Pendekatan Kualitatif Responden Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam suatu penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan Hadi, 2003. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif untuk mengetahui bagaimana gambaran kepuasan perkawinan pada istri yang memilki pasangan beda agama.

A. Pendekatan Kualitatif

Banyaknya perilaku manusia yang sulit dikuantifikasikan, yang penghayatannya terhadap berbagai pengalaman pribadi, menyebabkan mustahil diukur dan dibakukan, apalagi dituangkan dalam satuan numerik. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui gambaran kepuasan perkawinan pada istri yang memiliki pasangan beda agama. Sehingga dengan penelitian kualitatif, manusia dapat dilihat dengan kesubyektifitasannya. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Poerwandari 2007 bahwa dalam penelitian kualitatif, manusia dipandang dalam segala kompleksitasnya sebagai mahluk subyektif. Creswell juga menambahkan 1994 penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang memungkinkan peneliti memahami permasalahan sosial atau individu secara lebih mendalam dan kompleks, memberikan gambaran secara holistik, yang disusun dengan kata-kata, Universitas Sumatera Utara mendapatkan kerincian informasi yang diperoleh dari informan dan berada dalam setting alamiah. Kelebihan pendekatan kualitatif adalah dapat memahami gejala bagaimana subjek mengalaminya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang sesuai dengan diri subjek, bukan semata-mata penarikan kesimpulan sebab-akibat yang dipaksakan. Penelitian kualitatif juga memungkinkan peneliti untuk memahami cara subjek menggambarkan dunia sekitarnya berdasarkan cara berpikir mereka. Dengan cara ini, peneliti berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual subjek yang ditelitinya untuk menangkap apa dan bagaimana suatu pengertian dikembangkan oleh mereka. Oleh karena itu, yang diangg penting adalah pengalaman, pendapat, perasaan dan pengetahuan subjek Bogdan Taylor dalam Moleong, 2005.

B. Responden Penelitian

B.1. Karakteristik Responden Penelitian Pemilihan responden penelitian didasarkan pada karakteristik tertentu. Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini adalah : a. Istri yang memiliki pasangan beda agama Alasannya adalah sesuai dengan pernyataan Holahan dan Levenson dalam Lemme, 1995 bahwa pada umumnya istri lebih sensitif daripada suami dalam menghadapi masalah mengenai kehidupan perkawinannya. Universitas Sumatera Utara b. Memiliki Anak Alasannya adalah dengan kehadiran anak, maka masalah yang ada dalam sebuah perkawinan akan menjadi lebih kompleks. Hendrick Hendrick 1992 juga menambahkan anak bisa menambah stress pasangan dan anak dapat mempengaruhi kepuasan perkawinan suami istri berkaitan dengan harapan akan keberadan anak tersebut. c. Usia Perkawinan 5 tahun Usia 0-5 tahun perkawinan tahap I dari siklus kehidupan keluarga. Menurut Clayton 1975 dimana kepuasan perkawinan berada pada tingkat yang tinggi sebelum hadirnya anak. B.2. Jumlah Responden Penelitian Prosedur penentuan subjek penelitian dalam penelitian kualitatif menurut Sarankatos dalam Poerwandari, 2001 memiliki karakteristik berikut ini: 1 tidak ditentukan secara kaku sejak awal tetapi dapat berubah, baik dalam hal jumlah maupun karakteristik subjek, sesuai dengan pemahaman konseptual yang berkembang dalam penelitian; 2 tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah maupun peristiwa random melainkan pada kecocokan konteks; 3 subjek tidak diarahkan pada jumlah yang besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian. Banister dkk. dalam Poerwandari, 2001 menyatakan bahwa dengan fokusnya pada kedalaman proses, penelitian kualitatif cenderung dilakukan dengan jumlah kasus sedikit. Suatu kasus tunggal pun dapat dipakai, bila secara potensial memang sangat sulit bagi peneliti untuk Universitas Sumatera Utara memperoleh kasus lebih banyak, dan bila dari kasus tunggal tersebut memang diperlukan informasi yang sangat mendalam. Strauss dalam Irmawati, 2002 mengatakan bahwa tidak ada ketentuan baku mengenai jumlah minimal subjek yang harus dipenuhi. Apabila data yang dikumpulkan telah cukup mendalam, maka dapat diambil subjek penelitian dalam jumlah kecil. Pendekatan maksimal dapat dilakukan dengan subjek yang tidak terlalu besar, dan jumlah subjek tidak diambil satu orang saja dengan alasan agar dapat dibandingkan antara subjek yang satu dengan subjek yang lain dan dapat melihat perbedaan individual. Sesuai dengan pernyataan tersebut, jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang. B.3. Teknik Pengambilan Responden Penelitian Pada penelitian ini prosedur pengambilan subjek penelitian dilakukan berdasarkan teori atau berdasarkan konstrak operasional theory-basedoperational construct sampling. Patton dalam Poerwandari, 2001 menjelaskan, penggunaan prosedur ini berdasarkan teori atau konstrak operasional sesuai dengan studi-studi sebelumnya, atau sesuai dengan tujuan penelitian. Hal ini dilakukan agar subjek benar-benar bersifat representatif artinya dapat mewakili fenomena yang dipelajari. Dalam penelitian ini, sampel diperoleh berdasarkan kriteria istri yang memiliki pasangan beda agama, memiliki anak, dan lama perkawinannya 5 tahun. Universitas Sumatera Utara

C. Metode Pengambilan Data