F. Validitas dan Reabilitas Alat Ukur
1. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan
kecermatan suatu instrumen pengukur tes dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut dapat menjalankan
fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya alat ukur tersebut Azwar, 2007.
Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi content validity. Suryabrata 1998 menyatakan bahwa validitas isi ditegakkan pada langkah telaah dan revisi
butir pertanyaanpernyataan. Sejalan dengan pernyataan tersebut, validitas isi bertujuan untuk mengungkap sejauh mana soal – soal dalam alat ukur tersebut mencakup keseluruhan kawasan
isi yang diukur, berdasarkan pendapat profesional atau professional judgement Azwar, 2007. Professional judgement
dalam penelitian ini adalah dosen sebagai pembimbing dalam penelitian. Setelah melakukan validitas isi, dilanjutkan dengan melakukan uji daya beda aitem pada
skala. Uji daya daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut dengan yang tidak
memiliki atribut yang akan diukur. Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem adalah memilih aítem – aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur
alat ukur. Atau dengan kata lain, dasarnya adalah memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh skala sebagai keseluruhan Azwar, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala
itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total r
ix
yang dikenal pula dengan sebutan parameter daya beda aitem. Bagi skala – skala yang setiap aitemnya diberi skor
pada level interval dapat digunakan formula koefisien korelasi Pearson Product Moment Azwar, 2005.
2. Reliabilitas Menurut Suryabrata 2008, reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil
pengukuran dengan suatu alat ukur dapat dipercaya. Sebelum dilakukan reliabilitas terlebih dahulu dilakukan uji daya beda aitem. Daya beda suatu alat ukur dalam penelitian sangat
diperlukan untuk mengetahui seberapa cermat suatu alat ukur melakukan fungsinya. Daya beda suatu aitem diketahui lewat koefisien korelasi aitem total r
ix
. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r
ix
0.250. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai 1,00. Semakin tinggi
koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Setelah melalui uji daya beda aitem, peneliti melakukan uji reliabilitas. Pengujian
reliabilitas skala menggunakan pendekatan internal consistency dengan cronbach s alpha coefficient. Internal consistency
adalah pendekatan konsistensi internal yang didasarkan pada data dari sekali pengenaan satu bentuk alat ukur pada sekelompok subjek Azwar, 2007.
Penghitungan daya beda aitem dan koefisien reliabilitas dalam uji coba ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 17.0 for Windows.
Universitas Sumatera Utara
G. Metode Analisa Data