SKPD yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan, 5 lima Badan, 16 enam belas Dinas, 5 lima Kantor dan inspektorat serta 14 kecamatan. Dalam
penelitian ini yang menjadi sampel dalam penelitian adalah 29 dua puluh sembilan SKPD yang terkait dalam penyusunan anggaran dan terlibat dalam pengelolaan
keuangan yaitu Kepala SKPDKuasa Pengguna Anggaran SKPD, PPK SKPD, Bendaharawan SKPD, PPTK SKPD sehingga total populasi yang menjadi sampel
adalah sebanyak 116 populasi dari 29 SKPD. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemilihan
sample bertujuan purposive sampling method dengan adanya kriteria sampel yang diambil.
No. Keterangan
Jumlah SKPD
Populasi Sampel
1. Badan
4 16
16 2.
Dinas 16
64 64
3. Kantor
6 24
24 4.
Sekretariat Daerah 1
4 4
5. Sekretariat Dewan
1 4
4 6.
Inspektorat 1
4 4
Total 29
116 116
4.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa jawaban para responden atas sejumlah kuesioner yang diberikan. Seperti yang dikemukakan
oleh Sugiyono 1999 bahwa “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
Pengiriman kuesioner kepada responden diantar langsung oleh penulis dan akan dikirim sebanyak 116 kuesioner dan ditunggu selama 14 empat belas hari,
kemudian akan diolah dengan menggunakan program SPSS.
4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
Defenisi operasional adalah memberikan pengertian terhadap suatu variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang diperlukan peneliti untuk
mengukur atau memanipulasinya. Sularso,2003:50 Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel
bebas dan variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas independen dalam penelitian ini adalah penerapan anggaran berbasis kinerja dan keadilan prosedural
sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah Kinerja Manajerial. Defenisi oprasional dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Penerapan Anggaran Berbasis kinerja X1 didefenisikan sebagai penerapan
anggaran yang disusun dengan menghubungkan pengeluaran dan hasil yang akan dicapai, mengidentifikas input, output dan outcome yang dihasilkan oleh
suatu program dan kegiatan. Untuk mengukur variabel ini digunakan skala likert. Kuesioner ini merupakan adopsi dari Kuesioner Yusriati yang telah
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
2. Keadilan Prosedural X2 didefenisikan sebagai keadilan yang dipahami oleh
individu berdasarkan proses yang digunakan untuk menetapkan distrisbusi imbalan reward tentang seluruh proses yang diterapkan oleh atasan mereka
untuk mengevaluasi kinerja mereka. Untuk mengukur variabel ini digunakan skala likert. Kuesioner ini merupakan adopsi dari Kuesioner Lau and Lim.
3. Kinerja Manajerial Y didefenisikan sebagai keluaranhasil dari kegiatan yang
dicapai manajerial sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur mulai dari proses perencanaan dan penganggaran, penatausahaan,
pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan. Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen kuesioner dengan skala likert. Kuesioner ini
dikembangkan oleh Mahoney et al 1963 dan diadaptasi sesuai dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006.
Definisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel
Definisi Operasional Pengukuran
Skala
Kinerja Manajerial SKPD Y
Dependen Variabel
Kinerja adalah keluaranhasil dari
kegiatan yang dicapai manajerial sehubungan
dengan penggunaan anggaran dengan
kuantitas dan kualitas terukur
Variabel ini diukur dengan indikator kinerja berdasarkan
Permendagri No. 13 Tahun 2006 yaitu :
1.
Perencanaan 2.
Pelaksanaan 3.
Penatausahaan, 4.
Pelaporan 5.
Pertanggungjawaban dan 6.
Pengawasan Penelitian ini menggunakan
instrument enam item kuesioner dengan menggunakan 5 skala likert.
Interval
Universitas Sumatera Utara
Penerapan Anggaran Berbasis
Kinerja X
Independen Variabel
1
Anggaran berbasis kinerja adalah
anggaran yang disusun dengan
menghubungkan pengeluaran dan hasil
yang akan dicapai, mengidentifikas input,
output dan outcome yang dihasilkan oleh
suatu program dan kegiatan
Variabel ini diukur dengan prinsip- prinsip Penerapan anggaran berbasis
kinerja yaitu: 1. mengidentifikasi input
programkegiatan 2. mengidentifikasi output
programkegiatan 3. mengidentifikasi outcome
programkegiatan 4. menghubungkan pengeluar an
dengan Hasil yang akan dicapai.
5. Mengkaitan program kegiatan dengan misi dan visi daerah.
Variabel ini diukur dengan instrument lima item kuesioner
dengan menggunakan 5 skala likert. Interval
Keadilan prosedural X
Independen Variabel
2
Keadilan prosedural adalah keadilan yang
dipahami individu berdasarkan proses
yang digunakan untuk menetapkan distribusi
imbalan reward tentang seluruh proses
yang diterapkan oleh atasan untuk
mengevaluasi kinerja Variabel ini diukur dengan dengan
empat indikator adil dalam evaluasi kinerja yaitu promosi jabatan,
komunikasi, umpan balik dan keterlibatan dalam kegiatan.
Penelitian ini menggunakan instrument empat item kuesioner
dengan menggunakan 5 skala likert Interval
4.6. Metode Analisa Data