Kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai berikut:
1.
Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan
batal.
2.
Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka terjadi merger.
3.
Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara hukum dibalik nama sehingga menimbulkan
biaya legal yang tinggi.
2.1.8 Kinerja Keuangan
Perubahan-perubahan yang terjadi setelah perusahaan melakukan merger dan akuisisi dapat terlihat dari kinerja perusahaan dan penampilan
perusahaan yang praktis membesar dan meningkat. Kondisi dan posisi perusahaan akan mengalami perubahan, dan hal ini tercermin dalam
pelaporan keuangan perusahaan. Penilaian kinerja merupakan penentuan efektifitas operasional,
organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya secara periodik. Ada dua macam kinerja,
yakni kinerja operasional dan kinerja keuangan. Kinerja operasional lebih menekankan pada kepentingan internal perusahaan seperti kinerja cabang
divisi yang diukur dengan kecepatan dan kedisiplinan. Sedangkan kinerja keuangan lebih kepada evaluasi laporan keuangan perusahaan pada waktu
dan jangka tertentu. Setelah merger dan akuisisi, ukuran perusahaan dengan sendirinya
bertambah besar karena asset, kewajiban dan ekuitas perusahaan digabung bersama dengan kinerja pasca merger dan akuisisi seharusnya semakin
baik dibandingkan dengan sebelum merger dan akuisisi. Kinerja keuangan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dapat dinilai dan diukur dengan menggunakan rasio keuangan. Beberapa rasio keuangan yang
dapat digunakan sebagai indikator keuangan perusahaan adalah:
1.
Operating Profit Margin OPM
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba operasi dari jumlah penjualan yang dicapai atau
berapa laba operasi yang dapat dicapai dari setiap rupiah penjualan. Rumus untuk OPM adalah:
OPM = Laba Operasi
Total Penjualan x 100
2.
Return On Assets ROA
Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba atas aktiva yang digunakan setelah bunga dan pajak.
Rumus untuk ROA adalah: ROA =
Laba Bersih Setelah Pajak Total Asset
x 100
3.
Return On Equity ROE
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah pajak yang tersedia bagi pemegang saham
perusahaan. Rumus untuk ROE adalah:
ROE = Laba Bersih
Total Ekuitas x 100
Universitas Sumatera Utara
4.
Debt to Equity Ratio DER
Merupakan rasio leverage yang mengukur kemampuan perusahaan dengan ekuitas yang dimilikinya untuk membayar hutang kepada
kreditur. Rumus untuk DER: DER =
Total Liabilitas Total Ekuitas
2.2 Penelitian Terdahulu