Pendapatan Hasil Analisis dan Pembahasan

dapat dilihat total biaya variabel rata-rata nelayan yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 24.883.308 dan total biaya tetap adalah sebesar Rp 5.647.248. Sehingga, didapatkan total biaya nelayan CCS per bulannya adalah sebesar Rp 30.530.556. Total biaya ini lebih besar dibandingkan dengan biaya total nelayan tradisional yang tidak menggunakan CCS sebesar Rp. 22.791.000,-. Dengan rincian total biaya variabel Rp 17.541.120 dan total biaya tetap rata-rata adalah sebesar Rp 5.249.880. Sehingga, didapatkan total biaya adalah sebesar Rp 22.791.000. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa penggunaan sistem rantai dingin untuk meningkatkan kualitas hasil tangkapan nelayan telah meningkatkan biaya total nelayan yang cukup besar per bulannya. Bagi nelayan tradisional yang tingkat penghidupannya masih tergolong miskin kenaikan, biaya total ini menjadi kendala utama bagi mereka untuk tidak menerapkan CCS.

4.3.3. Pendapatan

Berdasarkan pengamatan di lapangan, para nelayan yang telah berhasil menangkap ikan di laut akan menjual ikannya di TPI. Sistem rantai dingin yang digunakan untuk menympan produksi pada nelayan CCS biasanya menggunakan cool box untuk menjaga kualitas hasil tangkapan. Hasil tangkapan ikan nelayan terdiri dari ikan gembung, tongkol, gembung selar, tenggiri dan ikan campur dan dijual dengan harga yang berbeda-beda Lampiran 5a dan 5b. Pada Tabel 12. menunjukkan bahwa jumlah rata-rata pendapatan sampel nelayan yang menggunakan CCS dan non CCS per trip melaut. Dimana, dapat dilihat total biaya nelayan yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 2.544.213, dengan nilai produksi adalah sebesar Rp 3.060.733. Sehingga, didapatkan Universitas Sumatera Utara pendapatan yang diperoleh dari nilai produksi dikurang dengan total biaya, maka didapatkan pendapatan sebesar Rp 516.520. Sedangkan, untuk nelayan non CCS total biaya rata-rata yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 1.899.250 dengan nilai produksi adalah sebesar Rp 2.176.533. Pendapatan nelayan non CCS sebesar Rp 277.283. per trip melaut atau lebih rendah Rp. 239.237. Selisih pendapatan antara kedua nelayan ini tergolong tinggi per bulannya. Tabel 12. menunjukkan bahwa dari biaya produksi Rp 30.530.556 nelayan CCS memperoleh nilai produksi sebesar Rp 36.728.796, sehingga, didapatkan pendapatan sebesar Rp 6.198.240 per bulan. Pendapatan ini lebih tinggi dibandingkan dengan non CCS dimana dengan total biaya Rp 22.791.000 dan nilai produksi adalah sebesar Rp 26.118.396. Nelayan Non CCS mendapatkan pendapatan sebesar Rp3.327.396. Tabel 12. Pendapatan Sampel Nelayan Menggunakan CCS dan Non CCS Nelayan Total Biaya Rp Nilai Produksi Rp Pendapatan Rp Per Trip Melaut Per Bulan Per Trip Melaut Per Bulan Per Trip Melaut Per Bulan CCS 2.544.213 30.530.556 3.060.733 36.728.796 516.520 6.198.240 Non CCS 1.899.250 22.791.000 2.176.533 26.118.396 277.283 3.327.396 Sumber: Data Primer 2011 diolah Terdapat selisih pendapatan yang cukup besar per bulannya antara nelayan CCS dengan nelayan non CCS yaitu Rp. 2.870.844 per bulan dan selisih pendapatan ini mencapai 46.31 . Perbedaan pendapatan yang cukup besar ini selain disebabkan oleh selisih biaya produksi juga disebabkan selisih produksi tangkapan dan selisih harga jual ikan. Ikan tangkapan nelayan CCS memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga ikan nelayan non CCS. Adanya mutu ikan yang lebih baik dari nelayan CCS menyebabkan nelayan CCS Universitas Sumatera Utara mendapatkan benefit yang tidak kecil dan hal ini menjadi stimulan bagi nelayan untuk meningkatkan produktivitas tangkapan.

4.3.4. Perbedaan Pendapatan CCS dan Non CCS

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Analisis Pendapatan Nelayan Tradisional Dibandingkan Dengan Upah Minimum Regional di Kecamatan Meulaboh Kabupaten Aceh Barat

3 77 76

Analisis Pendapatan dan Pola Konsumsi Nelayan Buruh ditinjau dari Garis Kemiskinan di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus: Desa Paluh Sibaji, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang )

2 45 92

Analisis Pendapatan Warga Transmigrasi Ditinjau Dari Garis Kemiskinan Di Kabupaten Tapanuli Tengah (studi Kasus : Desa U PT Rawa Kolang 10, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah Propinsi Sumatera Utara)

0 42 102

Analisis Pendapatan Petani Nilam Ditinjau Dari Garis Kemiskinan (Studi Kasus : Desa Sumbari dan Bakkal Gajah, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi)

4 73 83

Peranan Pelelangan Ikan Terhadap Peningkatan Pendapatan Nelayan Dan Kaitannya Dengan Pengembangan Wilayah (Studi Perbandingan Aktivitas TPI Percut Dan TPI Pekalongan)

22 266 107

Analisis Masalah Kemiskinan Nelayan Tradisional Di Desa Padang Panjang Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

4 53 173

Analisis Masalah Kemiskinan Dan Tingkat Pendapatan Nelayan Tradisional Di Kelurahan Nelayan Indah...

0 60 4

Evaluasi Rancangan Bendung Daerah Irigasi Belutu Kabupaten Serdang Berdagai

29 164 148

Pemetaan Konflik Nelayan Tradisional Dengan Nelayan Pukat Tarik Menggunakan Model SIPABIO (Kajian pada konflik masyarakat nelayan di desa Bagan Asahan, Kec. Tanjung Balai, Kab. Asahan Tahun 2011-2013)

17 213 111