sehingga mereka memilih pekerjaan sebagai biduan, karena tidak memiliki kemampuan lain. Secara keseluruhan para biduan sudah cukup kebal terhadap penilaian miring masyarakat kepada mereka. Penilaian miring juga tidak hanya mereka terima dari masyarakat, tetapi juga dari keluarga. Banyak keluarga para biduan yang merasa malu atas pekerjaan anak maupun istrinya. Biasanya para biduan menjelaskan alasan mengapa mereka menekuni pekerjaan ini. Rata-rata setelah dijelaskan para keluarga mulai mengerti dengan pekerjaan mereka sebagai biduan. Pada awalnya keluarga merasa malu, tetapi seiring berjalannya waktu, maka keluarga para biduan sudah biasa dengan penilaian miring masyarakat. Universitas Sumatera Utara Efek-efek sosial yang dirasakan para biduan juga cukup banyak. Banyak pria-pria menilai bahwa mereka adalah wanita yang tidak baik, yang bisa diminta untuk melakukan apa yang menjadi keinginan mereka. Kadang kala pada saat ada acara tertentu, mereka kerap mendapatkan pelecehan seksual dari pria-pria iseng. Untuk urusan asmara juga mereka juga tidak terlalu beruntung, karena biasanya mereka hanya menjadi pelampiasa nafsu dari para pria. Secara umum, sebenarnya para biduan juga merupakan manusia biasa yang memerlukan kasih sayang. Seharusnya masyarakat bisa menghormati pekerjaan mereka sebagai penyanyi yang tugasnya menghibur masyarakat. Mereka melakukan pekerjaan ini karena masalah ekonomi yang mereka alami. Biasanya untuk mengembalikan mental mereka, mereka akan mendapat dukungan dari pemilik hiburan keyboard, keluarga dan orang-orang terdekat dengan mereka.

3.10. Kegiatan-Kegiatan Yang Terjadi Pada Saat Acara Hiburan Keyboard

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Fungsi Perlombaan Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

2 60 141

Nilai-Nilai Sosiologis Cerita Rakyat “Keramat Kuda” Pada Masyarakat Desa Matapao Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

9 158 76

Karakteristik dan Minat Masyarakat Menggunakan Pelayanan Kesehatan Puskesmas di Desa Pematang Guntung Kecamatan Teluk Mengkudu Serdang Bedagai

0 47 85

Dampak Pemekaran Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

5 59 92

Pengaruh Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kondisi Ekosistem Mangrove di Pantai Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

3 48 88

PENGARUH HIBURAN MASYARAKAT “KEYBOARD” TERHADAP PERILAKU REMAJA DI DESA LIDAH TANAH KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

7 39 28

Pengaruh Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kondisi Ekosistem Mangrove di Pantai Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 12

Pengaruh Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kondisi Ekosistem Mangrove di Pantai Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 2

Pengaruh Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kondisi Ekosistem Mangrove di Pantai Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 5

Analisis Pengaruh Fungsi Perlombaan Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 9