Teori Signaling Landasan Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Signaling

Teori Signalling mengemukakan tentang bagaimana perusahaan memberi sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari perusahaan lain. Dengan kata lain, teori Signaling menekankan pada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi kepada pihak yang berada diluar lingkup perusahaan. Informasi dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang akan diambil. Keputusan yang diambil perusahaan akan memberikan sinyal kepada pasar sebagai informasi yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Sedangkan bagi pelaku pasar, suatu keputusan yang diambil oleh perusahaan mempunyai nilai informatif yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan keputusan investasi. 2.1.2 Penggabungan Usaha Salah satu keputusan investasi yang belakangan sering digunakan beberapa perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya adalah dengan melakukan penggabungan usaha. Universitas Sumatera Utara “Penggabungan usaha business combination adalah penyatuan entitas-entitas usaha yang sebelumnya terpisah. Meskipun tujuan utama penggabungan usaha adalah meningkatkan profitabilitas, namum banyak perusahaan dapat menjadi lebih efisien dengan mengintegrasikan operasi secara horizontal atau vertikal dan atau mendiversifikasikan resiko usaha melalui operasi konglomerasi” Beams et al ,2009:2. Ikatan Akuntan Indonesia IAI, 2010 dalam Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia PSAK No.22 mendefinisikan “penggabungan usaha business combination sebagai penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain”. Berdasarkan definisi tersebut, penggabungan tidak hanya terjadi ketika dua atau lebih perusahaan yang terpisah melebur menjadi satu entitas hukum, melainkan ketika dua atau lebih perusahaan menjadi pihak pengendali. Jenis penggabungan usaha sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu merger dan akuisisi. Penggabungan usaha merupakan bagian dari lingkungan usaha yang sifatnya berkelanjutan kontinuitas dan sering kali terjadi. Puncak dari kegiatan merger sendiri terjadi pada tahun 1960-an. Pada periode ini ditandai dengan terjadinya merger yang menghebohkan, kegiatan yang tak terorganisasi dengan baik sehingga mengakibatkan terjadinya konglomerasi, atau perusahaan yang beroperasi di berbagai jenis industri dikarenakan banyaknya perusahaan yang kurang memiliki koherensi dalam operasinya. Banyak perusahaan yang melakukan penggabungan usaha di Universitas Sumatera Utara periode ini tidak sesukses yang diharapkan, dan bahkan tidak sedikit dari perusahaan tersebut yang pada akhirnya dijual atau dilepaskan. “Pada tahun 1980-an, jumlah penggabungan usaha kembali mengalami peningkatan. Pada periode ini banyak terjadi leverage buyouts, namun utang yang ditimbulkan dari transaksi tersebut menyebabkan banyak perusahaan mengalami kesulitan” Brealey, et al, 2007 : 208,. Adapun alasan-alasan umum perusahaan dalam melakukan penggabungan usaha adalah: Beams, et al, 2009 : 2 1. Keunggulan biaya 2. Resiko yang lebih rendah 3. Memperkecil keterlambatan operasi

2.1.3 Merger

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

8 137 102

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 17

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN SESUDAH MERGER ATAU AKUISISI (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 5 21

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 11

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 20

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

PERBEDAAN lONERJA KEUANGAN PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI -

0 0 171