Proses Cold Chain Sistem CCS Fungsi Produksi dan Pendapatan

Melihat kenyataan di lapangan dan pemberlakuan Systematic Border Control, harus segera diambil langkah untuk memperbaiki penerapan sistem rantai dingin di lapangan. Langkah yang harus diambil merupakan komitmen bersama dan serentak cencerted efforts antara pemerintah dan pelaku usaha, termasuk kelompok nelayan dan asosiasi. Oleh karena tingginya investasi yang dibutuhkan untuk penerapan sistem rantai dingin, pemerintah dan dunia usaha harus bahu- membahu mengadakannya. Aturan yang telah dibuat harus segera dikuatkan penerapannya di lapangan. Selain itu, fasilitas dari pemerintah seperti pelatihan, sosialisasi petunjuk teknis, dan sejenisnya harus sesering mungkin dilaksanakan. Penyediaan es murah merupakan salah satu alternatif yang dapat diambil pemerintah untuk merangsang penggunaan es lebih baik lagi.

2.2.4. Proses Cold Chain Sistem CCS

Proses perlakuan CCS yang baik diatas kapal nelayan adalah: - Setelah semua bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan telah dipersiapkan dan dibawa sesuai dengan kebutuhan seperti: Cool Box, Keranjang, Ember, Air Tawar, Es Curah serta alat-alat pendukung lainnya. - Setelah ikan tertangkap maka ikan dibersihkan dengan air tawar lalu disortir sesuai dengan jenis dan ukurannya. - Selanjutnya ikan dimasukkan kedalam Cool Box dengan susunan lapisan bawah es curah lalu lapisan ikan lalu lapisan es demikian seterusnya. Dalam proses ini diusahakan jumlah es jangan sampai kurang, sebaiknya 2: 1 sehingga suhu dalam Coll Box bisa dipertahankan dan tidak berubah sampai didaratkandibongkar di TPI untuk dijual kepada penampung ikan. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya perlakuan CCS diteruskan oleh pedagangpengumpul untuk dikirim ke pabrikkonsumen.

2.2.5. Fungsi Produksi dan Pendapatan

Menurut Mubyarto 1989, fungsi produksi yaitu suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik output dan faktor-faktor produksi input. Dalam bentuk matematika sederhana fungsi produksi dituliskan sebagai berikut: Y = f X 1 ,X 2 ,.....,X n dimana: Y = Hasil produksi fisik X 1 ,X 2 ,...,X n = Faktor produksi Penerimaan adalah total produksi yang dihasilkan dikalikan harga. Pendapatan bersih adalah penerimaan dikurangi dengan biaya produksi dalam satu kali periode produksi. Secara grafik pendapatan maksimum oleh suatu usaha dapat ditunjukkan dengan grafik yang menggambarkan biaya total dan hasil penjualan penerimaan Samuelson, 2001. Dalam usaha prikanan, nelayan akan memperoleh penerimaan dan pendapatan, penerimaan nelayan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut: TRi = Yi . Pyi dimana: Tri = Total Penerimaan nelayan Yi = Produksi Pyi = Harga produk Universitas Sumatera Utara Pendapatan nelayan adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya Pd = TR – TC dimana: Pd = Pendapatan TR = Total Penerimaan TC = Total Biaya Biaya usaha perikanan biasanya diklasifikasikan menjadi 2 yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap biasanya didefinisikan sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit, contoh: pajak. Disisi lain biaya tidak tetap atau biaya variabel biasanya didefinisikan sebagai biaya yang besar kecilnya dipengaruhui oleh produksi yang diperoleh, contoh: biaya untuk sarana produksi. Menurut Suratiyah 2006, cara menghitung biaya tetap adalah: FC = ∑ �� . ��� � �=� dimana: FC = Biaya Tetap ∑ Xi = Jumlah Fisik dari input yang membentuk biaya tetap Pxi = Harga input Xi = Macam input Total biaya TC adalah jumlah dari biaya tetap FC dan biaya tidak tetap VC TC = FC+ VC Menurut Sudrajat 2008 Untuk analisis kelayakan usaha, perhitungan biaya yang sering dilakukan yaitu cost ratio RC. Revenue cost ratio lebih besar dari 1 satu berarti manfaat benefit lebih besar dari biaya cost yang digunakan Universitas Sumatera Utara untuk memeperoleh benefit itu. Bukan hanya sekedar benefit lebih besar dari biaya, tetapi BC ratio lebih besar dari satu sedemikian rupa sehingga benefit dapat menutupi selain dari biaya, juga dapat mengembalikan repayment investasi. Bukan hanya sekedar dapat menutupi biaya dan pengembalian investasi, tetapi benefit juga harus dapat memberikan keuntungan profit bagi perusahaan Radiks, 1997. Benefit merupakan manfaat atau faedah yang diperoleh atau dihasilkan dari suatu kegiatan yang produktif. Misalnya pembangunan atau rehabilitasi atau perluasan sehingga diperoleh hasil yang lebih besar. Benefit yang diperoleh mungkin sama tiap-tiap periode dan mungkin berbeda. Maka dalam disiplin penelitian dan penilaian proyek. Benefit diberlakukan sebagai benefit tetap fixed benefit maupun benefit variabel variabel benefit Radiks, 1997.

2.3. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Analisis Pendapatan Nelayan Tradisional Dibandingkan Dengan Upah Minimum Regional di Kecamatan Meulaboh Kabupaten Aceh Barat

3 77 76

Analisis Pendapatan dan Pola Konsumsi Nelayan Buruh ditinjau dari Garis Kemiskinan di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus: Desa Paluh Sibaji, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang )

2 45 92

Analisis Pendapatan Warga Transmigrasi Ditinjau Dari Garis Kemiskinan Di Kabupaten Tapanuli Tengah (studi Kasus : Desa U PT Rawa Kolang 10, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah Propinsi Sumatera Utara)

0 42 102

Analisis Pendapatan Petani Nilam Ditinjau Dari Garis Kemiskinan (Studi Kasus : Desa Sumbari dan Bakkal Gajah, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi)

4 73 83

Peranan Pelelangan Ikan Terhadap Peningkatan Pendapatan Nelayan Dan Kaitannya Dengan Pengembangan Wilayah (Studi Perbandingan Aktivitas TPI Percut Dan TPI Pekalongan)

22 266 107

Analisis Masalah Kemiskinan Nelayan Tradisional Di Desa Padang Panjang Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

4 53 173

Analisis Masalah Kemiskinan Dan Tingkat Pendapatan Nelayan Tradisional Di Kelurahan Nelayan Indah...

0 60 4

Evaluasi Rancangan Bendung Daerah Irigasi Belutu Kabupaten Serdang Berdagai

29 164 148

Pemetaan Konflik Nelayan Tradisional Dengan Nelayan Pukat Tarik Menggunakan Model SIPABIO (Kajian pada konflik masyarakat nelayan di desa Bagan Asahan, Kec. Tanjung Balai, Kab. Asahan Tahun 2011-2013)

17 213 111