Motif Merger dan Akuisisi Kelebihan dan Kekurangan Merger dan Akuisisi

membelinya langsung dari mereka sehingga tidak diperlukan lagi persetujuan dari para manajer perusahaan target.

2.1.6 Motif Merger dan Akuisisi

Beberapa alasan merger dan akuisisi yang sering dimunculkan adalah sinergi, pertimbangan pajak, membeli aset di bawah biaya penggantian, diversifikasi, insentif bagi manajer dan breakup value. Dari keenam alasan tersebut yang dominan adalah alasan sinergi. “Ada atau tidaknya sinergi suatu merger dan akuisisi tidak bisa dilihat beberapa saat setelah merger dan akuisisi terjadi, tetapi diperlukan waktu yang relatif panjang” Hamidah dan Noviani , 2013 : 32. Brigham dan Houston 2001 : 377 menjelaskan motif– motif yang menjadi alasan perusahaan untuk melakukan akuisisi adalah: 1. Motif sinergi yang dihasilkan melalui kombinasi aktivitas secara simultan dari kekuatan atau lebih elemen-elemen perusahaan yang bergabung sedemikian rupa sehingga gabungan aktivitas tersebut menghasilkan efek yang lebih besar dibandingkan dengan penjumlahan aktivitas-aktivitas perusahaan jika mereka bekerja sendiri. 2. Motif diversifikasi yaitu strategi pemberagaman bisnis yang bisa dilakukan melalui akuisisi untuk mendukung aktivitas bisnis dan operasi perusahaan untuk mengamankan posisi bersaing. Namun jika melakukan diversifikasi yang semakin jauh dari bisnis semula, maka perusahaan tidak lagi berada pada koridor yang mendukung kompetensi inti core competence Menurut Moin, 2010 : 53-61 motif melakukan akuisisi terdiri dari: 1. Motif Ekonomi. Motif ekonomi bertujuan untuk menunjukan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai perusahaan bagi perusahaan maupun bagi pemegang sahamnya untuk tujuan jangka panjangnya. 2. Motif Non Ekonomi. Akuisisi dilakukan bukan hanya didasarkan karena pertimbangan ekonomi saja, tetapi didasarkan pada petimbangan- pertimbangan lain seperti prestis dan ambisi yang berasal kepentingan personal baik dari manajemen perusahaan maupun dari pemilik perusahaan. Universitas Sumatera Utara

2.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Merger dan Akuisisi

Alasan perusahaan untuk melakukan merger dan akuisisi dikarenakan ada “manfaat lebih yang diperoleh dari aktivitas tersebut, walaupun asumsi ini tidak terbukti sepenuhnya. Secara spesifik Sjahrial, 2007 : 434 keunggulan dan manfaat merger dan akuisisi antara lain adalah sebagai berikut: a. Kelebihan Merger Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana serta lebih murah dibandingkan bentuk pengambilalihan yang lain. b. Kekurangan Merger Dibandingkan akuisisi, waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan merger cenderung lebih lama karena dalam merger harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing- masing perusahaan, yang tentunya akan memakan waktu lama dalam perundingan untuk menyakinkan mereka tentang manfaat dari merger ini. c. Kelebihan Akuisisi Keuntungan-keuntungan akuisisi saham dan aset adalah sebagai berikut: 1. Akuisisi Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang saham sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm pihak pengakuisisi, mereka dapat menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm. 2. Dalam Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender offer sehingga tidak diperlukan persetujuan manajemen perusahaan. 3. Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris perusahaan, akuisisi saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat hostile takeover. 4. Akuisisi aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan mayoritas suara pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada halangan bagi pemegang saham minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi. d. Kekurangan Akuisisi Universitas Sumatera Utara Kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai berikut: 1. Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal. 2. Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka terjadi merger. 3. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara hukum dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi.

2.1.8 Kinerja Keuangan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

8 137 102

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 17

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN SESUDAH MERGER ATAU AKUISISI (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 5 21

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 11

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 20

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

PERBEDAAN lONERJA KEUANGAN PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI -

0 0 171