terhadap return
saham perusahaaan
6. Bhakti
Helvi Rambe
2012 CR, DER,
TATO, ROA, ROE
Paired sample t-test
Hasil pengujian menggunakan uji beda paired sample T-test
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan untuk
semua rasio setelah merger dan akuisisi pada semua periode
pengamatan dan pengujian.
2.3 Kerangka Konseptual
“Merger dan akuisisi merupakan salah satu tindakan strategis perusahaan untuk mengembangkan usahanya” Kuncoro, 2013 : 39. Keberhasilan suatu
perusahaan dalam melakukan merger dan akuisisi dapat dilihat dari kinerja perusahaan tersebut, terutama kinerja keuangannya. Perubahan yang terjadi pada
perusahaan yang merger dan akuisisi biasanya akan tampak pada kinerja perusahaannya dan posisi finansialnya. Setelah merger dan akuisisi, posisi dan
kondisi keuangan perusahaan mengalami perubahan dan hal ini tercermin dalam laporan keuanga perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi tersebut.
Diuraikan sebelumnya, perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi di dasari motivasi sinergi. Di mana dengan motivasi sinergi akan membawa
perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi mengalami perbedaan yang positive pada kinerjanya, tanpa motivasi sinergi maka perusahaan yang melakukan
merger dan akuisisi hanya akan bertambah nilai asset saja namun sejalan dengan itu kinerja perusahaan berpotensi menurun.
Sinergi yang terjadi pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dapat tercemin dari kinerja perusahaan., maka ditetapkan kerangka pemikiran
teoritis yang menyatakan kinerja perusahaan yang sinergis setelah melakukan
Universitas Sumatera Utara
merger dan akuisisi dapat terukur dari rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut adalah rasio profitabilitas dan rasio leverage.
Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh
manajemen. Di mana jika terjadi sinergi yang baik maka secara umum tingkat profitabilitas perusahaan akan lebih baik dari sebelum melakukan sinergi. Dimana
margin laba operasi OPM, serta return atas asset ROA dan ekuitas ROE juga akan meningkat.
Rasio leverage digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh utang-utangnya atau dengan kata lain rasio ini dapat pula
digunakan untuk mengetahui bagaimana perusahaan mendanai kegiatan usahanya, apakah lebih banyak menggunakan utang atau ekuitas. Maka jika terjadi sinergi
atas dilakukannya merger dan akuisisi maka secara umum keikutsertaan modal mereka akan cukup baik untuk melakukan usahanya sehingga penggunaan hutang
atas ekuitas perusahaan DER, untuk menjalankan perusahaan dapat diminimalisir.
Banyak dari rasio-rasio keuangan yang lain yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi. Berdasarkan
tinjauan pustaka serta beberapa penelitian terdahulu, maka peneliti mengindikasikan rasio-rasio keuangan yang terdiri dari rasio profitabilitas OPM,
ROA, ROE, dan rasio solvabitias atau financial leverage DER sebagai variabel penelitian yang mencerminkan perbedaan setelah melakukan merger dan akuisisi
dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
Uji Beda
H1 H2
H3 H4
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis Penelitian