Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Perkawinan

B. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan penelitian, maka perlu dirumuskan masalah apa yang menjadi fokus penelitian. Untuk itu, peneliti mencoba merumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian yaitu bagaimana gambaran kepuasan perkawinan pada istri yang memiliki pasangan beda agama berdasarkan aspek-aspek kepuasan perkawinan menurut Olson Fowers?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan perkawinan pada istri yang memiliki pasangan beda agama.

D. Manfaat Penelitian

D.1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang ingin dicapai adalah diharapkan hasil penelitian ini akan mampu memberikan informasi di bidang psikologi pada umumnya dan secara khusus akan mampu menambah khasanah ilmu pada bidang psikologi perkembangan terutama yang berkaitan dengan kepuasan perkawinan pada istri yang memiliki pasangan beda agama. D.2. Manfaat Praktis Manfaat praktis penelitian ini adalah: 1. Memberi informasi pada masyarakat dan individu dewaa dini khususnya bagi wanita yang belum menikah, mengenai kepuasan perkawinan beda Universitas Sumatera Utara agama, sehingga hasil penelitian ini menjadi pertimbangan bagi mereka dalam melaksanakan perkawinan beda agama. 2. Memberi informasi pada pasangan beda agama tentang faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepuasan perkawinan beda agama. 3. Memberikan informasi mengenai bagaiamana kepuasan perkawinan pada istri yang memiliki pasangan beda agama. 4. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi peneliti-peneliti lainnya yang berminat meneliti lebih lanjut mengenai gambaran kepuasan perkawinan pada pasangan beda agama.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang tinjauan teoritis dan teori-teori yang menjelaskan dan mendukung data penelitian. Diantaranya adalah teori mengenai perkawinan, kepuasan perkawinan, perkawinan beda agama, teori dewasa dini, dan gambaran kepuasan perkawinan pada istri yang memiliki pasangan beda agama. Universitas Sumatera Utara BAB III : Metode Penelitian Pada bab ini berisi penjelasan mengenai alasan digunakannya metode penelitian kualitatif, responden penelitian, metode pengambilan data, kredibilitas penelitian, alat bantu pengumpulan data, dan prosedur penelitian. BAB IV : Analisa Data dan Pembahasan Pada bab ini berisi deskripsi data responden, analisa dan pembahasan data yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan dan pembahsan data-data penelitian sesuai dengan teori yang relevan. BAB V : Kesimpulan, Diskusi dan Saran Bab ini menguraikan mengenai kesimpulan, diskusi dan saran mengenai kepuasan pernikahan istri pada pasangan beda agama. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

A. Perkawinan

Perkawinan merupakan hubungan antara pria dan wanita yang diakui dalam masyarakat yang melibatkan hubungan seksual, adanya penguasaan dan hak mengasuh anak dan saling mengetahui tugas masing-masing sebagai suami istri. Duval Miller, 1985. Perkawinan di Indonesia diatur oleh UU No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Berdasarkan UU tersebut perkawinan di definisikan sebagai ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa Munandar, 2001. Menurut Bimo 1984 dalam perkawinan terdapat ikatan lahir batin, yang berarti bahwa dalam perkawinan itu perlu adanya ikatan secara fisik dan psikologis pada kedua individu. Ikatan lahir adalah ikatan yang tampak, seperti ikatan fisik pada saat individu melangsungkan pernikahan sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada. Ikatan ini adalah nyata, baik yang mengikat dirinya yaitu suami dan isteri, maupun bagi orang lain yaitu masyarakat luas. Sedangkan ikatan batin adalah ikatan yang tidak tampak secara langsung, atau merupakan ikatan psikologis. Antara suami dan isteri harus ada ikatan lahir dan batin, harus Universitas Sumatera Utara saling mencintai satu sama lain, tidak adanya paksaan dalam perkawinan. Bila perkawinan dengan paksaan, tidak adanya cinta kasih satu dengan yang lain, maka salah satu hal yang tidak dapat terpenuhi adalah kepuasaan dalam perkawinan. Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir dan batin yang suci antara pria dan wanita yang melibatkan hubungan seksual, hak pengasuhan anak, adanya pembagian peran antara suami dan istri serta merupakan ekspresi hubungan intim dan janji suci untuk hidup bersama.

B. Kepuasan Perkawinan