dibawa saat berangkat menangkap ikan di laut; serta kelengkapan sarana penyimpanan diatas kapal yang memadai, seperti cool box.
Untuk menyimpan dan mempertahankan kesegaran ikan yang telah ditangkap agar suhunya tetap rendah diperlukan suatu wadah yang umum
pendinginan ikan yang berupa peti pendingin cool box yang berinsulasi. Dengan pengesan dalam wadah ini suhu ikan dipertahankan sekitar O
o
C sehingga proses kemunduran mutu terhambat dan mutu ikan dapat dipertahankan tetap segar.
4.3.1.1. CCS di atas Kapal
Hasil wawancara dengan nelayan pengguna CCS menunjukkan bahwa, untuk mempertahankan ikan yang telah didinginkan agar suhunya tetap rendah
diperlukan suatu wadah yang umum untuk pendinginan ikan yang berupa peti pendingin cool box yang berinsulasi. Wadah tanpa penahan insulator panas
menyebabkan panas dari luar merembet dengan cepat untuk mencairkan es yang berakibat suhu ikan naik dan akhirnya memacu proses pembusukan.
Peti berinsulasi dimaksudkan sebagai wadah penyimpanan ikan segar yang didinginkan agar suhunya tetap rendah sehingga mutunya dapat dipertahankan
sebaik mungkin. Dengan kemampuannya menahan panas dari luar maka pemakaian es dalam peti berinsulasi lebih hemat daripada peti yang tidak
berinsulasi. Dalam penggunaannya peti berinsulasi sangat penting dalam kegiatan
penangkapan, transportasidistribusi dan pemasaran ikan segar sebagai rangkaian sistem rantai dingin. Dengan menerapkan sistem rantai dingin diharapkan terjadi
peningkatan mutu ikan segar baik untuk tujuan konsumsi maupun pengolahan lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil wawancara dengan para nakhoda kapal bahwa secara umum penangana ikan di atas kapal dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Di atas dek Penanganan dimulai segera setelah ikan diangkat dari air tempat hidupnya,
dengan perlakuan suhu rendah Cold Chain System CCS dan memperhatikan Faktor Kebersihan dan Kesehatan Sanitasi dan Hygiene. Sedapat mungkin
diusahakan oleh nelayan agar ikan tidak ada yang terluka atau harus dapat mencegah kerusakan fisik. Ikan seyogianya dilindungi dari sinar matahari untuk
mencegah peningkatan suhu ikan yang menyebabkan mikroorganisme dapat berkembang. Dalam kaitan dengan hal tersebut nelayan Serdang Bedagai biasanya
memasang tenda atau atap yang melindungi tempat kerjapalka.
Gambar 5. Kapal Nelayan 5 GT
b. Penyiangan ikan besar Khusus untuk ikan besar yang tertangkap seperti Ikan Besar Tuna maka
perlu dilakukan pembuangan isi perut dan insang karena bagian tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
yang paling cepat mendapat serangan dari mikroorganisme. Penyiangan isi perut dan insang dilakukan dengan hati-hati sehingga ikan dapat terhindar dari luka.
Demikian juga biasanya untuk ikan kecil dan ikan besar dilakukan pemisahan sehingga penangnan dapat lebih efisien.
Gambar 6. Penyimpanan Ikan di dek Kapal Nelayan 5 GT
c. Pendinginanpembekuan Pembekuan dilakukan dengan memperhitungkan waktu pembekuan,
fluktuasi suhu dan kebersihan. Waktu pembekuan dilakukan setelah ikan disiangi sehingga belum terjadi penurunan mutu ikan.
d. Penyimpanan Hasil tangkapan diberi tanda dalam pengumpulan atau penyimpanan dan
pewadahan berdasarkan perbedaan hari penangkapan.
Universitas Sumatera Utara
e. Pembongkaran Dalam membongkar muatan biasanya dipisahkan hasil tangkapan yang
berbeda hari atau waktu penangkapannya. Biasanya ikan yang tertangkap lebih dulu dibongkar juga lebih awal. Peralatan yang digunakan di Serdang Bedagai
adalah secara manual dan untuk mencegah ikan terluka dari alat-alat yang keras dan nelayan umumnya menggunakan sarung tangan.
f. Distribusi Setelah ikan di bongkar maka selanjutnya adalah pengangkutan untuk
distribusikan. Dalam distribusi tersebut suhu ikan harus senantiasa rendah,alas wadah harus dilapisi es halus, kemudian lapisan ikan yang ditaburi es disusun
diatasnya. Es tabur secara berlapis sehingga ikan mendapatkan suhu ikan secara merata.
Gambar 7. Pembekuan Ikan dengan Cool Box
Universitas Sumatera Utara
4.3.1.2. CCS di TPI