e. kendaraan yang mengeluarkan asap dan binatang tidak diperbolehkan berada dilingkungan TPI.
f. mempunyai fasilitas pasokan air bersih. g. mempunyai wadah khusus yang tahan karat dan kedap air.
Di Pangkalan Pendaratan Ikan PPI dan Tempat Pelelangan Ikan TPI di Kabupaten Serdang Bedagai peralatan untuk bongkar muat terlihat mudah
dibersihkan dan terpelihara serta terhindar dari kontaminasi selama bongkar muat dan pendaratan.
4.3.2. Biaya Produksi
Hasil peneeltian menunjukkan bahwa biaya produksi nelayan yang menggunakan CCS dengan nelayan non CCS berbeda. Perbedaan biaya produksi
kedua jenis nelayan ini terjadi baik dari sisi biaya variable maupun biaya tetapnya. Perbedaan biaya variabel per trip untuk nelayan CCS dan Non CCS dapat dilihat
pada Tabel 7. Pada Tabel 7 menunjukkan bahwa biaya-biaya variabel rata-rata sampel
nelayan yang menggunakan CCS dan non CCS per trip melaut lebih tinggi dibandingkan dengan Non CCS, yaitu: jumlah rata-rata biaya tekong yang
menggunakan CCS adalah sebesar Rp 217.857 dan non CCS adalah sebesar Rp 190.151, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 27.706, sedangkan jumlah
rata-rata biaya untuk ABK yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 992.935 dan non CCS adalah sebesar Rp 701.092, dimana selisih biaya keduanya sebesar
Rp 291.843.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Jenis Biaya Variabel Sampel Nelayan Menggunakan CCS dan Non CCS per Trip Melaut
Jenis Biaya Variabel CCS
Rp Non CCS
Rp Selisih Biaya
Rp
Tekong 217,857
190,151 27,706
ABK 992,935
701,092 291,843
BBM 607,500
370,833 236,667
Konsumsi 112,333
95,600 16,733
Retribusi 2,800
2,800 -
BBM Oli 17,000
13,833 3,167
Es 96,000
68,000 28,000
Air 6,850
2,317 4,533
Jajanan 20,333
17,133 3,200
Jumlah 2,073,609
1,461,760 611,849
Sumber: Data Primer, 2011
Dalam jumlah rata-rata biaya BBM yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 607.500 dan non CCS adalah sebesar Rp 370.833 dengan selisih biaya
keduanya sebesar Rp 236.667 dan jumlah rata-rata biaya konsumsi yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 112.333 dan non CCS adalah sebesar
Rp 95.600, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 16.732. Untuk biaya retribusi yang menggunakan CCS dan non CCS adalah sama
yaitu sebesar Rp 2.800, sehingga tidak ada selisih biaya keduanya dan jumlah rata-rata biaya BBM Oli yang menggunakan CCS dengan Non CCS memiliki
selisih biaya keduanya sebesar Rp 3.167. Penggunaan untuk biaya es yang menggunakan CCS juga lebih besar dibandingkan dengan Non CCS dengan
selisih biaya keduanya sebesar Rp 28.000. Jumlah rata-rata biaya air yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 6.850 dan non CCS adalah sebesar
Rp 2.317, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 4.533. Dari keseluruhan biaya rata-rata variabel ini, biaya yang paling banyak
dikeluarkan per trip melaut baik yang menggunakan CCS maupun non CCS
Universitas Sumatera Utara
adalah biaya ABK, biaya ini adalah biaya yang paling mendukung jalanya dalam kegiatan bernelayan, yaitu besarnya biaya rata-rata ABK yang dikeluarkan sampel
nelayan yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 992.935 dan non CCS adalah sebesar Rp 701.392. Biaya ABK rata-rata yang dikeluarkan per trip melaut sampel
nelayan yang menggunakan CCS ini lebih besar apabila dibandingkan dengan non CCS karena sistem penangkapan lebih modern, dimana dengan selisih biaya
keduanya sebesar Rp 291.542. Sedangkan biaya yang paling sedikit dikeluarkan per trip melaut sampel
nelayan yang menggunakan CCS adalah biaya retribusi, yaitu sebesar Rp 2.800 dan untuk yang non CCS adalah biaya air, yaitu sebesar Rp 2.317. Dilihat dari
total biaya, maka dapat dikatakan biaya rata-rata yang dikeluarkan sampel nelayan per trip melaut cukup besar dimana total biaya yang menggunakan CCS adalah
sebesar Rp 2.073.610 dan non CCS adalah sebesar Rp 1.462.127. Selisih kedua total biaya juga sangat besar yaitu sebesar Rp 611.483, sehingga dapat dikatakan
biaya yang menggunakan CCS lebih tinggi dari pada non CCS karena sistem penangkapan sudah lebih maju, sehingga biaya yang dikeluarkan pun lebih besar.
Pada Tabel 7. menunjukkan bahwa biaya-biaya variabel rata-rata sampel nelayan yang menggunakan CCS dan non CCS per bulan adalah sebesar
Rp 24.883.308 nelayan yang menggunakan CCS berbanding dengan Rp 17.541.120 bagi nelayan yang non CCS. Selisih kedua total biaya ini sangatlah
jauh yaitu sebesar Rp 7.342.188.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Jenis Biaya Variabel Sampel Nelayan Menggunakan CCS dan Non CCS per Bulan
Jenis Biaya Variabel CCS Rp
Non CCS Rp Selisih Biaya
Rp
Tekong 2.614.300
685.295 1.929.005
ABK 11.915.208
9.916.709 2798499
BBM 7.290.000
4.450.000 2.840.000
Konsumsi 1.348.000
1.188.000 160.000
Retribusi 33.600
33.600 -
BBM Oli 204.000
166.000 38.000
Es 1.152.000
868.116 283.884
Air 82.200
27.800 54.400
Jajanan 244.000
205.600 38.400
Jumlah 24.883.308
17.541.120 7.342.188
Sumber: Data Primer 2011 diolah
Dengan demikian, jika dianalisis berdasarkan biaya variabel diketahui bahwa penggunaan CCS bagi nelayan akan meningkatkan pengeluaran per
bulannya dengan selisih Rp. 7.342.188 Peningkatan biaya ini menyebabkan sebahagian nelayan cenderung untuk tidak memilih menggunakan sistem CCS.
Hal ini disebabkan kebanyakan dari nelayan di Kabupaten Serdang Bedagai relatif miskin dan tidak memiliki modal yang cukup untuk memenuhi selisih biaya
variable tersebut. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa biaya-biaya tetap rata-rata
sampel nelayan yang menggunakan CCS dan non CCS per trip melaut berbeda berdasarkan item biaya tetap. Dapat dijelaskan pada Tabel 8 bahwa jumlah rata-
rata biaya cool box yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 17.370 sedangkan nelayan tradisional tidak menggunakan cool box untuk menyimpan hasil
tangkapan. Hasil tangkapan nelayan Non CCS disimpan pada tong kayu dan streoform dengan biaya tetapnya sebesar Rp 1.313 dan Rp 5.183.
Universitas Sumatera Utara
Selain daripada biaya cool box, streoform dan toing kayu, biaya tetap lainya ditunjukkan pada Tabel 9. dengan rincian: jumlah rata-rata biaya keranjang
yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 5.790 dan non CCS adalah sebesar Rp 4.913, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 877, jumlah rata-rata biaya
plastik yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 6.755 dan non CCS adalah sebesar Rp 5.525, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 1.230, jumlah rata-
rata biaya fiber yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 9.555 dan non CCS adalah sebesar Rp 9.999, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 444, jumlah
rata-rata biaya ember yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 6.855 dan non CCS adalah sebesar Rp 5.782, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 1.073,
jumlah rata-rata biaya plangky yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 6.050 dan non CCS adalah sebesar Rp 7.250, dimana selisih biaya keduanya sebesar
Rp 1.200, jumlah rata-rata biaya jaring yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 330.858 dan non CCS adalah sebesar Rp 309.609, dimana selisih biaya
keduanya sebesar Rp 21.250, jumlah rata-rata biaya kapal dan mesin yang menggunakan CCS dan non CCS adalah sama yaitu sebesar Rp 87.916.
Tabel 9. Jenis Biaya Tetap Sampel Nelayan Menggunakan CCS dan Non CCS per Trip Melaut
Jenis Biaya Tetap CCS Rp
Non CCS Rp Selisih Biaya Rp
Cool box 17.370
- 17.370
Keranjang 5.790
4.913 877
Plastik 6.755
5.525 1.230
Fiber 9.555
9.999 444
Ember 6.855
5.782 1.073
Plangky 6.050
7.250 1.200
Jaring 330.313
309.609 20.704
Kapal dan Mesin 87.916
87.916 -
Stereoform -
1.313 1.313
Tong Kayu -
5.183 5.183
Jumlah 470.604
437.490 33.114
Sumber: Data Primer 2011 diolah
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian total dari seluruh biaya tetap rata-rata yang menggunakan CCS maupun non CCS per trip melaut adalah sebesar Rp 470.604
dan Rp 437.490, dengan selisih dari total biaya adalah sebesar Rp 33.114. Dari keseluruhan biaya-biaya tetap ini, biaya yang paling banyak
dikeluarkan per trip melaut baik yang menggunakan CCS maupun non CCS adalah biaya jaring, biaya ini adalah biaya yang paling mendukung jalanya dalam
kegiatan bernelayan, yaitu besarnya biaya jaring yang dikeluarkan sampel nelayan yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 330.313 dan non CCS adalah sebesar
Rp 309.609. Selisih dari kedua biaya ini tidak terlalu besar yaitu sebesar Rp 20.704. per trip. Sedangkan biaya yang paling sedikit dikeluarkan per trip
melaut sampel nelayan yang menggunakan CCS adalah biaya keranjang, yaitu sebesar Rp 5.790 dan untuk yang non CCS adalah biaya stereoform, yaitu sebesar
Rp 4.913. Berdasarkan Tabel 9. maka diketahui bahwa total biaya tetap per bulan
yang dikeluarkan sampel nelayan per bulan cukup besar dimana total biaya yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 5.647.248, dan non CCS adalah sebesar
Rp 5.249.880. Selisih kedua total biaya biaya tetap adalah sebesar Rp 397.368,- per bulan dengan jumlah trip melaut sebanyak 12 kali.
Tabel 10. menunjukkan bahwa jumlah rata-rata biaya variabel dan biaya tetap sampel nelayan yang menggunakan CCS dan non CCS per trip melaut.
Dimana, dapat dilihat total biaya variabel rata-rata nelayan yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 2.073.609 dan total biaya tetap rata-rata adalah sebesar
Rp 470.604, didapatkan total biaya adalah sebesar Rp 2.544.213. Sedangkan, total biaya variabel rata-rata nelayan yang non CCS adalah sebesar Rp 1.461.760 dan
Universitas Sumatera Utara
total biaya tetap rata-rata adalah sebesar Rp 437.490. Sehingga, didapatkan total biaya adalah sebesar Rp 1.899.250.
Tabel 10. Jenis Biaya Tetap Sampel Nelayan Menggunakan CCS dan Non CCS per Bulan
Jenis Biaya Tetap CCS Rp
Non CCS Rp Selisih Biaya
Rp
Cool box 201.915
- 201.915
Keranjang 69.485
58.957 10.528
Plastik 81.060
66.300 14.760
Fiber 114.655
119.988 5.328
Ember 82.235
69.384 12.851
Plangky 72.600
87.000 14.400
Jaring 3.970.301
3.707.518 262.783
Kapal dan Mesin 1.054.997
1.054.997 -
Stereoform -
15.750 15.756
Tong kayu -
69.987 69.984
Jumlah 5.647.248
5.249.880 397.368
Sumber: Data Primer 2011 diolah
Dari Tabel 10. dapat dilihat bahwa biaya total yang dikeluarkan nelayan per trip melaut yang menggunakan CCS lebih besar dari pada non CCS. Hal ini
disebabkan karena biaya peralatan-peralatan melaut yang menggunakan CCS mempunyai nilai ekonomis tinggi dibandingkan non CCS dan juga sistem
penangkapannya juga sudah modern.
Tabel 11. Jumlah Biaya Variabel dan Biaya Tetap Sampel Nelayan Menggunakan CCS dan Non CCS
Nelayan Biaya Variabel
Rp Biaya Tetap
Rp Total Biaya
Rp Per Trip
Melaut Per Bulan
Per Trip
Melaut Per
Bulan Per Trip
Melaut Per
Bulan
CCS 2.073.609
24.883.308 470.604 5.647.248
2.544.213 30.530.556
Non CCS 1.461.760
17.541.120 437.490 5.249.880
1.899.250 22.791.000
Sumber: Data Primer 2011 diolah
Pada Tabel 11. menunjukkan bahwa jumlah rata-rata biaya variabel dan tetap sampel nelayan yang menggunakan CCS dan non CCS per bulan. Dimana,
Universitas Sumatera Utara
dapat dilihat total biaya variabel rata-rata nelayan yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 24.883.308 dan total biaya tetap adalah sebesar Rp 5.647.248.
Sehingga, didapatkan total biaya nelayan CCS per bulannya adalah sebesar Rp 30.530.556. Total biaya ini lebih besar dibandingkan dengan biaya total
nelayan tradisional yang tidak menggunakan CCS sebesar Rp. 22.791.000,-. Dengan rincian total biaya variabel Rp 17.541.120 dan total biaya tetap rata-rata
adalah sebesar Rp 5.249.880. Sehingga, didapatkan total biaya adalah sebesar Rp 22.791.000.
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa penggunaan sistem rantai dingin untuk meningkatkan kualitas hasil tangkapan nelayan telah meningkatkan biaya
total nelayan yang cukup besar per bulannya. Bagi nelayan tradisional yang tingkat penghidupannya masih tergolong miskin kenaikan, biaya total ini menjadi
kendala utama bagi mereka untuk tidak menerapkan CCS.
4.3.3. Pendapatan