dengan derajat kebebasan df= n-k-1 = 95-2-1= 92 dengan n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel independen, sehingga diperoleh untuk t-
tabel sebesar 1,986. Apabila dibandingkan dengan nilai t hitung = 5.778 dari nilai t tabel 1,986 maka t hitung t tabel, sehingga hipotesis dapat diterima. Artinya secara
parsial ada pengaruh signifikan antara penerapan anggaran berbasis kinerja terhadap kinerja manajerial SKPD di Kabupaten Serdang Bedagai.
Tabel diatas juga memperlihatkan bahwa nilai t hitung pada kolom t untuk keadilan prosedural adalah 2.030 menurut Priyatno 2008 nilai t tabel dari tabel
distribusi untuk pengujian dua sisi dicari α=5 : 2 = 2,5 = 0,025 dengan derajat kebebasan df= n-k-1 = 95-2-1= 92 dengan n adalah jumlah responden dan k adalah
jumlah variabel independen, sehingga diperoleh untuk t-tabel sebesar 1,986. Apabila dibandingkan dengan nilai t hitung = 2.030 dari nilai t tabel 1,986 maka t hitung t
tabel, sehingga hipotesis dapat diterima. Artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara keadilan prosedural terhadap kinerja manajerial SKPD di Kabupaten
Serdang Bedagai.
5.4.2. Pengujian Hipotesis secara Simultan dengan F-test
Pengujian secara simultan dengan F-test dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen Priyatno, 2008. Hasil pengujian secara simultan dengan menggunakan F-test sebagai hasil pengolahan SPSS ditunjukkan pada tabel berikut
ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11 ANOVA untuk F-Test
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
6.712 2
3.356 22.339
.000
a
Residual 13.822
92 .150
Total 20.534
94 a. Predictors: Constant, KP, ABK
b. Dependent Variable: KM
Sumber: Lampiran 5
Dari uji ANOVA atau F-test diatas memperlihatkan nilai p=0,000 dan nilai ini 0,05 yang berarti signifikan. Nilai F-
tabel dari tabel distribusi dicari pada α=0,05 dengan df 1=1 yaitu jumlah variabel - 1 dan derajat kebebasan df 2= n-k-1 = 95-2-
1= 92 dengan n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel independen, sehingga diperoleh untuk F-tabel sebesar 3,095. Apabila dibandingkan dengan nilai F
hitung = 22,339 dari nilai F tabel 3,095 maka F hitung F tabel, sehingga hipotesis dapat diterima Ghozali, 2005.
Dengan demikian model regresi dapat digunakan untuk memprediksi bahwa penerapan anggaran berbasis kinerja dan keadilan prosedural secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja manajerial SKPD di Pemerintah Kabupaten Serdang
Bedagai 5.4.3. Koefisien Determinasi
Nilai R pada intinya untuk mengukur seberapa besar hubungan antar independen variabel X dengan dependen variabel Y.
Tabel 5.12 Ringkasan Pengujian Hipotesis
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Universitas Sumatera Utara
1 .572
a
.327 .312
.38760 a. Predictors: Constant, KP, ABK
b. Dependent Variable: KM
Output SPSS diperlihatkan oleh tabel diatas menunjukkan bahwa nilai R sebesar 0,572. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Penerapan Anggaran berbasis
kinerja dan keadilan prosedural mempunyai hubungan yang kuat dengan kinerja Manajerial.
Sedangkan nilai R square R
2
atau nilai koefisien determinasi pada intinya digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi
variabel dependen. nilai R square R
2
adalah diantara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variable dependen sangat terbatas. Sebaliknya R
2
Menurut Santoso 2001 dalam Priyatno 2008, bahwa regresi dengan lebih dari satu variabel independen menggunakan nilai adjusted R square sebagai koefisien
determinasi. nilai adjusted R sama dengan 1, maka persentase
sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel yang independen yang digunakan dalam model
menjelaskan 100 variasi variabel dependen.
2
sebesar 0,312 atau 31,2. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen Penerapan anggaran berbasis kinerja dan
keadilan prosedural terhadap variabel dependen Kinerja Manajerial sebesar 31,2.
Universitas Sumatera Utara
Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model Penerapan anggaran berbasis kinerja dan keadilan prosedural mampu menjelaskan sebesar 31,2 variasi
variabel dependen Kinerja manajerial. Sedangkan sisanya 68,8 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain diluar variable yang digunakan dalam penelitian ini.
5.4.4. Persamaan pada Model Regresi