25
3.3.2 Variabel Independen
Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yang mempengruhi pengungkapan intellectual capital. Variabel independen dalam
penelitian ini terdiri dari :
3.3.2.1 Leverage
Leverage adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio leverage adalah rasio untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersrbut dilikuidasi Andika, 2014 : 31. Tingkat leverage
yang tinggi menunjukkan adanya risiko finansial yang tinggi atau risiko kegagalan perusahaaan dalam mengembalikan pinjaman.
Dalam penelitian ini, leverage berpengaruh positif pada tingkat
pengungkapan intellectual capital.
�������� = total hutang perusahaan x pada periode t
total ekuitas perusahaan x pada periode t
3.3.2.2 Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.Dalam penelitian ini, profitabilitas
bepengaruh positif pada tingkat pengungkapan intellectual capital. ��� =
laba bersih total aset
3.3.2.3 Ukuran Perusahaan
Perusahaan-perusahaan besar melakukan lebih banyak aktivitas dan biasanya memiliki berbagai macam unit usaha.Besar
kecilnya suatu perusahaan diukur melalui jumlah aset yang dimiliki
Universitas Sumatera Utara
26
peusahaan tesebut.Ketersediaan dana dalam jumlah yang besar akan membuat pengelolaan dan pemeliharaan modal intelektual menjadi
semakin optimal dan akan menghasilkan pengungkapan intellectual capital yang lebih tinggi. Size dirumuskan sebagai berikut :
���� = ������� ������ 3.3.2.4
Usia Perusahaan
Perusahaan yang masih muda atau baru berdiri cenderung tidak mengungkapkan intellectual capital pada laporan perusahaan
karena umumnya mereka akan lebih berfokus pada kinerja keuangan. Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan untuk mengukur usia
perusahaan adalah dengan menghitung jumlah tahun lamanya perusahaan terdaftar dalam BEI. Age dirumuskan sebagai berikut :
��� = ��ℎ�� ������ – ��ℎ�� ������� ��������� �� ��� 3.3.2.5
Adopsi IFRS
Adopsi IFRS dalam penelitian ini metupakan variabel eksperimental, dimana konvergensi IFRS tersebut ditentukan dari
periode sebelum adopsi dan sesudah adopsi. Dikatakan perusahaan menerapkan IFRS apabila perusahaan menyajikan laporan keuangan
dengan opini wajar tanpa pengecualian. Terdapat penjelasan perbedaan antara IFRS dengan PSAK.
Perbedaan tersebut biasanya terkait dengn tanggal efektif, perbedaan redaksional, dan perbedaan standar. Perbedaan standar contohnya
mengenai ilustrasi penyajian laporan posisi keuangan. Menurut PSAK 1, urutannya sesuai dengan urutan likuiditas,yaitu dimulai
dengan paling atas kas dan aset lancar hingga asset tidak lancar,
Universitas Sumatera Utara
27
liabilitas lancar hingga ekuitas. Sedangkan IAS 1 menyarankan penyajian paling atas adalah aset tidak lancar hingga aset lancar dan
ekuitas hingga liabilitas lancar atau kebalikan dari yang biasa ditemukan di Indonesia Martani, 2012.
Dalam penelitian ini, pengukuran dilakukan dengan menggunakan variabel dummy dengan kategori 1 untuk sudah
implementasi IFRS dengan kriteria laporan keuangan menampilkan penyajian laporan keuangan sesuai IAS 1 , dan 0 untuk tidak sesuai
dengan IAS 1.
Tabel 3.2 Definisi Operasional Dan Skala Pengukuran Variabel Penelitian
No Variabel
Jenis Variabel
Indikator Skala
Pengukuran 1
Pengungkapan Intellectual
Capital Dependen
Jika 1= menampilkan masing-masing salah satu
unsur dari human capital, relational capital dan
structural capital, Jika 0= selain dari itu
Dummy
2 Adopsi IFRS
Independen Jika 1= untuk sudah implementasi IFRS
dengan kriteria laporan keuangan menampilkan
penyajian laporan keuangan sesuai IAS 1,
dan 0 untuk tidak sesuai dengan IAS 1.
Dummy
3 Usia
Perusahaan Independen Tahun sampel – tahun
pertama terdaftar di BEI Rasio
4 Ukuran
Perusahaan Independen Jumlah total asset
Rasio 5
Leverage Independen Total hutang perusahaan
pada tahun tertentu dibagi total ekuitas pada tahun
tertentu Rasio
6 Profitabilitas
Independen Laba bersih dibagi total asset
Rasio
Universitas Sumatera Utara
28
3.4 Populasi dan Sampel