Instrumen Penelitian METODOLOGI PENILITIAN

Keterangan : n = jumlah sample minimum Z 1- α2 = nilai standar dari distribusi dengan tingkat kepercayaan 95 = 1,96 P = proporsi suatu kasus tertentu terhadap suat populasi. Bila tidak diketahui proporsinya ditetapkan 50. d = derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan : 10 0,1 , 5 0,05, 1 0,01 n = 1,96 2 . 0,5 1-0,5 0,1 2 n = 96,04 atau dibulatkan menjadi 96 orang Dari rumus sample diatas, maka diperoleh jumlah sample sebesar 96 orang responden. Besar sample kemudian ditambah untuk mengantisipasi kemungkinan drop out dengan rumus : n’ = [11-f] x n keterangan : n’ = jumlah sample penelitian f = estimasi drop out = 10 n’ = [11-10] x 96 n’ = 105,644 dibulatkan menjadi 106 orang responden Maka, total sample dalam penelitian ini adalah 106 responden.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkam, mengolah, menganalisa dan menyajikan data – data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis Saryono, 2011. Instrument penelitian yang digunakan untuk pengambilan data adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang telah disusun untuk memperoleh data sesuai yang diinginkan peneliti. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup atau close enden item yang mana jawaban dari kuesioner tersebut telah disediakan, sehingga responden diberi kebebasan untuk memilih jawaban tentang kebenaran suatu pernyataan Budiarto, 2005. Kesioner dalam penelitian in terdiri dari dua bagian, yaitu 1. kuesioner bagian I yang berupa pertanyaan tentang data demografi yang berjumlah enam item pertanyaan terbuka dan mengisi dengan cara mencontreng. Pertanyaan tersebut mengenai usia, jenis kelamin, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, dan pernah dirawat di rumah sakit 2. Kuesioner bagian II berisi mengenai pernyataan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap profesi perawat. Pengukuran persepsi terhadap caring profesi perawat menggunakan Caring Nurse-Patient Interaction Scale CNPI-70 CNPI-23 diadopsi dari Sylvie Cossette 2005 yang kemudian peneliti modifikasi kembali dengan hanya mengambil beberapa pernyataan. Jumlah pernyataan mengenai persepsi caring profesi perawat adalah 11 pernyataan. Sedangkan mengenai fungsi profesi perawat, peneliti mengembangkan dari Potter dan Perry 2005. Jumlah penyataan mengenai fungsi profesi perawat adalah 5 pernyataan, sehingga total pernyataan pada kuesioner bagian II ini sebanyak 16 pernyataan. Hasil ini telah dilakukan uji validitas dan reabilitas oleh peneliti dengan menggunakan metode faktor analisis kepada 30 responden di wilayah Kelurahan Pisangan. Tabel 4.1 Kisi – kisi Kuesioner Penilitian Profesi Perawat Pernyataan Positif Favorable Jumlah 1. Caring 16, 19, 22, 23, 24, 27, 28, 31, 33, 35, 36, 38, dan 39 11 2. Fungsi Perawat 25, 26, 28, 30, dan 37 5 Jumlah 16 Pernyataan-pernyataan yang dibuat untuk memperoleh data tentang gambaran persepsi masyarakat terhadap profesi perawat ini dalam bentuk skala Likert dengan memberi bobot pada setiap jawaban. Instrumen gambaran persepsi ini menggunakan skala 1-4, dengan kategori: a. Sangat Setuju SS yang berarti sangat sesuaisangat memadaisangat tinggi. b. Setuju S yang berarti sesuaimemadaitinggi. c. Tidak Satuju TR yang berarti tidak sesuaitidak memadai. d. Sangat Tidak Setuju STS yang berarti sangat tidak sesuaisangat tidak memadai. Perolehan skor dari item-item berdasarkan dari jawaban yang dipilih sesuai dengan jenis pernyataan yaitu pernyataan positive favorable. Skor yang dipilih dapat dilihat dalam tabel 4.2. Tabel 4.2 Bobot Nilai Pernyataan SS S TS STS Positive Favorable 4 3 2 1 Perhitungan statistik persepsi total responden tentang profesi perawat di wilayah keluruhan Pisangan dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 4.3 Distribusi Statistik Responden pada Variabel Persepsi Masyarakat terhadap Profesi Perawat di Wilayah Kelurahan Pisangan Bulan Mei 2015 Kategori Perhitungan Statistik Mean Median SD Minimal Maksimal Skewness Standar error Profesi Perawat 51,38 51 4.788 40 60 -0,326 0,235 Hasil tabel 4.3 merupakan hasil statistik dari persepsi total masyarakat. Peneliti menggunakan cut of point untuk mengkategorikan persepsi responden. Persepsi positif apabila total skor yang diperoleh ≥ cut of point, persepsi negative apabila total skor yang diperoleh cut of point. Cut of point diperoleh dengan menghitung nilai tengah dari total skor responden. Cut of point menggunakan mean apabila data terdistribusi normal dan menggunakan median apabila data tidak terdistribusi normal. Penentuan data terdistribusi normal atau tidak diketahui dengan membagi skewness dengan standar error. Data terdistribusi normal apabila hasil bagi skewness dengan standar error ≤ 2. Hasil pembagian skewness terhadap standar error pada peneilitian untuk kategori profesi perawat adalah 1,387. Dari pembagian tersebut diketahui bahwa data penelitian ini terdistribusi normal, sehingga cut of point pada penelitian ini menggunakan mean. Oleh karena itu, persepsi positif terhadap profesi perawat apabila total skor yang diperoleh ≥ 51,38, dan persepsi negatif apabila to tal skor yang diperoleh ≤ 51,38. E. Uji Validitas dan Reabilitas 1. Uji Validitas Instrumen Validitas merupakan apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid jika instrumen itu mampu mengukur apa- apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu Setiadi, 2007. Bila semua pernyataan itu mempunyai korelasi yang bermakna maka semua penyataan yang ada pada kuesioner ini telah mengukur konsep yang kita ukur Notomatmojo, 2010. Metode yang digunakan pada pengujian validitas instrumen menggunakan teknik uji validitas dengan pendekatan faktor analisis. Faktor analisis adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk mereduksi faktor – faktor yang memperngaruhi suatu variable menjadi beberapa set indikator saja tanpa kehilangan informasi yang berarti Polit, 2001. Analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi sejumlah faktor yang relatif kecil yang dapat digunakan untuk menjelaskan sejumlah besar variabel yang saling berhubungan. Prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, maka pengujian seluruh matrik korelasi yang diukur dengan besaran Bartlett Test of Sphericity atau Measure of Sampling Adequacy MSA yang mengharuskan adanya korelasi yang signifikan diantara paling sedikit beberapa variabel 0,5. Untuk melihat korelasi antar item dalam kuesioner dipakai rumus Pearson’s Product Moment Correlation yang terintergrasi dalam faktor analisis. Peneliti melakukan uji validitas kepada 30 warga RW 009 di kelurahan Pisangan pada tanggal 29 April 2015 yang dijaga identitasnya untuk mengantisipasi tercampurnya responden uji validitas dan responden penelitian. Uji validitas dilakukan peneliti dengan mengunjungi ke beberapa rumah warga di RW 009 dan menyebarkan kuesioner. Penelitian ini menggunakan software komputer untuk membantu dalam analisis faktor dan melihat korelasi antar item. Dari hasil uji instrumen, didapatkan dari 39 pernyataan terdapat 20 item pernyataan yang valid dan terbentuk 2 faktor dengan nilai measure of sampling MSA 0,872 dan berdasarkan hasil statistik 19 pernyataan yang tidak valid yaitu item nomer 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 29, 31, dan 32 dikarenakan memiliki nilai factor loading 0,5 sehingga 19 pernyataan tersebut dieliminasi karena pernyataan yang lain sudah mewakili indikator penelitian. 2. Uji Realibilitas Setelah mengukur validitas, peneliti perlu mengukur realibilitas instrumen. Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama Saryono, 2011. Uji yang digunakan dengan uji Cronbach’s alpha. Cronbach’s alpha secara simultan akan membandingkan skala setiap item yang satu dengan yang lainnya. Instrumen dikatakan reabilitas apabila memiliki Cronbach’s alpha 0,60 Hidayat, 2007. Penelitian ini menggunakan software computer untuk membantu dalam analisis reabilitas setiap item pernyataan. Penelitian ini menggunakan software computer. Hasil uji reabilitas pada instrument dari dua faktor yang terbentuk memiliki nilai reabiitas 0,961 dan 0,891. Pada penelitian ini kevalidan dan reabilitas instrument akan dilakukan analisis dan pengukuran kembali pada BAB V.

F. Langkah-Langkah Pengumpulan Data