Gambaran Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat di Wilayah Kelurahan Pisangan

(1)

GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP

PROFESI PERAWAT DI WILAYAH KELURAHAN

PISANGAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

OLEH :

ANDIKA PUJIASTUTI FAHRIATI NIM : 1111104000026

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1436 H / 2015 M


(2)

ii Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Stara I Keperawatan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juli 2015


(3)

iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan Judul

GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP

PROFESI PERAWAT DI WILAYAH KELURAHAN

PISANGAN

Telah disetujui dan diperiksa oleh pembimbing skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh :

ANDIKA PUJIASTUTI FAHRIATI NIM 1111104000026

Pembimbing 1 Pembimbing II

Ita Yuanita, S.Kp, M.Kep Maftuhah, M.Kep, Ph.D NIP: 19700122 200801 2 005 NIP: 19680808 200604 2 001


(4)

iv

GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROFESI PERAWAT DI WILAYAH KELURAHAN PISANGAN

Telah disusun dan dipertahankan dihadapan penguji oleh : Andika Pujiastuti

NIM : 1111104000026

Pembimbing I

Ita Yuanita, S.Kp, M.Kep NIP. 19700122 200801 2 005

Pembimbing II

Maftuhah, S.Kp, M.Kep, Ph.D NIP. 19680808 200604 2 001

Penguji I

Ns.Eni Nur’aini Agustini,S.Kep,M.Sc NIP. 19800802 200604 2 001

Penguji II

Maftuhah, S.Kp, M.Kep, Ph.D NIP. 19680808 200604 2 001

Penguji III

Ita Yuanita, S.Kp, M.Kep NIP. 19700122 200801 2 005


(5)

v

LEMBAR PENGESAHAN Skripsi dengan Judul

GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROFESI PERAWAT DI WILAYAH KELURAHAN PISANGAN

Telah disusun dan dipertahankan dihadapan penguji oleh : Andika Pujiastuti

NIM : 1111104000026 Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc NIP. 19790210 200501 2 002

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dr. H. Arif Sumantri, S.KM., M.Kes NIP. 19650808 1988 03 1002


(6)

vi

OF JAKARTA

Undergraduate Thesis, July 2015

Andika Pujiastuti Fahriati, NIM : 1111104000026

Description of People’s Perception for Nurses Profession at Pisangan Village xvi + 76 pages + 12 tables + 2 schemes + 1 figures + 3 attachements

ABSTRACK

The nursing profession has autonomy within the authority and responsibility in every action taken. Given action is an integral part of health care. Positive perceptions about the nursing profession will increase public interest to visit health care institutions.This research aims to describe the public perception of the nursing profession. This type of research is quantitative descriptive design with cross sectional approach.The samples were 106 residents in the Village Pisangan Ciputat with purposive sampling technique. Quantitative data were obtained through questionnaire of Caring Nurse Patient Interaction Scale (CNPI) with modification (16 items) with measure of sampling adequacy (MSA) 0,931. The results showed that 63.2% of respondents have a positive perception of the nursing profession, 59.4% of respondents have a positive perception of the caring profession of nursing and 56.6% had a positive perception of the function of the nursing profession.Based health services at hospitals, health centers, and clinics, society have a positive perception of the nursing profession in the amount of 53%, 53.2% and 72%, caring nurse by 60.8%, 62.5% and 63.6%, while for independent and dependent functions of nurses in hospitals had the largest percentage is 72.5% and 92.2%. There by the public has a positive perception of the nursing profession, caring and function of nurses. Researchers suggested that the nursing profession has always adopted a caring and professional function so as to achieve the goal of optimal nursing care.

Keywords : Perception, nursing profession References : 53 (years 1997 – 2014)


(7)

vii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Skripsi, Juli 2015

Andika Pujiastuti Fahriati, NIM : 1111104000026

Gambaran Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat di Wilayah Kelurahan Pisangan

xvi + 76 halaman + 12 tabel + 2 bagan + 1 gambar + 3 lampiran

ABSTRAK

Profesi keperawatan mempunyai otonomi dalam kewenangan dan tanggung jawab pada setiap tindakan yang dilakukan.Tindakan yang diberikan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Persepsi positif tentang profesi perawat akan meningkatkan minat masyarakat berkunjung ke instansi pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi masyarakat terhadap profesi perawat. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskritif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 106 warga di Kelurahan Pisangan Ciputat dengan teknik purposive sampling.Pengambilan data kuantitatif diadopsi dari kuesioner CNPI (16 pernyataan) dengan Measure of Sampling Adequacy (MSA) 0,931.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63,2% responden memiliki persepsi positif terhadap profesi perawat, 59,4% responden memiliki persepsi positif terhadap

caring profesi perawat dan 56,6% memiliki persepsi positif terhadap fungsi profesi perawat. Berdasarkan pelayanan kesehatan di RS, Puskesmas, dan Klinik mayarakat memiliki persepsi positif terhadap profesi perawat yaitu sebesar 53%,53,2% dan 72%, caring perawat sebesar 60,8%, 62,5% dan 63,6% sedangkan untuk fungsi independen dan dependen perawat di rumah sakit memiliki persentase terbesar yaitu 72,5% dan 92,2%. Dengan demikian masyarakat memiliki persepsi yang positif terhadap profesi perawat, caring dan fungsi perawat. Peneliti menyarankan agar profesi perawat selalu menerapkan sikap caring dan fungsi profesi sehingga dapat tercapainya tujuan pelayanan keperawatan yang optimal.

Kata Kunci : Persepsi, Profesi Perawat, Referensi :53 (tahun 1997 – 2014)


(8)

viii

Tempat, tanggal Lahir : Tangerang, 10 Mei 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Tampak Siring 1 No. 1 Rt 002/015, Perum II, Kota Tangerang

HP : +6281289224351 dan +628979559288

E-mail : [email protected]

Fakultas / Jurusan : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan/ Program Studi Ilmu Keperawatan

PENDIDIKAN

1. TK Islam Gunung Jati Tangerang 1996 – 1998

2. Sekolah Dasar Islam Al-Istiqomah Tangerang 1998 – 2004 3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 19 Kota Tangerang 2004 – 2007 4. Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Kota Tangerang 2007 – 2010 5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011 – sekarang

ORGANISASI

1. Karya Ilmiah Remaja SMP 2007 – 2008

2. BEM PSIK 2012 – 2013


(9)

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah Subhanahuwata’ala, kita memuji, meminta pertolongan dan memohon pengampunan kepada-Nya, dan kitaberlindung kepada Allah dari keburukan diri dan kejahatan amal perbuatankita.Atas berkat rahmat, karunia, dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gambaran Persepsi Masyarakat Terhadap Profesi Perawat di Wilayah Kelurahan Pisangan”. Sholawat serta salam juga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Penulis telah berusaha untuk menyajikan suatu tulisan ilmiah yangrapi dan sistematik sehingga mudah dipahami oleh pembaca.Penulismenyadari bahwa penyajian skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritikdan saran yang berguna untuk menyempurnakan skripsi ini akan penulisterima dengan hati terbuka dan rasa terima kasih.

Sesungguhnya banyak pihak yang telah memberikan dorongan danbantuan yang tak terhingga nilainya hingga skripsi ini dapat penulisselesaikan tepat pada waktunya. Penulis ingin mengucapkan terima kasihkepada:

1. Ibu saya, Hj. Atijah yang telah mendidik, mencurahkan semua kasih sayang tiada tara, mendo’akan keberhasilan penulis, serta memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada penulis selama proses menyelesaikan proposal skripsiini. Tak lupa, Kakakku Andriyani, serta Adikku, Arfan , dan seluruh keluargaku yang selalu memberikan semangat tanpa pamrih.


(10)

x Hidayatullah Jakarta.

3. Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc, selaku Ketua Program Studi dan Ernawati, S.Kp, M.Kep, Sp.KMB, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ita Yuanita,S.Kp, M.Kep. dan Ibu Maftuhah, Ph.D selaku Dosen Pembimbing, terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah meluangkan waktu serta memberi arahan dan bimbingan dengan sabar kepada penulis selama proses pembuatan skripsi ini.

5. Ibu Nia Damiati, S.Kp, MSN. selaku Dosen Pembimbing Akademik, terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah membimbing dan memberi motivasi selama 4 tahun duduk di bangku kuliah.

6. Bapak / Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis serta seluruh staf dan karyawan di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Seluruh warga Kelurahan Pisangan yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

8. Sahabat tercinta, Ilyati, Dayang, Audy, Dewi dan Trisna yang selalu menyemangati, menghibur, membantu serta memberi refrensi terbaik bagi penelitian ini dan terkhusus untuk Arief Rachmanto yang selalu


(11)

xi

memotivasi, menemani serta memberi arahan terbaik demi terselesainya penelitian ini

9. Teman-teman PSIK 2011,yang telah berjuang bersama selama 4 tahun di bangku kuliah ini dan memotivasi dalam mencapai cita -cita.

Pada akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masihjauh dari sempurna, namun penulis harapkan semoga tulisan ini dapatbermanfaat bagi yang memerlukannya.

Ciputat, Juli 2015


(12)

xii

Halaman Judul ... i

Pernyataan Keaslian Karya ... ii

Pernyataan Persetujuan ... iii

Lembar Pengesahan ... iv

Abstrack ... vi

Abstrak ... vii

Daftar Riwayat Hidup ... viii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... xii

Daftar Singkatan ... xv

Daftar Tabel ... xvi

Daftar Gambar ... xvii

Daftar Bagan ... xviii

Daftar Lampiran ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Pertanyaan Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Ruang Lingkup Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN TEORI A. Persepsi ... 10

1. Definisi Persepsi ... 10

2. Macam – macam Persepsi ... 11

3. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 12

4. Proses Terjadinya Persepsi ... 16

B. Profesi Perawat... 18


(13)

xiii

2. Karakteristik Profesi... 19

3. Caring Perawat ... 22

4. Peran Profesi Perawat ... 26

5. Fungsi Profesi Perawat ... 28

6. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien ... 30

C. Penelitian Terkait ... 31

D. Kerangka Teori... 33

BAB III KERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI OPERASIONAL A. Kerangka Konsep ... 34

B. Definisi Operasional... 35

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 41

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 41

C. Populasi dan Sample ... 41

D. Instrumen Penelitian... 43

E. Uji Validitas dan Reabilitas ... 47

1. Uji Validitas Instrumen ... 47

2. Uji Reabilitas ... 49

F. Langkah – langkah Pengumpulan Data... 49

G. Pengelolaan data... 51

H. Analisis Data ... 52

I. Etika Penelitian ... 52

BAB V HASIL PENELITIAN A. Karakteritik Responden ... 54

1. Usia ... 54

2. Jenis Kelamin, Suku Bangsa, Pendidikan, Pekerjaan dan Pelayanan Kesehatan yang Digunakan ... 55

B. Persepsi ... 56

1. Gambaran Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat ... 56


(14)

xiv

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 63 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Suku Bangsa,

Pendidikan, Pekerjaan, dan Pelayanan Kesehatan yang Digunakan ... 64 B. Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat ... 66 C. Persepsi Masyarakat terhadap Caring dan Fungsi Profesi Perawat .... 68 D. Keterbatasan Penelitian ... 73

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 74 B. Saran ... 75

Daftar Pustaka


(15)

xv

DAFTAR SINGKATAN

Pusdatin : Pusat Data Informasi

Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat

RS : Rumah Sakit

RN : Register Nurse

ANA : American Nurses Association

WHO : World Health Organitation

PPNI : Persatuan Perawat Nasional Indonesia AIPNI : Asosiasi Pendidikan Ners Indonesia UU : Undang – undang

RW : Rukun Warga

MSA : Measure of Sampling Adequacy

KMO : Keiser – Meyers – Oklin

SE : Standar Error

SD : Sekolah Dasar

SMP : Sekolah Menengah Pertama SMA : Sekolah Menengah Atas PNS : Pegawai Negeri Sipil


(16)

xvi

2.1 Kerangka Teori 33


(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman 5.1 Distribusi Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat di

Wilayah Kelurahan Pisangan Bulan Mei 2015


(18)

xviii

3.1 Definisi Operasional 33

4.1 Kisi – kisi Kuesioner Penelitian 45

4.2 Bobot Nilai 46

4.3 Distribusi Statistik Responden pada Variabel Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat di Wilayah Kelurahan Pisangan Bulan Mei 2015

46

5.1 Skor Mean Responden Menurut Usia di Wilayah Kelurahan Pisangan Mei 2015 (n = 106)

54 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin,

Suku Bangsa, Pendidikan, Pekerjaan dan Pelayanan

Kesehatan yang Digunakan di Wilayah Kelurahan Pisangan

55

5.3 Hasil Faktor Analisis Item Kuesioner (n=106) 56 5.4 Distribusi Frekuensi Persepsi Masyarakat terhadap Profesi

Perawat di Wilayah Kelurahan Pisangan Bulan Mei 2015

58

5.5 Distribusi Statistik Responden pada Variabel Persepsi Masyarakat terhadap Caring dan Fungsi Perawat di Wilayah Kelurahan Pisangan Bulan Mei 2015

59

5.6 Distribusi Frekuensi Persepsi Masyarakat terhadap Caring

dan Fungsi Profesi Perawat di Wilayah Kelurahan Pisangan Bulan Mei 2015

59

5.7 Distribusi Frekuensi Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat, Caringdan Fungsi Profesi Perawat Berdasarkan Pelayanan Kesehatan yang Digunakan

60

5.8 Gambaran Skor Mean Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat pada setiap Item Pernyataan


(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Hasil Olah SPSS


(20)

1 A. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki jumlah perawat terbanyak dibandingkan tenaga kesehatan lain. Berdasarkan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010, perawat di Indonesia berjumlah 160.074 orang. Jumlah yang cukup banyak dengan lahan kerja yang memadai. Lahan kerja perawat di Indonesia sangat luas, tidak hanya di dalam negeri namun dapat juga di luar negeri. Perawat juga dapat bekerja di instansi pemerintah maupun swasta. Rumah Sakit, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan klinik adalah contoh area kerja perawat yang sering dijumpai.

Profesi keperawatan merupakan profesi yang penting dalam bidang kesehatan, karena perawat mengetahui kondisi pasien selama 24 jam penuh. Tugas perawat juga langsung bersentuhan dengan pasien, seperti memenuhi kebutuhan dasar berupa kebersihan diri, nutrisi, keamanan, kenyamanan, keseimbangan cairan, istirahat dan tidur, serta eliminasi (buang air besar dan buang air kecil) . Jam kerja perawat yang terbagi menjadi tiga shift per hari membuat perawat di rumah sakit lebih mengetahui kondisi pasien dibandingkan dengan tenaga kesehatan lain. Asuhan keperawatan yang diberikan perawat pun bersifat holistic (utuh) meliputi biologis, psikologis, sosial, dan spiritual pasien (Potter & Perry, 2005)


(21)

2

Profesi keperawatan mempunyai otonomi dalam kewenangan dan tanggung jawab pada setiap tindakan yang dilakukan serta adanya kode etik dalam bekerjanya kemudian juga berorientasi pada pelayanan dengan melalui pemberian asuhan keperawatan kepada individu, kelompok atau masyarakat. (Hidayat, 2007). Pelayanan keperawatan yang diberikan tersebut haruslah mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang professional. Bentuk pelayanan keperawatan professional pada dasarnya memberi penekanan pada kualitas dan akuntabilitas dari pelayanan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat (Potter & Perry, 2005).

Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang ikut berperan dalam upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Perawat professional bertanggung jawab dan mengemban tanggung gugat untuk membuat keputusan dan mengambil langkah-langkah tentang asuhan keperawatan yang diberikan. Perawat harus memahami dan mampu menerapkan pelayanan keperawatan sesuai dengan filosofi yang dianut. Pada dasarnya dalam pelayanan keperawatan yang berkualitas ada tiga pokok penting, antara lain : pendekatan sikap berkaitan dengan kepedulian pada pasien, upaya untuk melayani dengan tindakan terbaik, serta tujuan untuk memuaskan pasien yang berorientasi pada standar pelayanan (Sumijatun, 2011).

Profesionalisme dalam keperawatan bertujuan untuk menjamin kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat. Sehingga adanya kepercayaan yang dapat diterima oleh masyarakat terhadap


(22)

perawat. Profesionalisme perawat juga dapat menunjukan bahwa perawat berperan penting dalam penyembuhan pasien, mengurangi kecemasan pasien, serta kontribusi perawat juga dapat meningkatkan motivasi untuk sembuh pada pasien. Hal inipun berkaitan bahwa professional perawat menjadi unsur penting dalam upaya peningkatan status kesehatan pasien (Novrita, 2004).

Upaya peningkatan profesionalisme perawat dapat dilakukan dengan diterapkannya standar pendidikan keperawatan bagi perawat yang berada di rumah sakit serta standar praktek keperawatan dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien. Saat ini di Indonesia, pendidikan keperawatan untuk mempersiapkan perawat professional telah bergesar ke pendidikan tinggi, baik itu D-III keperawatan atau program S-I keperawatan yang berlokasi di Universitas. Pendidikan tinggi bagi calon perawat professional meletakkan pengetahuan dasar ilmiah dan pengetahuan ilmiah keperawatan yang kuat disamping memberikan kemampuan keterampilan klinik (Saragih, 2004).

Pengetahuan ilmiah dan keterampilan klinik yang dimiliki oleh perawat dapat menentukan kualitas dari asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dan keluarganya. Penilitian yang dilakukan oleh

College of Registered Nurses of Nova Scotia (2012) di Nova Scotia Skotlandia menunjukan bahwa hampir semua responden (93%) merasa sangat puas dan puas dengan perawatan yang diterima dari Register Nurse

(RN) serta sebagian besar pasien (89%) menilai perawatan yang diterima dari Register Nurse (RN) sangat baik dan menilai perawat sangat


(23)

4

penyayang. Penilitian ini menunjukan bahwa profesionalisme tenaga keperawatan berkaitan erat dengan kualitas pelayanan kesehatan yang diterima oleh rumah sakit kepada masyarakat.

Profesionalisme tenaga keperawatan menjadi sorotan di masyarakat, karena berpengaruh erat pada kualitas pelayanan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, kelompok dan atau masyarakat. Namun, pelayanan keperawatan (asuhan keperawatan) yang diselenggarakan oleh rumah sakit masih belum memuaskan masyarakat. Menurut Agus (2008) dalam penelitiannya, pasien mengungkapkan kualitas pelayanan yang diterima masih rendah sehingga kepuasan yang dirasakan pasien juga masih rendah. Hal ini berkaitan dengan keperawatan, sikap perawat terhadap pasien, kenyamanan pasien, sistem pengelolaan pelayanan/asuhan keperawatan serta belum terciptanya sistem pembinaan kehidupan profesional dalam profesi keperawatan. Hal tersebut merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam mewujudkan asuhan keperawatan profesional, seperti yang menjadi tuntutan masyarakat yaitu peningkatan pelayanan kesehatan di instansi kesehatan.

Seorang perawat profesional membutuhkan sebuah kerja keras dalam mengatasi berbagai tantangan dan tuntutan. Hal ini dikarenakan pencitraan perawat yang sudah menjadi doktrin yang melekat kuat di masyarakat melalui pemberitaan di media massa yang terkadang buruk, seperti sombong, judes, tidak ramah, kurang berpendidikan serta dianggap hanya menjadi pembantu dokter yang tidak mempunyai kemandirian. Seperti


(24)

itulah citra perawat yang ditampilkan dalam media massa Indonesia. Persepsi tentang perawat dalam media massa tersebut merupakan sebagian dari persepsi yang berkembang di tengah masyarakat (Mugianti, 2009).

Studi pendahuluan telah dilakukan peneliti terhadap beberapa warga di wilayah Kelurahan Pisangan mengenai persepsi mereka terhadap profesi perawat. Studi pendahuluan dilakukan dengan sistem wawancara yang dilakukan pada 10 orang warga yang telah menerima pelayanan kesehatan di rumah sakit. Persepsi yang berkembang di masyarakat mengenai profesi perawat beragam, 4 dari 10 orang warga mengatakan bahwa perawat adalah pembantu dokter, pekerjaan yang melelahkan, tidak ramah, pekerjaan yang berbahaya, sikap yang acuh, dan tidak memberikan informasi yang jelas. Sedangkan 6 dari 10 orang warga mengatakan perawat merupakan profesi yang mulia, pekerjaan yang menuntut kesabaran, bersikap baik dan ramah terhadap pasien serta keluarga, penuh kasih sayang, berpakaian rapih, sopan, ramah, dan peduli terhadap pasien serta keluarga.

Masyarakat sebagai pasien dalam penerima pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat menjadi salah satu tolak ukur mutu dari pelayanan yang diberikan perawat. Persepsi yang diberikan masyarakat oleh perawat dapat menjadi gambaran mengenai profesi perawat (Indriati, 2009). Persepsi masyarakat dapat berbeda di setiap wilayah. Persepsi positif masyarakat terhadap profesi perawat dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung berobat ke instansi Rumah Sakit dan menimbulkan respon yang tenang pada pasien yang menjalani pengobatan.


(25)

6

Hal ini sekaligus menciptakan citra perawat yang baik di masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Sementara persepsi negatif masyarakat menunjukan pelayanan keperawatan yang masih kurang optimal dan tidak memuaskan, yang menimbulkan perasaan tidak senang dan dapat menurunkan minat masyarakat untuk melakukan pengobatan . Sehingga gambaran persepsi masyarakat terhadap profesi perawat perlu diketahui untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diinginkan masyarakat, sehingga masyarakat mendapatkan manfaatnya (Rosyadi, 2008).

B. Rumusan Masalah

Profesi keperawatan mempunyai otonomi dalam kewenangan dan tanggung jawab pada setiap tindakan yang dilakukan serta adanya kode etik dalam bekerjanya. Perawat juga mempunyai peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia berupa kebersihan diri, makan, minum, istirahat dan tidur, serta eliminasi (buang air besar dan buang air kecil), selain itu perawat juga mempunyai peran dalam meningkatkan kualitas kesehatan pasien karena perawat yang mengetahui kondisi pasien selama 24 jam (Potter & Perry, 2005).

Penerapan peran yang optimal dapat menciptakan persepsi positif di masyarakat. Persepsi positif tentang profesi perawat akan memberikan gambaran mengenai kinerja perawat berdasarkan perannya sehingga dapat meningkatkan minat masyarakat berkunjung ke instansi pelayanan kesehatan. Sedangkan persepsi negatif terhadap profesi perawat


(26)

menunjukan kurang percayanya dan kurang puas terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan oleh profesi keperawatan yang apabila kondisi ini tidak ditindaklanjuti akan menurunkan minat masyarakat untuk melakukan kunjungan ke Rumah Sakit atau Instansi Kesehatan lainnya. Sehingga perawat berkontribusi besar dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan di instansi kesehatan (Rosyadi, 2008). Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai gambaran persepsi masyarakat terhadap profesi perawat.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran persepsi masyarakat terhadap profesi perawat ? 2. Bagaimana gambaran karakteristik responden?

3. Bagaimana gambaran persepsi masyarakat terhadap caring perawat ? 4. Bagaimana gambaran persepsi masyarakat terhadap fungsi perawat? 5. Bagaimana gambaran persepsi masyarakat terhadap profesi perawat,

caring, dan fungsi perawat di rumah sakit, puskesmas, dan klinik? D. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran persepsi masyarakat terhadap profesi perawat.

b. Tujuan Khusus

1. Mendapatkan gambaran karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, suku bangsa dan pelayanan kesehatan yang digunakan.


(27)

8

2. Mendapatkan gambaran persepsi masyarakat terhadap caring perawat.

3. Mendapatkan gambaran persepsi masyarakat terhadap fungsi perawat

4. Mendapatkan gambaran persepsi masyarakat terhadap profesi perawat, caring, dan fungsi di rumah sakit, puskesmas, dan klinik E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi : 1. Instansi Pelayanan Kesehatan

Dapat menjadi bahan masukan bagi pihak instansi pelayanan kesahatan ( rumah sakit, puskesmas dan klinik) dalam mengevaluasi kinerja perawat dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.

2. Pendidikan Keperawatan

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai profesi perawat bagi para mahasiswa calon perawat profesional sebelum memasuki lingkungan kerja.

3. Peneliti

Dapat menambah pengetahuan peneliti mengenai gambaran persepsi masyarakat terhadap profesi perawat.

4. Penelitian selanjutnya

Penelitian ini juga dapat dikembangkan lagi dengan menggunakan penelitian kualitatif untuk mendapatkan makna yang lebih mendalam terkait persepsi masyarakat tentang profesi keperawatan.


(28)

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah yang bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi masyarakat tentang profesi keperawatan. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Subjek yang diteliti adalah masyarakat di wilayah Keluraha Pisangan yang telah menerima pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas.


(29)

10

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Persepsi

1. Definisi Persepsi

Persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang intergrated

dalam diri individu. Persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. (Toha, 2008)

Sunaryo (2004) juga menyampaikan hal yang senada, persepsi ialah daya mengenal barang, kualitas atau hubungan, dan perbedaan antara hal ini merupakan proses mengamati, mengetahui, atau mengartikan setelah pancaindranya mendapatkan rangsangan. Sehingga individu mampu mengetahui, mengartikan, dan menghayati tentang hal yang diamati, baik yang ada di luar maupun dalam diri individu.

Persepsi baik positif maupun negatif ibarat file yang sudah tersimpan rapi di dalam alam pikiran bawah sadar kita. File itu akan segera muncul ketika ada stimulus yang memicunya, ada kejadian yang membukanya. Persepsi merupakan hasil kerja otak dalam memahami atau menilai suatu hal yang terjadi di sekitarnya (Waidi, 2006)


(30)

2. Macam-macam Persepsi

Mulyana (2005) membagi persepsi menjadi dua yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia. Persepsi terhadap manusia lebih sulit dan kompleks, karena manusia bersifat dinamis. Persepsi terhadap manusia sering dijumpai persepsi sosial, meskipun kadang-kadang manusia disebut juga objek. Perbedaan kedua tersebut yaitu : Pertama, persepsi terhadap objek melalui lambang fisik, sedangkan persepsi terhadap orang melalui lambang-lambang verbal dan non verbal. Orang lebih aktif daripada kebanyakan objek dan lebih sulit diramalkan. Kedua, persepsi terhadap objek menanggapi sifat-sifat luar, sedangkan persepsi terhadap orang menanggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan dan sebagainya). Kebanyakan objek tidak mempersepsi anda ketika anda mempersepsi objek itu, akan tetapi orang mempersepsi anda pada saat anda mempersepsi mereka, dengan kata lain persepsi terhadap manusia bersifat interaktif.

Menurut Sunaryo (2004) ada dua macam persepsi, yaitu yang pertama External perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang datang dari luar diri individu. Selanjutnya ada Self-perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri.


(31)

12

3. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Krech dan Crutchfield (1975) dalam Sobur (2003) faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi individu ada empat, yaitu :

a. Faktor Fungsional

Faktor fungsional dihasilkan dari kebutuhan, kegembiraan (suasana hati), pelayanan yang diterima, dan pengalaman masa lalu seseorang individu. Faktor ini cenderung bersifat subjektif dan internal individu. Pada dasarnya persepsi sendiri tidak ditentukan oleh jenis atau bentuk stimulus, tetapi tergantung pada karakter orang yang memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Dengan demikian, persepsi bersifat selektif fungsional, maka seseorang yang mempersepsi sesuatu akan memberikan tekanan sesuai dengan tujuan orang tersebut.

b. Faktor Struktural

Faktor-faktor struktural berarti bahwa faktor-faktor tersebut timbul atau dihasilkan dari bentuk stimuli dan efek-efek netral yang ditimbulkan dari sistem saraf individu. Faktor ini lebih kearah biologis tubuh, menurut psikolog Gestalt, bila mempersepsi sesuatu manusia cenderung mempersepsikan sebagai suatu keseluruhan, meskipun stimulus yang diterima tidak lengkap, penginterpretasinya tetap secara konsisten dengan rangkaian stimulus yang dipersepsi. Hal tersebut yang menyebabkan seseorang cenderung mengelompokkan orang, benda, ataupun peristiwa sejenis dan memisahkannya dari kelompok lain yang tidak serupa.


(32)

c. Faktor Situasional

Faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa nonverbal. Persepsi harus dilihat secara kontekstual yang berarti situasi dimana persepsi tersebut timbul, harus mendapat perhatian. Situasi merupakan faktor yang turut berperan dalam proses pembentukan persespsi seseorang.

d. Faktor Personal

Faktor ini tediri atas pengalaman, sosial budaya, pengetahuan, harapan, motivasi dan kepribadian individu.

Tidak terlalu berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Krech dan Crutchfield dalam Sobur, Tiara (2007) menyatakan bahwa yang mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang adalah :

a. Frame of Reference, yaitu kerangka pengetahuan yang dimiliki seseorang, dimana hal ini dipengaruhi dari pendidikan, buku bacaan, penelitian dan motivasi.

b. Frame of experience, yaitu berdasarkan pengalaman yang telah dialami individu yang tidak terlepas dari keadaan lingkungan sekitar, seperti sosial budaya, kelas sosial, dan determinan situasional.

Sedangakan Toha (2008) membagi menjadi dua faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal.

a. Faktor Internal , yaitu hal-hal yang mempengaruhi persepsi berupa faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :


(33)

14

1) Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.

2) Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.

3) Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.

4) Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.

5) Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.


(34)

6) Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu tertentu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.

b. Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari lingkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseorang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :

1) Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.

2) Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan yang sedikit.

3) Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.


(35)

16

4) Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.

5) Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.

4. Proses Terjadinya Persepsi

Seperti yang telah diterangkan bahwa persepsi adalah suatu proses penerimaan, pemilihan, pengorganisasian, serta pemberian arti terhadap rangsang yang diterima. Proses pembentukan persepsi terdiri dari tiga tahapan menurut Devito (2007) dalam Nugroho (2013), yaitu :

a. Stimulation.

Stimulation, tahap dimana individu menerima informasi atau stimuli melalui inderanya. Pada tahap ini terjadi seleksi sehingga ada stimulus yang diabaikan dan tidak diabaikan. b. Organization

Organization, tahap dimana individu mengelola informasi yang dipilih oleh indera mereka, terjadi proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba.


(36)

c. Interpretation-Evaluation

Merupakan tahap dimana individu menerjemahkan atau menafsirkan informasi yang masuk melalui alat indra manusia. Penafsiran sebuah informasi melibatkan beberapa aspek yaitu pengalaman masa lalu individu, nilai yang dianut tiap individu, harapan individu dan lain sebagainya. Kemudian muncullah respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk.

Sedangkan Toha (2008) juga menerangkan mengenai proses terjadinya persepsi didasarkan pada beberapa tahap. Proses tersebut tidak hanya sampai pada tahap penerimaan tetapi hal ini akan mempengaruhi pada perilaku individu yang akan dipilih sesuai dengan rangsang yang diterima dari lingkungannya. Setiap objek disekitar individu adalah stimulus. Kemudian stimulus ini akan diserap semua informasi dan yang terdengar dan terlihat sudah terdaftar dalam diri seseorang. Hal ini berupa proses registrasi dimana akan ada mekanisme fisik berupa penginderaan dan persarafan seseorang yang terpengaruh sehingga berdampak kemampuan fisik untuk mendengar dan melihat. Setelah terdaftarnya seluruh informasi maka akan ada proses Interpretasi. Interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang sangat penting yaitu proses memberikan arti kepada stimulus yang diterimanya. Proses ini bergantung pada cara pendalaman, motivasi, dan kepribadian seseorang, sehingga interpretasi terhadap sesuatu informasi yang sama kan berbeda antara satu dengan yang lainnya.


(37)

18

Dengan demikian, proses terjadinya persepsi dimulai dari proses penerimaan stimulus melalui penginderaan, penyeleksian terhadap stimulus yang lebih menarik atau dibutuhkan, mengelolah stimulus melalui proses berfikir, kemudian ditafsirkan sebagai suatu penilaian dasar terhadap suatu objek, yang diakhiri dengan adanya sikap kita yang ditunjukkan berdasarkan persepsi yang telah terbentuk.

B. Profesi Perawat

1. Pengertian Profesi Perawat

Profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama dan menyangkut keterampilan intelektual. Sedangkan pengertian secara umum telah diterima, profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Berarti profesi sangat mementingkan kesejahteraan orang lain. Sedangkan Profesional adalah seseorang yang memiliki kompetensi dalam suatu pekerjaan tertentu (Kusnanto.2004.). Seorang professional bertindak secara konsensius, paham dan mengerti apa yang dilakukannya dan bertanggung jawab terhadap dirinya dan orang lain (Potter & Perry, 2005).

Pada tahun 1965, Communittee on Education ANA menegaskan definisi keperawatan secara utuh dan menitikberatkan pada peran mandiri keperawatan sebagai profesi :


(38)

“Keperawatan merupakan profesi yang membantu dan memberikan pelayanan yang berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan individu.

Keperewatan merupakan konsekuensi penting bagi individu yang menerima pelayanan ; profesi ini memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh seseorang, keluarga atau kelompok di komunitas”

Pada Lokakarya Nasional tentang keperawatan yang dilaksanakan di Jakarta pada bulan Januari 1983, telah disepakati pengertian keperawatan sebagai berikut :

“Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.”

2. Karakteristik Profesi

Suatu pekerjaan bisa dikatakan profesi jika mempunyai ciri dan karakteristik tertentu. Profesi memiliki karakteristik utama sebagai berikut (Potter & Perry, 2005):

a. Suatu profesi memerlukan pendidikan lanjut dari anggotanya, demikian juga landasan dasarnya.


(39)

20

Sebagai suatu profesi, keperawatan menuntut anggota yang ada di dalamnya memiliki pendidikan yang penting. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Asosiasi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) menjelaskan mengenai pendidikan keperawatan di Indonesia. Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di Indonesia mencakup:

1) Pendidikan Vokasional;

yaitu jenis pendidikan diploma sesuai dengan jenjangnya untuk memiliki keahlian ilmu terapan keperawatan yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia.

2) Pendidikan Akademik;

yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu

3) Pendidikan Profesi;

yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus

b. Suatu profesi memiliki kerangka pengetahuan teoritis yang mengarah pada keterampilan, kemampuan, dan norma –norma tertentu.

Keperawatan telah memperlihatkan diri sebagaiprofesi, pengetahuan keperawatan telah dikembangkan melalui teori-teori keperawatan. Model teori memberikan kerangka kerja bagi kurikulum dan praktik


(40)

klinis keperawatan. Teori keperawatan juga mendorong kea rah penelitian yang meningkatkan dasar ilmiah untuk praktik. Teori merupakan jalan untuk memahami realitas dan dalam arti umum, dalam seluruh praktik perawat menggunakan teori yang telah mereka pelajari.

c. Suatu profesi memberikan pelayanan tertentu.

Keperawatan selalu merupakan profesi yang melayani, sekalipun di masa lampau, pelayanan yang diberikan dipandang sebagai pekerjaan tanpa pamrih. Sekarang ini, keperawatan menjadi komponen vital dan sangat diperlukan bagi system pemberian perawatan kesehatan. d. Anggota dari suatu profesi memiliki otonomi untuk membuat

keputusan dan melakukan tindakan.

Otonomi berarti sesorang secara rasional memiliki kemandirian dan pengaturan diri dalam membuat keputusan dan praktik. Dengan meningkatnya otonomi maka meningkat pula tanggung gugat dan tanggung jawab. Tangggung gugat berarti perawat bertanggung jawab secara professional dan hokum akan tipe dan kualitas asuhan keperawatan yang diberikannya. Perawatan bertanggung jawab untuk memperdalam keterampilan dan pengetahuannya dalam melakukan asuhan keperawatan.

e. Profesi sebagai satu kesatuan memiliki kode etik untuk melakukan praktik keperawatan.

Keperawatan memiliki kode etik yang menyebutkan prinsip – prinsip dari fungsi keperawatan. Kode etik untuk menuntun anggota profesi


(41)

22

dalam menjalan aktifitas profesionalnya serta melindungi masyarakat dari intervensi/tindakan yang tidak etis dan mengabaikan nilai-nilai moral; dan melindungi perawat dari tuntunan masyarakat. Terdapat beberapa prinsip etik dalam pelayanan kesehatan dan keperawatan, yaitu autonomy / penentu pilihan, nonmaleficence (do no harm), beneficience (do good), justice (perlakuakn adil). Keempat prinsip tersebut harus senantiasa menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan terutama yang menyangkut dilemma etis.

Karakter-karakter diatas memperjelas bahwa perawat merupaka profesi dan sudah semestinya perawat menampilakn karakter-karakter tersebut didalam memberikan pelayanan keperawatan kepada klien. Karakter-karakter dari profesi harus benar-benar dalam diri seorang perawat. Dengan terinternalisasinya karakter diharapkan cermin profesionalitas dari profesi termanifestasikan kedalam tatanan pelayanan keperawatan sehingga yang pada akhirnya mempunyai implikasi asuhan yang diberikan dapat berkualitas dan memberikan kepuasan baik kepada diri sendiri, perawat maupun klien sebagai penerima jasa pelayanan. 3. Caring Perawat

Seorang perawat harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring atau kasih sayang (Dwidiyanti, 2007).


(42)

Perilaku caring sangatlah penting untuk keperawatan. Perilaku peduli adalah fokus pemersatu untuk praktek keperawatan. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi yang merupakan kehendak keperawatan. Selain itu, caring mempengaruhi cara berpikir seseorang, perasaan dan perbuatan seseorang. Caring juga mempelajari berbagai macam philosofi dan etis perspekti

Filosofi Watson (1979) tentang asuhan keperawatan mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini, caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Watson menjelaskan dalam struktur asuhan keperawatan 10 carative factor :

a. Pembentukan nilai humanistic – altruistic system

Asuhan kepertawatan berdasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan (humanistic) dan perilaku mementingkan kepentingan orang lain dari pada diri sendiri (altruistic). Hal ini dapat dikembangkan dengan memahami nilai – nilai yang ada pada diri sendiri, keyakinan, interaksi dengan bermacam –macam kultur, serta pengalaman pribadi.

b. Faith – Hope (Kepercayaan – harapan)

Hal yang penting dalam carative dan curative proses. Perawat menekankan penggunaan obat untuk curative dan juga membantu pasien dalam melakukan alternative pengobatan


(43)

24

yang lain seperti meditasi, relaksasi, spiritual demi meningkatkan kesembuhan dan kesejahteraan klien.

c. pengembangan sensitifitas untuk diri sendiri dan untuk orang lain

sebagai perawat perlu mengembahkan sensitifitas diri pribadi dan pada orang lain dalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan, karena pikiran dan emosi seseorang adalah jendela jiwa.

d. Membangun hubungan helping – trust

Ciri hubungan ini adalah harmoni, empati dan hangat. Hubungan yang harmoni terbuka dan jujur tidak dibuat – buat. Empati adalah perawat berusaha untuk merasakan apa yang dirasakan klien, hangat dimana kita menerima orang lain secara positif.

e. Menerima pengekspresian perasaan baik positif maupun negatif

ekpresi meningkatkan kesadaran, perasaan mempengaruhi pikiran dan perilaku, dan hal ini perlu untuk dipertimbangkan dan memelihara hubungan.

f. Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematik dalam pengambilan keputusan

Watson percaya bahwa tanpa penggunaan metode pemecahan masalah yang sistematik dan praktek yang efektif merupakan sebuah kebetulan, sembrono, atau berbahaya. Metode


(44)

pemecahan masalah yang ilmiah merupakan metode yang memberikan control dan prediksi serta membolehkan koreksi. g. Peningkatan belajar mengajar interpersonal

Merupakan faktor dimana seseorang berusaha mengontrol kesehatan mereka setelah mendapatkan informasi – informasi dan alternative pengobatan. Dalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan, perawat memfokuskan pada proses belajar sama banyaknya dengan proses mengajar.

h. Menyediakan dukungan, melindungi dan memperbaiki lingkungan mental, fisik, sosiokultural dan spiritual.

Perawat memberikan dukungan situasional, membantu seseorang mengembangkan persepsi yang lebih akurat, membantu informasi sehingga pasien menanggualangi masalahnya. Perawat juga harus memberikan perasaan nyaman, keleluasaan pribadi, aman kepada pasien.

i. Membantu memenuhi kebutuhan manusia

Urutan kebutuhan menurut Watson hampir serupa dengan hirarki kebutuhan menurut Maslow, yaitu :

1) Kebutuhan biofisikal (lower order needs)

Kebutuhan untuk makanan dan cairan, Kebutuhan untuk eliminasi, Kebutuhan ventilasi. Merupakan kebutuhan untuk hidup.


(45)

26

2) Kebutuhan psikofisikal (higher order needs)

Kebutuhan untuk aktifitas dan tidak aktif, Kebutuhan seksualitas. Merupakan kebutuhan fungsional

3) Kebutuhan psikososial (higher order needs)

Kebutuhan untuk berprestasi, Kebutuhan untuk ikut menjadi anggota suatu perkumpulan. Merupakan kebutuhan untuk integrasi

4) Kebutuhan intrapersonal-interpersonal (higher order needs)

Kebutuhan untuk aktualisasi diri. Merupakan kebutuhan untuk pengembangan.

j. Menghargai kekuatan eksistensial – phenomenological.

Phenomenology adalah jalan untuk mengerti seseorang dari penampilannya. Faktor ini membantu seseorang untuk mengerti kehidupan, sakit dan kematian. Membantu seseorang untuk menentukan kekuatan atau keberanian untuk menghadapi kehidupan atau kematian.

4. Peran Profesi Perawat

Peran perawat kini tidak hanya memberikan perawatan dan kenyamanan, peran perawat menjadi lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komperhensif (Potter & Perry, 2005).

a. Care Giver, yaitu perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan yang langsung


(46)

diberikan kepada pasien, pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan proses keperawatan mulai dari pengkajian, penegakan diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Peran care giver menuntut perawat untuk memberi kenyamanan dan rasa aman bagi klien, melindungi hak dan kewajiban klien agar tetap terlaksana dengan seimbang, memfasilitasi klien dengan anggota tim kesehatan lainnya, dan berusaha mengembalikan kesehatan klien.

b. Client Advocate, yaitu perawat sebagai pembela untuk melindungi klien. Sebagai pelindun, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan. c. Counsellor, yaitu perawat sebagai pemberi bimbingan /

konseling klien. Perawat melakukan konseling keperawatan sebagai usaha memecahkan masalah secara efektif dengan menyediakan informasi, mendengar secara objektif, memberi dukungan, member asuhan dan memandu klien menggali permasalahan dan memilih pemecahan masalah yang dikerjakan (Depkes, 2004).

d. Educator, yaitu perawat sebagai pendidik klien. Perawat bertangguang jawab dalam memberikan pendidikan kesehatan/perawatan kepada pasien, keluarga dan masyarakat.


(47)

28

e. Collaborator dan Coordinator. Perawat sebagai collaborator

yaitu perawat dituntut untuk dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain. Sedangkan perawat sebagai coordinator, perawat dapat memanfaatkan sumber-sumber dan potensi klien. Perawat juga dapat mengkoordinir seluruh kegiatan upaya kesehatan dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasam dengan tim kesehatan lainnya, sehingga tercipta keterpaduan dalam system pelayanan kesehatan.

f. Change Agent dan Peneliti, sebagai pembaru yang selalu dituntut untuk mengadakan perubahan-perubahan. Perawat melakukan penelitian keperawatan untuk mengembangkan ilmu dan praktek keperawatan serta ikut berperan secara aktif dalam kegiatan penelitian di bidang kesehatan.

g. Role Model, perawat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang bagaiana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.

5. Fungsi Profesi Perawat

Virginia Henderson dalam pernyataan singkatnya mengatakan : “Fungsi unik dari keperawatan adalah membantu individu, baik sehat maupun sakit, yang ditampilkan dengan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan, penyembuhan suatu penyakit, ataupun untuk memberikan kematian yang damai di mana klien dapat melakukannya tanpa dibantu”


(48)

Sedangkan fungsi Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah sebagai berikut :

a. Fungsi Independent

Membantu individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat dalam melaksanakan kegiatan yang menunjang kesehatan atau penyembuhan atau menghadapi kematian. Fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktifitas dan istrahat), pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.

b. Fungsi Dependen

Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan atas pesan atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagian tindakan pelimpahan tugas yang di berikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.

c. Fungsi Interdependen

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini


(49)

30

dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun yang lainnya

6. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien

PPNI sebagai organisasi tertinggi perawat menjelaskan mengenai tanggung jawab perawat khusunya terhadap pasien dalam memberikan asuhan keperawatan dijelaskan sebagai berikut :

a. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut serta kedudukan social.

b. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien.

c. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan.

d. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.


(50)

C. Penelitian Terkait

a. Persepsi Masyarakat tentang Peran Perawat

Syifa (2012) melakukan penelitain yang berjudul Gambaran Persepsi Masyarakat tentang Peran Perawat Puskesmas di Kelurahan Bintara Kota Bekasi Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif sederhana dengan pendekatan cross sectional.

Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner kepada 96 pengunjung puskes di Kelurahan Bintara dengan teknik purposive sampling. Hasil Penelitian mwnunjukan bahwa sebanyak 52,2% responden memiliki persepso positif tentang peran perawat secara keseluruhan. Sedangkan yang memiliki persepsi yang negative sebanyak 44,8%. Persepsi masyarakat cenderung positif terhadap masing – masing peran perawat dengan jumlah persepsi postif tertinggi terdapat pada peran sebagai panutan (66,7%), dan persepsi positif terendah pada peran sebagai konselor (54,2%)

b. Persepsi Pasien terhadap Perilaku Caring Perawat

Manurung dan Ceryah Mey (2011) melakukan penilitian dengan judul Persepsi Pasien Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang. Populasi penelitian adalah pasien yang dirawat di Rumah Sakit IMC Bintaro. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling, jumlah sampel dari perhitungan adalah 93 responden, dan instrumen penelitian adalah kuesioner, kuesioner telah dilakukan uji validitas dan realibilitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pasien


(51)

32

memiliki persepsi positif terhadap perilaku caring perawat (61,3%), dan pasien merasakan kebutuhan caring selama dirawat cukup tinggi (55,9%). Pasien yang dirawat sebagian besar dapat menerima kondisi dirinya dengan baik selama dirawat (71%) serta menyatakan perilaku caring

perawat selama memberikan pelayanan adalah baik (75,2%). c. Persepsi Masyarakat terhadap Registered Nurses

College of Registered Nurses of Nova Scotia (2012) melakukan penelitian dengan judul Public Perception Survey of Registered Nurses and Nurse Practitioners in Nova Scotia. Penelitian ini mengguanakan desain deskriptif metode penggambilan data menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sample dengan random sapling dari 400 warga yang tinggal di Nova Scotia. Hasil dari penilitian ini yaitu 93% responden menyatakan sangat puas atau puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat. 89% menilai bahwa perawat sangat penyayang, dan 62% menilai perawat sangat penuh kasih. Lebih dari 80% menyatakan bahwa perawat memperlakukan pasien dengan hormat, menghormati privasi pasien, membuat pasien merasa aman, selalu menjelaskan apa yang akan terjadi dalam hal perawatan yang diberikan dengan cara yang mudah dipahami dan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan pasien.


(52)

D. Kerangka Teori

Keterangan :

: variable yang diteliti : variabel yang tidak diteliti

Bagan 2.1

Sumber : (Sobur,2003) ; (Perry dan Potter,2005) ; (Asmadi, 2010) ; (PPNI, 2015) Persepsi

Perilaku Caring : humanistic –altruistic

Faith – Hope

a. Pengembangan sensitifitas b. helping – trust

c. Pengekspresian

perasaan baik positif maupun negative d. Menggunakan metode

pemecahan masalah e. Peningkatan belajar

mengajar interpersonal f. Dukungan,melindungi

dan memperbaiki lingkungan

g. memenuhi kebutuhan manusia

h. eksistensial phenomenological (Asmadi, 2010 & Perry &

Potter, 2005) Profesi Perawat

Peran Perawat : Care Giver Client Advocate Counsellor Educator

Collaborator dan coordinator Change Agent Role Mode

(Perry & Potter,2005) Tanggung Jawab

terhadap Pasien (PPNI, 2015)

Masyarakat

Fungsi Perawat :  Independen  Dependen  Interdependen

(Perry & Potter, 2005) Pengalaman masa


(53)

34

BAB III

KERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian kerangka teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat dirumuskan kerangka konsep untuk penelitian ini sebagai landasan keilmuan dan penjelasan terhadap variable yang diteliti. Komponen yang akan diuraikan di kerangka konsep di bawah ini adalah persepsi masyarakat terhadap profesi perawat meliputi perilaku perawat /

caring dan fungsi perawat.

Bagan 3.1 Kerangka Konsep “Gambaran Persepsi Masyarakat Terhadap Profesi Perawat”

Persepsi masyarakat terhadap profesi perawat :

- Perilaku perawat / caring


(54)

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1. Usia Lama hidup

responden yang telah dilalui, ditentukan sejak lahir sampai hari ulang tahun terakhir saat mengisi kuesioner penelitian ini

Kuesioner Angket Continues Nominal

2. Jenis Kelamin

Status Gender responden yang dibawa sejak lahir

Kuesioner 1. laki- laki

2. perempuan

Nominal

3. Suku Bangsa

Kelompok etnik responden

Kuesioner 1. Jawa

2. Sunda 3. Betawi 4. Batak 5. Minang 6. Lainnya Nominal

4. Pendidikan Tingkat pendidikan

Kuesioner 1. SD

2. SMP


(55)

36 formal terakhir yang pernah diikuti reponden sampai tamat 3. SMA

4. Diploma / Sarjana

5. Pekerjaan Jenis Mata pencaharian responden saat pengambilan data

Kuesioner 1.Tidak bekerja

2. PNS

3. Pegawai swasta 4. Wiraswasta 5. Buruh 6. Lainnya

Nominal

6. Pengalaman Rawat di RS

Pengalaman seseorang menerima pelayanan kesehatan di rumah sakit

Kuesioner 0 : Tidak

1 : Ya

Nominal

7. Pelayanan Kesehatan yang digunakan Pelayanan Kesehatan yang pernah digunakan oleh responden

Kuesioner 1. Rumah Sakit

2. Puskesmas

3. Klinik Umum / Praktek Dokter


(56)

8. Persepsi terhadap profesi perawat Pandangan Masyarakat terhadap profesi keperawatan di pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik)

Kuesioner Menggunakan skala

Likert dengan nilai : - Sangat setuju : 4 - Setuju : 3

- Tidak setuju : 2 - Sangat tidak setuju : 1

Kelompok persepsi perawat dengan kategori :

1. Positif (skor jawaban ≥mean, 51,38)

2. Negatif (skor jawaban <

mean, 51,38)

Kelompok persepsi berdasarkan pelayanan kesehatan dengan kategori :

Rumah sakit :

1. Positif (skor jawaban ≥mean, 49,43)

2. Negatif (skor jawaban <

mean,49,43) Puskesmas :

1. Positif (skor jawaban ≥mean, 50,34)

2. Negatif (skor jawaban <

mean,50,34) Klinik :

1. Positif (skor jawaban ≥mean, 53,32)

2. Negatif (skor jawaban <

mean,53,32)


(57)

38

9. Persepsi terhadap

Caring

Perawat

Pandangan masyarakat terhadap caring

perawat di pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik)

Kuesioner Menggunakan skala

Likert dengan nilai - Sangat setuju : 4 - Setuju : 3 - Tidak setuju : 2 - Sangat tidak setuju : 1

Kelompok persepsi perawat dengan kategori :

1. Positif (skor jawaban ≥mean,

34,35 )

2. Negatif (skor jawaban <

mean, 34,35 )

Kelompok persepsi berdasarkan pelayanan kesehatan dengan kategori :

Rumah sakit :

1. Positif (skor jawaban ≥mean, 33,76)

2. Negatif (skor jawaban <

mean, 33,76) Puskesmas :

1. Positif (skor jawaban ≥mean, 34,41)

3. Negatif (skor jawaban <

mean,34,41) Klinik :

1. Positif (skor jawaban ≥mean, 35,45)

2. Negatif (skor jawaban <

mean, 35,45)


(58)

10 Fungsi Profesi Perawat Pandangan masyarakat terhadap fungsi perawat di pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik)

Kuesioner Menggunakan skala

Likert dengan nilai : - Sangat setuju : 4 - Setuju : 3

- Tidak setuju : 2 - Sangat tidak setuju : 1

Kelompok persepsi perawat dengan kategori :

1. Positif (skor jawaban ≥mean, 16,30)

2. Negatif (skor jawaban <

mean, 16,30)

Kelompok persepsi fungsi independen berdasarkan pelayanan kesehatan dengan kategori :

Rumah sakit :

1. Positif (skor jawaban ≥

mean,12,64)

2. Negatif (skor jawaban <

mean, 12,64) Puskesmas :

1. Positif (skor jawaban ≥mean, 12,88)

2. Negatif (skor jawaban <

mean, 12,88) Klinik :

1. Positif (skor jawaban ≥mean, 13,64)

2. Negatif (skor jawaban <

mean, 13,64)

Kelompok persepsi fungsi dependen berdasarkan pelayanan kesehatan dengan kategori : Rumah sakit :


(59)

40

1. Positif (skor jawaban ≥

mean,3,02)

2. Negatif (skor jawaban <

mean, 3,02) Puskesmas :

1. Positif (skor jawaban ≥mean, 3,06)

2. Negatif (skor jawaban <

mean, 3,06) Klinik :

1. Positif (skor jawaban ≥mean, 3,23)

2. Negatif (skor jawaban <


(60)

41 A. Desain Penilitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskritif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran tentang persepsi masyarakat tentang profesi perawat melalui alat ukur kuesioner yang akan diberikan kepada responden.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2015 di Wilayah Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan. Peneliti memilih di wilayah Kelurahan Pisangan karena sesuai dengan hasil studi pendahuluan, peneliti menemukan fenomena terkait masalah yang diangkat dan belum adanya penelitian yang sama sebelumnya di wilayah Kelurahan Pisangan.

C. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian sedangkan sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo,2010). Populasi dalam penelitian ini adalah dewasa pria dan wanita yang pernah menerima pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Sampel adalah bagian dari populasi, yang diambil dengan cara-cara tertentu dan ciri-cirinya diselidiki atau diukur (Hastono, 2006). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling atau sampling aksidental. Purposive sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang


(61)

42

dikehendaki peneliti (tujuan atau masalah dalam penelitian) (Nursalam, 2007).

Sampel pada penelitian ini adalah warga di kelurahan Pisangan yang telah menerima pelayanan kesehatan baik Rumah Sakit, Puskesmas, atau Klinik umum dan berkontak langsung dengan perawat. Sampel diambil di 17 RW dari 18 RW yang ada di Kelurahan Pisangan, dari masing – masing RW tersebut peneliti menyebarkan kuesioner dengan mengunjungi beberapa rumah warga. Pengambilan sampel mengacu pada kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang ditetapkan oleh peneliti.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dewasa pria dan wanita yang pernah menerima pelayanan kesehatan. 2. Pernah berinteraksi dengan perawat.

3. Bersedia menjadi responden dengan menandatangani surat persetujuan atau informed consent yang diberikan.

Kriteria eksklusi :

1. Masyarakat yang tidak bisa membaca dan menulis 2. Masyarakat yang sedang sakit dan catat fisik

Pada penelitian ini populasi tidak diketahui jumlahnya, maka jumlah sample diambil dengan data proporsi yang sesungguhnya tidak diketahui besarnya, maka rumus samplenya adalah (Lemeshow, 1997) :

n = Z

21-α/2

.P(1-P)


(62)

Keterangan :

n = jumlah sample minimum

Z1-α/2 = nilai standar dari distribusi dengan tingkat kepercayaan 95% = 1,96

P = proporsi suatu kasus tertentu terhadap suat populasi. Bila tidak diketahui proporsinya ditetapkan 50%.

d = derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan : 10% (0,1) , 5% (0,05), 1% (0,01)

n = (1,96)2 . 0,5 (1-0,5) (0,1)2

n = 96,04 atau dibulatkan menjadi 96 orang

Dari rumus sample diatas, maka diperoleh jumlah sample sebesar 96 orang responden. Besar sample kemudian ditambah untuk mengantisipasi kemungkinan drop out dengan rumus :

n’ = [1/(1-f)] x n keterangan :

n’ = jumlah sample penelitian f = estimasi drop out = 10% n’ = [1/(1-10%)] x 96

n’ = 105,644 dibulatkan menjadi 106 orang responden

Maka, total sample dalam penelitian ini adalah 106 responden. D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkam, mengolah, menganalisa dan menyajikan data – data secara


(63)

44

sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis (Saryono, 2011). Instrument penelitian yang digunakan untuk pengambilan data adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang telah disusun untuk memperoleh data sesuai yang diinginkan peneliti. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup atau close enden item yang mana jawaban dari kuesioner tersebut telah disediakan, sehingga responden diberi kebebasan untuk memilih jawaban tentang kebenaran suatu pernyataan (Budiarto, 2005). Kesioner dalam penelitian in terdiri dari dua bagian, yaitu

1. kuesioner bagian I yang berupa pertanyaan tentang data demografi yang berjumlah enam item pertanyaan terbuka dan mengisi dengan cara mencontreng. Pertanyaan tersebut mengenai usia, jenis kelamin, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, dan pernah dirawat di rumah sakit 2. Kuesioner bagian II berisi mengenai pernyataan untuk mengetahui

persepsi masyarakat terhadap profesi perawat. Pengukuran persepsi terhadap caring profesi perawat menggunakan Caring Nurse-Patient Interaction Scale (CNPI-70) (CNPI-23) diadopsi dari Sylvie Cossette (2005) yang kemudian peneliti modifikasi kembali dengan hanya mengambil beberapa pernyataan. Jumlah pernyataan mengenai persepsi

caring profesi perawat adalah 11 pernyataan. Sedangkan mengenai fungsi profesi perawat, peneliti mengembangkan dari Potter dan Perry (2005). Jumlah penyataan mengenai fungsi profesi perawat adalah 5 pernyataan, sehingga total pernyataan pada kuesioner bagian II ini sebanyak 16 pernyataan. Hasil ini telah dilakukan uji validitas dan


(1)

28 43 2 5 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4

29 42 2 1 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3

30 49 1 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3

31 35 2 4 4 2 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

32 41 2 1 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

33 27 2 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4

34 29 1 5 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2

35 40 2 1 3 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

36 50 2 3 4 3 1 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 2

37 28 2 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4

38 28 1 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4

39 51 2 3 4 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4

40 40 2 5 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4

41 51 2 5 3 1 1 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4

42 40 2 2 4 2 1 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4

43 34 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4

44 39 2 3 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4

45 39 2 2 4 3 1 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4

46 42 1 1 4 2 1 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4

47 42 1 2 4 3 1 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3

48 51 2 1 3 1 1 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4

49 53 2 2 4 3 3 3 3 2 3 4 2 4 4 3 3 4 3

50 33 1 1 4 2 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4

51 44 1 2 4 4 1 2 2 3 2 4 4 3 2 3 4 3 4

52 45 2 3 3 1 1 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2

53 37 2 3 3 1 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4

54 38 1 3 4 2 3 3 4 2 2 4 2 3 2 3 3 4 2

55 53 2 5 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

56 39 1 5 4 3 1 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4

57 55 1 1 4 2 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4

58 52 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4

59 40 2 2 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3

60 51 2 2 4 2 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4


(2)

62 41 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3

63 40 2 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4

64 35 1 1 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4

65 32 2 1 3 1 1 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4

66 48 2 1 4 1 1 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4

67 42 2 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4

68 44 2 1 4 3 1 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4

69 48 1 1 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

70 42 2 3 4 3 2 2 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 4

71 41 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3

72 49 2 4 4 4 1 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2

73 42 2 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3

74 40 2 5 2 1 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4

75 38 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4

76 39 2 5 2 1 3 2 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4

77 38 2 5 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3

78 38 1 1 4 2 1 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4

79 42 2 1 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3

80 49 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

81 44 2 2 4 2 2 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2

82 45 2 2 4 3 1 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3

83 47 2 5 4 3 1 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4

84 40 2 2 4 2 1 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4

85 48 2 1 4 2 1 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4

86 39 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4

87 48 2 1 4 3 1 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4

88 32 2 4 4 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4

89 45 2 1 4 3 1 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4

90 40 1 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4

91 29 2 4 3 1 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4

92 28 1 3 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4

93 42 1 1 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4

94 47 2 5 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4


(3)

96 42 2 2 1 5 1 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3

97 41 1 1 4 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4

98 49 1 1 4 2 1 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3

99 40 2 3 3 1 1 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3

100 29 1 2 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 2 2 4 3 4

101 39 1 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4

102 46 1 3 4 4 1 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4

103 39 2 1 3 1 1 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4

104 34 2 1 3 3 1 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4

105 48 1 2 2 4 1 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4


(4)

Pernyataan

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

3 4 4 2 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 2 2 2 2

3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3

2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4

3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4

3 3 4 2 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 1 1 2 2

3 3 4 3 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2

3 3 4 2 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 2 3 2 2

4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2

3 4 4 2 3 3 3 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 3 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4

4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4

2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 3 4 2 2 3 1 2 4 1 1 3 3 3 1 1 2 4

4 3 4 2 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 2 2 3 2 2 2

2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4

4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4

2 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2

4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

4 3 4 2 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 1 1 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3

4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4

2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4

3 3 2 2 3 4 1 2 1 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2

3 4 4 2 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 2 2 2 2

2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4

2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3

3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4

4 4 4 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 1 1 2 1 2 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4


(5)

4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4

2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2

4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4

4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

3 4 4 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2

4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 2 1 3 3 3 3

2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2

4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3

4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4

4 3 4 2 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 1 2 2 2

3 4 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 2 3 4 2 2

4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4

4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3

4 3 4 3 3 4 1 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 2

4 4 4 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 1 2 2 1 1 1 2

2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3

4 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 3 2

4 3 4 3 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2

3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3

3 3 4 2 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 2 3 2 2

2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4

4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4

4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3

3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4

4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3

3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3

3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4

3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3

4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 1 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3

4 4 4 2 2 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2

3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4

4 4 4 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 1 2 2 1 2 1 2

3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3


(6)

3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3

3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4

3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4

4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4

3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4

4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4

4 4 4 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2

3 3 4 2 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 1 1 2 1

3 4 3 3 2 4 2 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 2

3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3

4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 2 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3

4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4

2 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3

4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3

4 3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 1 1 2 2 2 2 2 2

2 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3

3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3

2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4

3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3

3 3 4 4 4 3 1 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 1 2 2 2

3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4

2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2

4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3

4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3

3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4