4.3.1.2. CCS di TPI
Biasanya pada saat subuh nelayan pulang dari melakukan operasi penangkapan ikan beristirahat sejenak. Kesempatan ini dijadikan nelayan untuk
menjual sebagaian hasil tangkapannya kepada pedagang yang disebut muge tersebut. Penjualan hasil tangkapan ini tidak sepengetahuan dari majikan atau toke
dari nelayan. Berdasarkan penuturan dari nelayan kejadian ini pada awalnya karena buruh nelayan melaksanakan aktivitas memancing di luar aktivitas
bersama menangkap ikan dan inilah yang diperjual belikan kepada masyarakat. Akan tetapai pada akhirnya kejadian ini sudah melembaga dan berlangsung dalam
waktu yang cukup lama sampai saat ini. Kelembagaan pemasaran yang sedemikan tentunya merugikan semua
pihak khususnya kepercayaan antara nelayan dan tokenya. Nelayan menjual hasil tersebut tentu lebih murah dan demikian juga dengan toke akan mengalami
kerugian karena tidak semua hasil tangkapan di daratkan di tangkahan milik tokenya. Demikian juga halnya dengan pemerintah di mana kejadian ini akan
mengakibatkan berkurangnya pendapatan dari hasil retribusi ikan. Sedangkan penggunaan CCS di Tempat Pelelangan Ikan TPI model
pengembangan CCS melalui penyediaan sarana dan prasarana sebagai berikut: a. Trayskeranjang
Trays dalam proses pelelangan berfungsi sebagai wadah penampungan ikan hasil tangkapan yang akan dijual. Untuk menjaga kesegaran ikan selama
ditampung dalam trays, perlu penambahan es dalam kuantitas yang sesuai dengan jumlah ikan yang ditampung. Trayskeranjang yang digunakan sebaiknya terbuat
dari bahan yang tidak menimbulkan kerusakan atau kontaminasi terhadap ikan
Universitas Sumatera Utara
yang ditampung. Selain itu kebersihannya juga senantiasa harus dijaga agar tidak mempengaruhi mutu dan kualitas ikan.
b. Pabrik es skala kecil mini plant Es memiliki peran yang sangat besar dalam proses penanganan ikan sejak
di atas kapal hingga distribusi. Oleh karena itu keberadaan pabrik es di sekitar wilayah TPIPPI sangat penting untuk memenuhi kebutuhan aktivitas
penangkapan hingga pemasaran ikan hasil tangkapan. Kapasitas produksi pabrik es di suatu wilayah TPIPPI hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan
aktivitas perikanan setempat. Air yang digunakan untuk pembuatan es harus diperhatikan yakni harus air bersih atau air laut bersih karena akan mempengaruhi
mutu dan kualitas es yang dihasilkan.
c. Alat mesin ice crusher Seperti halnya dalam perikanan budidaya, keberadaan fasilitas ice crusher
di TPIPPI sangat penting. Hal ini mengingat aktivitas perikanan di wilayah TPIPPI yang tinggi, sehingga kebutuhan es curah juga sangat tinggi.
d. Ice storage
Fasilitas ice storage di TPIPPI berfungsi untuk menyimpan produksi es dari suatu pabrik es. Volume ice storage tergantung pada keperluan penyimpanan,
minimal cukup untuk memenuhi kebutuhan es selama beberapa hari.
e. Kereta dorong Fasilitas kereta dorong berguna untuk mengangkut ikan dari kapal hingga
ke TPIPPI selama proses pembongkaran. Selain itu fasilitas ini juga bisa
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk mengangkut es bagi kapal-kapal yang akan melakukan operasi penangkapan ikan. Hal yang perlu diperhatikan dari penggunaan kereta dorong
adalah alat ini harus senantiasa dijaga kebersihannya, agar tidak mencemari ikanes yang dibawa.
f. Air bersih
Dalam aktivitas penanganan ikan di TPIPPI, air bersih berperan penting untuk membersihkan TPIPPI serta peralatan yang digunakan baik sebelum,
selama maupun sesudah proses pelelangan. Hal ini disebabkan agar mutu ikan yang dijual di TPIPPI tetap terjaga.
g. Sarana sanitasi dan hygiene Sarana sanitasi dan higiene di TPIPPI diperlukan untuk menjaga kondisi
tempat pelelangan, wadah-wadah penampungan ikan serta peralatan yang digunakan untuk menangani hasil tangkapan.
h. Cool box Dalam proses pelelangan ikan, cool box digunakan untuk menyimpan dan
menjaga kesegaran ikan hasil tangkapan selama proses pelelangan berlangsung.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Pensortiran Ikan oleh Nelayan di TPI
Pada perlakuan persortiran ikan masih juga dilakukan oleh nelayan di tempat pendaratan ikan TPI adapun perlakuan persortiran disini adalah :
- Memisahkan ikan berdasarkan jenisnya. - Memisahkan ikan berdasarkan ukuran.
- Memisahkan ikan-ikan yang cacat dan juga sampah. - Ikan dibersihkan dengan air tawar dan siap untuk di packing dengan campuran
es curah 2 : 1 di dalam cool box.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 9. Penggunaan Cool Box di TPI
Penggunaan cool box dilokasi tempat pendaratan ikan TPI, sebaiknya cool box yang telah dipersiapkan harus cukup jumlahnya hal ini dikarenakan
jumlah produksi hasil tangkapan nelayan tidak dapat di tentukan sebelumnya. Cool box yang telah tersedia harus betul-betul bersih dan tidak bocor, sehingga
diharapkan suhu didalam cool box daapat di pertahankan sehingga mutu ikan dapat terjaga, karena pada umumnya setelah ikan disusun dipacking dalam
coolbox maka langsung dikirim ke pengeksport. Adapun persyaratan Tempat Pelelangan Ikan antara lain adalah sebagai
berikut: a. terlindung dan mempunyai dinding yang mudah dibersihkan.
b. mempunyai lantai kedap air dan mudah dibersihkan. c. melengkapi fasilitas sanitasi.
d. penerangan yang cukup.
Universitas Sumatera Utara
e. kendaraan yang mengeluarkan asap dan binatang tidak diperbolehkan berada dilingkungan TPI.
f. mempunyai fasilitas pasokan air bersih. g. mempunyai wadah khusus yang tahan karat dan kedap air.
Di Pangkalan Pendaratan Ikan PPI dan Tempat Pelelangan Ikan TPI di Kabupaten Serdang Bedagai peralatan untuk bongkar muat terlihat mudah
dibersihkan dan terpelihara serta terhindar dari kontaminasi selama bongkar muat dan pendaratan.
4.3.2. Biaya Produksi