dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing komoditas perikanan dipasar global dan sekaligus meningkatkan ekspor.
2.2.1. Susut Hasil Perikanan
Susut hasil perikanan adalah keseluruhan nilai kerugian pasca panen hasil perikanan akibt terjadinya kerusakan fisik dan kemunduran mutu yang dapat
mengakibatkan pengaruh terhadap susut Gizi dan susut fungsional yang terjadi mulai dari saat ikan ditangkap sampai ketangan konsumen dan tipe susut dapat
kita bedakan dari beberapa tipe. a. Susut nutrisigizi nutritional losses
- Sulit diukur. - Perubahan biokimiawi spesifik sebagai akibat dari pembusukan atau
pengolahan. b. Susut fungsifungsional functional losses
- Setiap saat, mulai dari ditangkap sampai ke konsumen. - Jarang dianggap, jarang di perhitungkan dalam pengertian sehari-hari.
- Kesalahan dalam pengolahan dan penanganan yang dapat menyebabkan menurunnya fungsi ikan.
- Ikan untuk sosis yang kenyal menjadi kurang kenyal. Ciri kualitas ikan yang bagus dapat kita lihat dari warna ikan masih
mengkilat, mata berwarna cerah dan menonjol, insang berwarna merah cemerlang, bau ikan masih sangat segar khas jenis masing-masing, padat elastis bila ditekan
dengan jari, bila daging disayat akan berwarna sangat cemerlang, dinding perutnya masih utuh.
Universitas Sumatera Utara
Dalam konteks pembinaan terhadap usaha Perikanan dan Kelautan, implementasi Program peningkatan Ekspor Hasil Perikanan perlu
dioptimalisasikan khususnya usaha pengolahan skala kecil KUB dan peningkatan mutu melalui penerapan PMMTHACCP. Produk perikanan di pasar
dalam negeri merupakan penyedia protein hewani masyarakat selain sebagai bahan baku industri pengolahan, kosmetik dan obat-oatan. Dengan jumlah
penduduk yang cukup besar, peluang pasar dalam negeri mempunyai prospek yang menjanjikan. Meski demikian, ikan atau produk perikanan lainnya belum
menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam pola konsumsi masyarakat Indonesia. Hal itu tecermin dalam tingkat konsumsi ikan dalam negeri yang masih rendah.
Pada 2004, tingkat konsumsi ikan perkapita penduduk Indonesia hanya sekitar 23,18 kgkapitatahun DKP, 2005. Pada hal sesuai dengan standar gizi
masyarakat yang ditetapkan oleh organisasi makanan se dunia FAO stadar gizi ikan adalah sebesar 26,5 kgkapitatahun.
Dalam hubungannya dengan tingkat konsumsi di atas mengingat ikan mempunyai manfaat yang sangat besar sedangkan pasar dalam negeri belum
berkembang baik, pengembangan dan penguatan pemasaran dalam negeri perlu dilakukan dengan dua tujuan, yaitu untuk meningkatkan kecerdasan bangsa dan
meningkatkan kesejahteraan melalui bisnis perikanan. Untuk mencapai dua tujuan itu, misi penguatan dan pengembangan pasar dalam negeri ditujukkan untuk
meningkatkan konsumsi ikan perkapita, mendorong harmonisasi supply dan demand, serta mendorong distribusi marjin secara proposional. Program
pengembangan pemasaran dalam negeri berangkat dari konsep pemasaran sebagai muara dari upaya pengembangan bisnis perikanan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Sumber Bahan Baku Ekspor
Oleh karena itu, pemasaran mempunyai posisi terdepan dalam menghela peningkatan produksi dan investasi di bidang perikanan. Peningkatanan produksi
dan investasi nantinya akan menghela pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan lapangan kerja dengan tumbuhnya usaha penangkapan, budidaya, pengolahan, dan
industri Perikanan lainnya yang pada akhirnya mendorong peningkatan kesejahteraan nelayanpembudidayapelaku usaha perikanan lainnya.
Pada konsideran peraturan bersama menteri Pertanian dan kesehatan 31KptsUm11975 disebutkan bahwa lingkup pembinaan mutu hasil perikanan
adalah: a memanfaatkan potensi perikanan secara maksimal; b melindungi konsumen dari pemalsuan dan penipuan oleh produsen yang beritikad tidak baik;
c membina produsen hasil perikanan, dan d meningkatkan mutu ekspor hasil perikanan.
Berdasarkan tujuan ini maka sasaran Pembinaan dan Pengolahan hasil perikanan adalah nelayan dan petani ikan sebagai penghasil ”bahan baku” dari
Universitas Sumatera Utara
kapaltambak pedagang pengumpul di tempat-tempat pengmpul atau TPI, para pedagang pengangkut maupun pengecer, para produsen di unit-unit pengolahan
dan para petugas penguji analis dan pengambil contoh yang bertugas melakukan pengujian terhadap produk akhir sebelum ekspor. Dengan demikian cakupan
pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan meliputi sejak ikan ditangkapdipanen, diangkut, dilelang, diolah di unit-unit pengolahan dan
didistribusikan sampai ketangan konsumen. Ikan adalah salah satu komoditas perikanan yang memiliki sifat mudah
rusak. Sesuai karakteristik tersebut ditambah dengan kondisi iklim tropis di
Indonesia, hasil produksi perikanan sebagai bahan baku perlu dilakukan tindakan- tindakan pencegahan terjadinya susut losses dan kemunduran mutu selama
penanganan baik di tambak untuk budidaya, di atas kapal untuk penangkapan, ketika didaratkan di TPI, di Unit pengolahan ikan, dan saat didistribusi. Usaha-
usaha yang dapat dilakukan antara lain adalah: -
Pembinaan terhadap nelayan dan petani ikan melalui pelatihan-pelatihan dan penyuluhan,
- Penyediaan sarana air bersih dan es untuk kebutuhan nelayan dalam rangka
mengembangkan sistem rantai dingin Cold Chain System, -
Introduksi wadah ikan Fish Container, kotak pendingin Cool Box untuk memperbaiki penanganan selama pengangkutan,
- Pembinaan terhadap pedagang pengumpul dalam penanganan hasil perikanan
meliputi pelatihan-pelatihan, sosialisasi dan magang kerja, -
Pembangunan sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan dari aspek sanitasi dan hygiene.
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian tersebut di atas nyata sekali bahwa peningkatan taraf hidup masyarakat khususnya wilayah pesisir sangat ditentukan oleh produk dan jaminan
mutu. Demikian juga dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia diperlukan protein yang tinggi khususnya dari ikan. Produksi ikan baik dari
budidaya dan tangkap juga akan meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir khususnya nelayan yang merupakan kelompok paling miskin di wilayah pesisir.
Dalam kaitan dengan hal tersebut aspek pembinaan mutu merupakan hal yang tidak dapat dipungkiri. Mutu produksi yang memenuhi standar kesehatan atau
standar yang ditetapkan oleh negara importir akan menjamin kelangsungan usaha di bidang perikanan. Dengan demikian suatu produksi yang ada jaminan mutu
akan meningkatkan taraf hidup masayarakat serta pemenuhan akan berbagai
protein hewani.
Produk hasil perikanan baik dalam bentuk segar, hidup maupun olahan dari sumber budidaya maupun tangkap akan memiliki nilai jika dapat dipasarkan
dan memberi manfaat keuntungan bagi pembudidaya, nelayan muapun pengolah. Dilihat dari segi peluang pasar maka potensi pemasaran hasil perikanan
di Indonesia memiliki prospek yang cerah mengingat beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut:
- Jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak merupakan peluang domestic demand. Pada 2004, jumlah penduduk mencapai 217 juta, sedangkan pada
2005 diproyeksikan menjadi 219 juta BPS, 2005. Selain itu, tingkat konsumsi ikan perkapita masyarakat masih rendah, sementara kesadaran
masyarakat terhadap manfaat konsumsi ikan bagi kesehatan sudah mulai meluas.
Universitas Sumatera Utara
- Potensi suplai perikanan dari jumlah atau ragam jenisnya yang cukup banyak dapat dimanfaatkan melalui pengembangan industri penangkapan atau
budidaya. Dari seluruh potensi sumberdaya ikan, pemanfaatan melalui penangkapan pada tahun 2004 mencapai 4,7 juta ton atau 91,8 dari jumlah
tangkapan yang diperbolehkan JTB = 5,12 tontahun. - Beberapa komuditas perikanan yang merupakan edible products memiliki
prospek pasar yang cukup baik dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap manfaat mengkonsumsi ikan karena kandungan protein
dan lemak tak jenuhnya yang baik bagi kesehatan. Sama halnya pada non- edible products seperti ikan hias, mutiara, produk biota laut untuk industri
perhiasan, kosmetika, farmasi dan sebagainya yang sudah memperoleh tempat di masyarakat.
- Fungsi ikan sebagai sumber protein alternatif menjadi meningkat dengan munculnya kasus terkait penyakit, seperti sapi gila dan penyakit mulut dan
kuku PMK pada sapi, anthrax pada kambing dan burung onta, flu burung pada unggas ayam dan bebek. Hal ini mendorong konsumen mencari
alternatif pengganti sumber protein hewani sehingga peluang pasar hasil perikanan di dalam negeri semakin meningkat.
- Semakin berkembangnya usaha pasar ritel hypermarke, supermarket, convenience stores serta usaha perhotelan, restoran dan catering yang
menyediakan penjualan produk perikanan danatau menu khusus perikanan sehingga membantu promosi produk perikanan dan mendorong peningkatan
konsumsi ikan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam rangka pemanfaatan potensi dan kendala menjadi peluang sebagai penguatan dan pengembangan pemasaran dalam negeri, diperlukan penyusunan
program yang dilakukan secara strategi, terintegrasi, dan operasional.
2.2.2. Mendorong Iklim Usaha yang Kondusif