Persepsi Masyarakat terhadap Caring dan Fungsi Profesi Perawat

“perawat membuat saya menjadi lebih tenang dalam menghadapi kondisi saya” memiliki nilai skor mean tertinggi, sehingga dapat dijelaskan bahwa pengalaman masa lalu responden saat berinteraksi langsung dengan perawat membuat mereka merasa tenang dalam menghadapi kondisi kesehatan mereka. Sementara itu, beberapa masyarakat yang memiliki persepsi negatif terhadap profesi perawat juga dapat dipengaruhi beberapa faktor. Pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan, dan pelayanan kesehatan yang tidak memuaskan serta tidak sesuai dengan harapan dapat membuat persepsi masyarakat menjadi negatif.

C. Persepsi Masyarakat terhadap Caring dan Fungsi Profesi Perawat

Karakteristik profesi perawat yang dibahas dalam penelitian ini adalah perilaku caring dan fungsi profesi perawat. Filosofi Watson menyebutkan perilaku caring mempunyai 10 carative faktor yaitu humanistic – alturistic system, faith – hope, pengembangan sensitifitas untuk diri sendiri dan untuk orang lain, membangun hubungan helping – trust, menerima pengeksprsian perasaan baik positif maupun negatif, menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematik, peningkatan belajar mengajar, menyediakan dukungan, melindungi dan memperbaiki lingkungan, membantu memenuhi kebutuhan manusia, dan yang terakhir menghargai kekuatan eksistensial – phenomenological, sedangkan fungsi profesi perawat ada tiga, yaitu independen, dependen, dan interdependen Potter Perry, 2005. Hasil penelitian di atas didapatkan bahwa sebanyak 63 59,4 orang berpersepsi positif terhadap caring profesi perawat. Hal ini sesuai dengan penilitan yang dilakukan oleh Manurung dan Ceryah Mey 2011 bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit dan mendapatkan pelayanan kesahatan oleh perawat mempersepsikan positif terhadap perilaku caring perawat 61,3 dan masyarakat merasakan bahwa kebutuhan caring selama dirawat cukup tinggi 57,2. Dari hasil pernelitian dapat dikatakan bahwa masyarakat memiliki persepsi yang baik terhadap perawat. Caring merupakan ciri khas dari profesi perawat, dimana seorang perawat memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, keterampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercemin dalam perilaku caring Dwidiyanti, 2007. Sehingga persepsi positif masyarakat terhadap perawat sangatlah penting sebagai cerminan perilaku perawat terhadap mereka. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 60 orang 56,6 berpersepsi positif terhadap fungsi profesi perawat. Fungsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI diartikan sebagai tugas, pekerjaan, kedudukan atau kegunaan, sehingga dapat diartikan bahwa fungsi profesi perawat adalah pekerjaan atau tugas dari profesi perawat. Menurut Virginia Henderson, fungsi unik dari perawat yaitu membantu individu, baik sehat maupun sakit. Persepsi positif masyarakat terhadap fungsi profesi perawat menjelaskan bahwa perawat telah melakukan pekerjaan atau tugas sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat. Hasil ini dapat mempengaruhi terhadap kepuasan masyarakat dalam menerima pelayanan dari profesi perawat. Kepuasan masyarakat akan menentukan persepsi terhadap profesi perawat baik caring dan fungsi. Hal inipun akan mempengaruhi terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang sering dipilih oleh masyarakat Leggat, ett all, 2011. Pelayanan kesehatan merupakan organisasi yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan Depkes RI, 2009. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden yang menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik mempunyai persepsi yang positif terhadap profesi perawat yaitu sebesar 53, 53,2 dan 73. Hasil ini sesuai dengan penilitian yang dilakukan oleh Kunene 2001 yang menyatakan bahwa masyarakat memiliki persepsi positif terhadap perawat yang bertugas di rumah sakit yaitu sebesar 80, dan 54 berpersepsi positif terhadap perawat yang bertugas di health service atau puskesmas. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat merasa pelayanan yang dilakukan oleh perawat baik di rumah sakit, klinik dan puskesmas sudah baik dan memuaskan. Hasil Penelitian juga menunjukkan mayoritas responden yang menggunakan pelayanan kesehatan rumah sakit, puskesmas dan klinik memiliki persepsi yang baik terhadap faktor caring profesi perawat yaitu sebesar 60,8, 62,5, dan 63,6, sedangkan untuk faktor fungsi profesi perawat, responden yang menggunakan pelayanan kesehatan rumah sakit memiliki persentase positif terbesar terhadap fungsi independen dan dependen perawat yaitu sebesar 72,5 dan 92,2. Namun mayoritas responden memiliki persepsi yang negatif yaitu sebanyak 17 responden 53,2 terhadap fungsi independen profesi perawat di puskesmas. Hal ini menunjukkan bahwa perawat di puskesmas belum dapat optimal dalam menerapkan tugas dan fungsi independennya salah satunya yaitu memenuhi kebutuhan dasar manusia, sehingga hal ini dapat mempengaruhi persepsi responden terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Hasil inipun sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Agus 2008 di Puskesmas Penumping Kota Surakarta, menunjukkan bahwa persepsi terhadap mutu pelayanan puskesmas masih rendah 51,4. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan di puskesmas masih rendah. Peneliti memberikan gambaran terhadap skor mean dari masing – masing item pernyataan kuesioner. Skor mean dilakukan untuk mendeskripsikan masing – masing item pernyataan persepsi masyrakat terhadap profesi perawat. Hasil penelitian menunjukkan item pernyataan “Perawat membuat saya menjadi lebih tenang dalam menghadapi kondisi saya ” memiliki skor mean tertinggi yaitu 3,509, item tersebut mendekati nilai skor tertinggi yaitu 4 sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa responden memiliki persepsi sangat setuju terhadap item tersebut. Item pernyataan tersebut merupakan bagian dari faktor fungsi profesi perawat, dan masuk dalam karakteristik fungsi “independen”. Maksud dari karakteristik tersebut yaitu perawat melakukan tugasnya secara mandiri dan tidak tergantung orang lain, hal ini dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamaan dan kenyamanan, pemenuhan cinta, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri Potter Perry, 2005. Hal ini dapat dijelaskan bahwa masyarakat merasa tenang dengan kehadiran perawat sehingga masyarakat dapat menerima kondisi yang mereka hadapi. Masyarakat juga menyatakan bahwa perawat selalu memberikan mereka semangat dan dukungan demi kesembuhan mereka. Kehadiran perawat dapat membantu pasien dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi sehingga hal tersebut dapat membuat pasien memiliki kekuatan untuk menghadapi kondisi mereka. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh College of Registered Nurses of Nova Scotia 2012, 63 responden menyatakan merasa senang, dan tenang dengan kehadiran perawat disekitar mereka disaat mereka memerlukan dukungan untuk kesembuhan mereka. Item pernyataan “Perawat bertindak cepat dalam melakukan pelayanan kesehatan ” memiliki skor mean terendah 2,896, hal ini dapat menjelaskan bahwa item tersebut mendekati dari skor nilai 3 setuju namun mendekati. Item pernyataan tersebut merupakan bagian dari faktor caring profesi perawat dan masuk dalam karakteristik caring “memenuhi kebutuhan manusia”. Maksud dari karakteristik tersebut adalah perawat mampu memenuhi kebutuhan dari pasien yang dimana kebutuhan itu berupa kebutuhan biofisikal, psikofisikal, psikososial, dan intrapersonal – interpersonal. Tindakan yang dilakukan oleh perawat bukan hanya tindakan medis namun tindakan yang mampu memenuhi kebutuhan dari pasien. Peneliti belum menemukan hasil uji yang sejenis, namun penelitian yang dilakukan oleh College of Registered Nurses of Nova Scotia 2012 disebutkan bahwa 87 responden merasa tindakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat sangat penting, dan mereka mempercayakan tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada mereka. Hasil mean menunjukkan bahwa masyarakat di Kelurahan Pisangan masih merasa tindakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat lamban. Potter dan Perry 2005 menerangkan bahwa perawat memberikan pelayanan dan kesejahteraan bagi individu dalam meningkatkan kualitas hidup mereka, sehingga tindakan pelayanan yang diberikan harus bertanggung jawab dan tanggung gugat. Hasil dari penjabaran mean untuk setiap item pernyataan menunjukkan bahwa persepsi masyarakat di kelurahan Pisangan terhadap profesi perawat memiliki nilai yang cukup tinggi. Peneliti berasumsi bahwa masyarakat di wilayah kelurahan Pisangan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh perawat kepada mereka.

D. Keterbatasan Penelitian